Sebuah mobil hitam mewah , melesat dengan kecepatan sedang dibawah langit malam .
Jalanan yang sedikit lenggang membuat pengendara bisa menikmati indahnya kota seoul pada malam hari .
Hingga tak terasa mobil tersebut telah tiba di depan bangunan mewah,sebuah rumah bak istana yang megah dan elegan .Pintu mobil terbuka,menunjukkan seorang pria dengan balutan jas hitam dipadukan dengan kemeja putih .
Berdiri dan bersandar sejanak pada badan mobil...menutup mata untuk membuat perasaannya kembali baik .
Setelah merasa cukup,dia melangkah menuju pintu utama rumah tersebut . Namun sebelum membuka pintu,pintu itu telah dibuka lebih dulu dari arah dalam oleh seorang maid yang memang bertugas untuk membuka pintu ketika ada yang datang .Tanpa mengucapkan salam atau kalimat apapun,dia melangkah masuk,ingin segera bertemu dengan kamar mandinya,,badannya sungguh terasa amat letih dan lengket . Sepertinya perlu berendam sejenak .
Di anak tangga ke 3,langkah itu terhenti oleh kalimat yang datang dari samping tangga dekat dengan ruang tamu .
" Oh Hanbinie , kau sudah pulang ? "
Ya pria tadi adalah Hanbin yang baru tiba dikediamannya bersama sang istri .Istri ????
"
Ne Bobby hyung "
" Kau sudah makan malam ?"
" ah Ya um sudah " ucapan Hanbin lirih diakhir kalimat
" Istrirahatlah , dan jika Hyunbi sudah bangun , beritahu dia untuk meminum obatnya . Aku meletakkan di meja kecil di kamar kalian . "
Mengapa hyunbi dan Hanbin satu kamar ???
" Ne "
Hanbin menjawab dengan singkat dan melanjutkan langkahnya menuju kamar utama .Saat tiba didepan kamar,hanbin membuka pintu dengan perlahan agar Hyunbi tidak terbangun .
Bukan apa-apa,,,hanya saja Hanbin masih mengingat pertemuan mereka yang berahir tidak baik tadi pagi .
Dia hanya tak ingin tidur wanita itu terusik dengan suara yang berisik.Setelah didalam kamar,Dia melihat punggung sempit itu naik turun dengan teratur,pertanda sang empunya telah tertidur pulas.
Hanbin bernafas lega,,setidaknya dia tidak perlu melihat wajah sembab itu .
Dia tidak merasa kasihan tapi entahlah,,rasanya hati Hanbin tercubit saat melihat air mata itu hadir karena dirinya .
Hanya itu..simpati kah?? Dia sama sekali tidak tau.Hanbin mulai masuk dalam kamar mandi guna membasuh diri dan berendam.
Mulai mengatur suhu air pada air bathtub,,kemudian berjalan menuju cermin besar yang ada dalam kamar mandi tersebut.Berdiri menghadap bayangan dirinya dalam cermin,,perlahan membuka atasan yang ia kenakan,hingga telanjang dada .
Menampilkan otot kekarnya,pahatan ABS pada perut kencang itu .
Kembali Hanbin menatap pantulannya, sempurna ungkapnya penuh bangga pada dirinya sendiri .
Setidaknya itulah yang ia lihat pada bagian fisiknya, namun bagaimana dengan hati dan jiwanya ?
Jawabannya adalah berantakan .
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfiction" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "