" Jangan bergurau Hanbin " tegas Jiwon dengan penekanan . Ia baru saja tiba di kediaman Hanbin yang terasa cukup sepi . Tidak ada pelayan atau apapun , hanya Hanbin yang masih berpakaian berduka begitupun dengan Jiwon . Pria bergigi kelinci itu tanpa buang waktu segera melesat datang keruman Hanbin dengan memacu mobil kecepatan diatas rata-rata , setelah mendengar pembicaraan anak buah Hanbin di pemakaman Jinhwan tadi .
Ah soal pemakaman , suasana berkabung dirasakan oleh keluarga dan rekan-rekan Jinhwan . Rasanya begitu tiba-tiba tanpa mengetahui bagaimana kronologi pria mungil asal Jeju itu meninggal dunia . June , Donghyuk , Yunhyeong dan Chan membordir pertanyaan pada Jiwon . Mereka yakin Jiwon tahu semuanya . Tetapi yang bisa pria itu lakukan hanyalah diam meski June dan Chan memberinya pukulan bertubi tubi , Jiwon tetap diam . Bukan tidak ingin berterus terang tapi tidak bisa . Lidahnya terlalu keluh hanya untuk memberikan sebuah pernyataan yang mungkin akan membuat saudara-saudaranya syok . Media dihebohkan dengan berita Kematian Jinhwan , para penggemar mereka mengirim sejumlah pertanyaan , ungkapan duka , kehilangan dan banyak perasaan lain .
Mereka yang dulu bertujuh kini tinggal berenam . Takdir yang menyakitkan
" kau pikir aku bercanda ? " sahut hanbin datar tanpa perasaan
" Negara kita melarang Hal itu Hanbin . Aku yakin keluarga dan saudara-saudara kita juga tidak akan setuju dengan niatmu ini . Hentikanlah selagi masih bisa " Jiwon mencoba untum memberi nasihat yang entah diterima Hanbin atau tidak . Adiknya itu masih tidak ingin bertatap muka dengannya , dimana posisi sekarang mereka berada di taman belakang rumah Hanbin yang menjadi spot favorit Jinhwan dan Hyunbi
Hanbin berbalik menatap Jiwon yang berada di belakangnya
" Bukankah sudah jelas ku katakan jika sejak Jinhwan dinyatakan meninggal , mereka semua sudah tidak ada hubungan dengan tubuh dingin itu lagi . Aku membiarkan orang-orang datang ke pemakaman hanyalah untuk Saksi bukan karena mereka ada hubungan lagi dengan kekasihku "" Pikirkan baik-baik Hanbinie , aku mohon biarkan Hyung pergi dengan tenang "
Mata Hanbin memanas , air mata itu kembali mengalir dengan tidak tahu diri
" Jinaniku belum mati Jiwon . Dia masih hidup . Biarkan.... Biarkan kami hidup bersama tanpa gangguan . Membersarkan anak kami dengan cinta dan kasih sayang . Tolong , tolong biarkan kami bahagia hyung "Ucapan Hanbin membuat Jiwon terkejut . Panggilan Hyung itu kembali terdengar untuknya dari Hanbin
" Apa dia benar-benar seputus asa itu ? Ah tapi ini tidak benar . Tindakannya sudah diluar akal sehat lagi " batin Jiwon kembali bersua" Tidak Hanbinie . Aku mengerti kau kehilangannya tapi inilah jalan terbaik . Hiduplah dengan bayi mungil yang Jinhwan tinggalkan untukmu . Rawat dan biarkan dia merasakan kasih sayangmu " ucap Jiwon lembut , berharap Hanbin bisa mengerti
" Tapi Jiwon-ssi , dikehidupan mereka nanti anak master pasti akan bertanya mengapa dia tidak memiliki ibu . Ia akan merasa sedih sepanjang waktu . Ia kan Master ? " Jiwon mengepalkan tangannya kuat . Hyuk si bodoh penggila organ manusia itu datang seenanaknya mempengaruhi hati Hanbin yang Jiwon rasa mulai melunak meski sedikit . Tapi apa yang ia lihat sekarang setelah si bodoh itu berbicara adalah mata dingin , tatapan menghancurkan , kebuasan dan keangkuhan itu kembali muncul dimata baru Hanbin . Seharusnya tidak lagi semenakutkan dulu , namun Jiwon rasa kebencian Hanbin pada Hyunbi masih melekat kuat sehingga mata Hyunbi pun dapat memancarkan kemurkaan Hanbin
" Benar . Hyuk urus kepindahan dan bawa serta semua alat yang telah ku perintahkan kemarin . Pastikan tidak ada yang tertinggal . Amankan yang harus kau amankan . Hilangkan semua jejak . Lakukan !! " perintah Hanbin pada Hyuk yang tentu saja segera di angguki pria tersebut
" Yes My Lord " Hyuk menunduk ada Hanbin dan pergi dari sana , tak lupa memberikan smirik kemenangan pada Jiwon yang kini hanya mampu terdiam
" Han- "
" Pergilah Bob , mari akhiri ikatan persaudaraan kita sampai disini . Aku tidak akan berada di negara ini lagi "
" pikirkan baik-baik Bin . Jinan Hyung dan Hyunbi akan kecewa dengan tindakanmu ini " masih tidak menyerah rupanya . Tapi Hanbin tetaplah Hanbin sikeras kepala dan tak terbantahkan
Ia menatap kearah kaca jendela yang memantulkan dirinya . Tangannya naik meraba matanya
" Jangan menyebut nama wanita itu lagi dihadapanku . Segera setelah kepindahanku , aku akan mengganti mata ini dengan mata dari pendonor lain. Mata ini hanya membawa kehancuran didepan mataku . Aku kehilangan satu anakku dan sekarang aku kehilangan orang yang sangat aku cintai . Itu semua kesialan dari mata ini . " kemarahan dalam kalimat Hanbin menunjukkan betapa inginnya dia menghilangkan Nama wanita itu dari ingatannya" hahh baiklah terserah kau saja . Aku tidak bisa merubah keputusanmu lagi bukan ? "
" Ya , kau tahu itu "
" Jaga keponakanku dengan baik . Jika kau menyakitinya barang sedikit saja , aku sendiri yang akan membunuhmu "
Hanbin sedikit tersenyum pada Jiwon
" Terima kasih untuk selama ini Hyung "" Seorang Kim Hanbin berterima kasih dan memanggilku hyung adalah keberuntungan terbesar di tahun ini "
Jiwon pergi meninggalkan Hanbin , tetapi sebelum benar-benar pergi ia mengucapkan satu pesan pada adiknya itu" Bagaimanapun keadaan nanti , kita saat ini yang hidup tinggal enam bersaudara . Jinan Hyung telah pergi "
" Aku tahu " sahut Hanbin seadanya
" Dan Hanbin , aku harap kau tidak kembali menyesali keputusanmu . Cryonics bukan permainan tapi pertaruhan "
______________________Shadow series 1
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfiction" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "