339 37 36
                                    

Pagi ini menjadi awal bahagia buat Hyunbi.
Terlepas dari kejadian tadi kkk.
Saat ini Hyunbi dan Hanbin sedang menikmati sarapan .
Tak ada percakapan,hanya suara denting alat makan . Tapi itu sudah membuatnya merasa senang,karena mereka sarapan bersama.
Biasanya Hanbin sudah berangkat pagi sekali,namun kali ini tidak . Jadi hyunbi merasa senang .

Sampai akhirnya Habin membuka pembicaraan setelah mereka selesai makan .

" By-ah...aku harus menghadiri pertemuan penting di Jepang hari ini . Mungkin sekitar 2 hari . Kau tak apa kan ? "

Hanbin menunggu jawaban hyunbi namun wanita itu tidak menjawab malah memasang wajah bodohnya yang tersenyum lebar dengan pandangan berbinar .
Tapi jujur saja,itu terlihat um manis ?

" Aku bertanya padamu Hyunbi "

Mendengar perkataan Hanbin. Hyunbi tersadar dari aksinya
" mari menatap Hanbin "

" oh ne...tak masalah . Itu tanggung jawabmu tuan "

" Bagus,jadi aku tak perlu menghabiskan waktu untuk menjelaskannya . Ah dan salama aku pergi ,jangan coba-coba keluar dari rumah atau pergi kemanapun . Kau paham ? "
Hanbin kembali memperingati Hyunbi tentang aturan yang ia buat

" Aku paham "

Setelah pembicaraan singkat itu selesai,Hyunbi pergi untuk menyiapkan keperluan Hanbin yang akan ia bawa nanti ke Jepang .
Istri yang baik bukan?? Walaupun Hanbin sering kasar padanya . Tapi yah namanya juga cinta. Kalau kata orang cinta itu buta,,,Hyunbi tau itu karena dia mengalami dan menjalaninya . Seberapa sakitpun luka di tubuhnya,,sehancur apapun perasaannya...dia tetap menunggu Cinta Hanbin kembali pada seperti dulu . Walau itu entah akan memakan waktu berepa lama , Hyunbi akan tetap tegar . Ia yakin Hanbin mencintainya dan ia yakin Hanbin akan kembali padanya.

Tapi benarkah itu akan terjadi ?

.
.
.
.
.
.
.

Ditempat lain,,disebuah kamar yang mewah,,seorang namja mungil tengah menggerakkan badannya kesana kemari dan beguling-guling di atas ranjang king size miliknya,rasanya tak ingin berpisah dengan kasur kesayangannya .
Oh salahkan dirinya sendiri yang memilih jalan hidup sebagai idol .

Tau bahwa ini adalah resiko pekerjaannya,,dia kemudian bangun dan terduduk diatas tempat tidur tapi tangannya masih memegang erat ujung atas selimutnya .
Mata sipitnya perlahan terbuka..tapi nyawanya masih melayang layang

" ughhh ngantuk , inan masih ngantuk "
Bergumam sendiri,,dan berniat berbaring kembali..berkencan dengan kasurnya sepanjang hari .
Namun itulah rencana karena sebelum badannya selaras dengan kasur empuk lagi,,ponselnya berbunyi .
Dia menggerakkan tangannya kesana kemari secara acak untuk mencari benda berisik tersebut dengan mata yang tertutup..sungguh dia masih ingin tidur .
Semalam adalah waktu yang berat dan panjang untuknya dan sekarang ponsel bodoh itu berbunyi dengan tidak tau dirinya.
" dasar benda tak tau sopan santun "
Ucapnya lalu menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan tersebut.
Dia terus

" Wae ? "

" Kau sudah siap?? Aku tiba di apartemenmu 15 menit lagi "
Ucap seseorang di seberang sana

" aku baru bangun bahkan masih di kasur . Kita ada jadwal ? "

" Mwo??? Jangan bilang kau lupa . Kita ada jadwal pagi ini ke jepang . Aigoo Kim Jinhwan sudah pikun "

" yak!!! Tuan Koo jaga bicaramu..aku tidak pikun hanya lupa "

" sama saja Jinana...cepatlah atau manager akan terus mengomel sepanjang hari "

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang