Nghh
Lengguhan kecil dan lemah itu terdengar dari sosok mungil yang terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan beberapa selang terpasang di tubuhnya .
Mendengar itu , dengan tergesa Hanbin segera menghampiri dengan raut wajah yang tak terbaca . Ia hanya mengulurkan tangannya mengusap peluh yang menetes di wajah mulus kekasih manisnya . Sadar dengan sosok yang berada di dekatnya bahkan mengelus wajahnya lembut , Jinhwan perlahan membuka matanya . Mengerjap beberapa kali yang membuatnya nampak sangat imut . Jari mungilnya hendak mengucek matanya yang terasa buram dan gatal , khas seorang bangun tidur . Namun sebuah tangan besar menghentikan gerakannya itu dan menggeleng kepala dua kali ke arah Jinhwan
" Jangan lakukan itu , matamu akan sakit dan memerah " ucap Hanbin perhatian namun terkesan datar dan dingin ?
Tahu bagaimana nada bicara Hanbin padanya , Jinhwan hanya mengangguk lalu menunduk dalam . Kedua tangannya saling meremas gugup . Telapak tangannya bahkan mengeluarkan keringat tanda ia takut akan beberapa hal .
" Ini minumlah " Hanbin kembali menyodorkan sebuah gelas berisi air putih yang ia ambil dari meja dekat ranjang . Hanbin terus menatap Jinhwan yang meminum air tadi dengan patuh bahkan terlihat terburu buru sampai ia tidak menyadari air tersebut sebagian keluar dari sudut bibirnya karena terlalu banyak .
Hanbin mendekat dan lebih dekat ke arah Jinhwan , aaa lebih tepatnya bibir pucat Jinhwan . Jinhwan yang merasakan Hanbin semakin dekat akhirnya menegakkan kepalanya dan seketika jantungnya seolah berhenti berdekat
Terlalu dekat...eommaaaa Tuhan tidak adil . Kenapa Hanbin sangat ganteng sementara aku malah terlihat cantik T_T
Dalam hati Jinhwan sudah meraung bodoh seperti
Apa dia akan menciumku ?
Tapi mulutku pasti bau .
Haruskah aku menyambut ciumannya ??
Tidak tidak itu akan terlihat sangat murahan .
Tapi aku rindu bibir tebal itu..bagaimana rasanya sekarang , apa sudah berubah ??
Omooo Jinani kenapa kau seperti wanita kurang belaian eoh
Ooo dia melihat bibirku...sangat lama !! Apa ini artinya ciuman ganas ?
Tapi bercumbu di rumah sakit sangat tidak etis .
Astaga Hanbinie benar-benar ingin kiss kiss gitu , wajahku pasti semerah tomat . Bagaimana kalau tutup mata saja ?? Bersikaplah natural Kim Jinhwan .Dengan memantapkan hati , Jinhwan menutup matanya erat . Seperti menanti ciuman pertamanya dengan perasaan deg deg an . Namun beberpa menit berlalu , tak ada tanda - tanda bibir tebal hinggap dibibir tipisnya . Dengan perlahan dan kebingungan , Jinhwan mulai membuka matanya dan tampaklah Hanbin yang sedang memasang senyum bodoh yang sayangnya tetap terlihat tampan .
Aaa Hanbinie...senyum itu..senyum itu sudah sangat lama tidak terlihat di wajahmu . Aku senang bisa melihat senyum konyol itu lagi , tapi TUNGGUUUUU . Jika Hanbinnya tersenyum seperti itu berarti ada yang salah tepatnya kemungkinan besar ia sedang menertawakan dirinya . Tapi kenapa ??? APA YANG LUCU HUH ?? aaaaaaa TUNGGUUUU dimana ciuman hangat dan binal yang ia harapkan tadi ?????? Jangan-jangan,,,,-
" mppptttt kau kenapa ?? Mengharapkan ciuman eoh ?? Hahahaa aku hanya menyeka air di sudut bibirmu Jinani . Aa atau mungkin kau berharap aku cumbu di tempat seperti ini ?!Begitukah ?? Hahahaha "
Ok Jinhwan kesal...Jinhwan sebal . Ciumannya tidak ja- eh??????? Astaga bukan itu maksud Jinani..kalian tahu kan ?? Jinani tidak berharap kok..hanya saja ya kan...kan Hanbin tadi gitu...jadi ya,, jadi ya Jinani ngira bakal di cium ehehehe
" Berisik!! Berhenti tertawa...bo do h ! " Jinhwan mengembungkan pipinya kesal . Kekasihnya tidak berhenti tertawa . Kemana wajah datar , angkuh , dingin dan galak tadi hah ? Yaisshhhh Jinani pabooo
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fiksi Penggemar" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "