Jisung hanya memiliki waktu beberapa minggu untuk menghabiskan waktu bersama Minho, sebelum ia benar-benar bertekad melupakannya.
⚠️Disclaimer: MOHON BACA WARNING DI PART AWAL⚠️
How's your day guys? Apakah sudah mabuk dengan lagu "Can't Live Without Changbin"?😂 Salam kulchonggggggg
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"LO NGAPAIN AJA BANGSAT?!!!"
"Santai anjir! Gue gak ngapa-ngapain semalam sama Jisung," kata Minho. Salah besar memang menceritakan jika Jisung semalam menginap di rumah Minho.
Juyeon menatap Minho tak percaya. Teman bejatnya tidak mungkin diam saja selagi ada mangsa segar, apalagi di rumah hanya berduaan.
"Kalau bohong pantat lo keluar asep ya kalau kentut!" Juyeon masih bersikeras tak percaya.
"Ih gak percayaan banget sama gue."
"Terus ngapain aja lo semalem hah? Ceritain sampai detail pokoknya, gue mau tau semuanya!" titah Juyeon.
Demi jiwa kepo Juyeon yang sudah mendarah daging hingga meresap ke setiap sel di tubuhnya, mau tak mau Minho menceritakan semuanya dari awal dan sampai Jisung pulang. Termasuk bagian mereka berpelukan juga saling berpegangan tangan ketika tidur bersama.
"LO TIDUR SATU RANJANG?!!!" Lagi-lagi Juyeon berteriak.
"SANTAI BANGSAT!!"
Juyeon mengelus dadanya dramatis sambil menghela napas. "Terus terus terus?"
"Kepo banget lo, kenapa sih?"
"Gue mau tau progres kalian berdua soalnya," jawab Juyeon jujur. "Siapa tau gue bisa menyadarkan lo kalau suatu saat lo berbuat ketololan tapi lo gak sadar."
"Apasih lebay banget lo, nyet."
"Bukan lebay, gue begini demi kenyamanan dan kebahagiaan bersama, Min. Lo juga orangnya gak pekaan, siapa tau lo udah jatuh cinta juga sama Jisung tapi gak sadar," jelas Juyeon. "Gue gak mau ya kalian tersakiti cuma karena ada yang bego di antara kalian yang gue yakini pasti elo sih."
Kedua mata Minho melotot tajam. "Gue gak sebego itu, Yeon."
"Sekarang sih gak, gak tau besok-besok," balas Juyeon.
"Yeon, gue lagi gak pengen baku hantam ya sama elo."
"Ampun bang!" Juyeon mengatupkan kedua telapak tangan sambil tersenyum lebar.
"Tapi, Yeon, gue mau nanya nih," ucap Minho.
"Apa?"
"Apa sih tandanya orang jatuh cinta?"
Jika saja ada orang lewat, mungkin mereka mengira Juyeon sudah kesurupan karena dirinya mematung memandang Minho dengan tatapan kosong, padahal aslinya ia sedang terkejut dan syok mendengar pertanyaan sahabatnya. Dalam sejarah pertemanan mereka, baru kali ini Minho bertanya perihal cinta.
Sejak dulu, Minho tidak pernah peduli dengan perasaan orang. Ia hanya akan mencari kesenangan untuk dirinya sendiri dalam urusan cinta. Oleh sebab itu, kebanyakan mantan kekasih Minho putus dalam keadaan tidak baik karena memang Minhonya yang tidak punya hati.
