Dreizehn

365 53 4
                                    

Di kolam ini hanya ada empat orang saja, tetapi suaranya seperti ada sepuluh orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kolam ini hanya ada empat orang saja, tetapi suaranya seperti ada sepuluh orang. Jangan tanya siapa yang membuat keributan. Sudah pasti dua orang itu adalah Minho dan Changbin yang sedari tadi ribut mempermasalahkan hal-hal sepele.

"Cupu lo gini doang pakai sunblock!" ejek Changbin.

"Wajar dong, orang ganteng!"

"Idih, gue yang ganteng dari seonggok kecebong aja gak gitu-gitu amat."

"Jadi, lo ini siluman babi apa kodok sebenarnya?"

Felix hanya geleng-geleng kepala. "Gue gak ngerti mereka berdua ngomong apa."

"Gue juga," sahut Jisung.

Dua orang yang lebih waras ini tentu saja memanfaatkan waktu untuk berenang. Renang yang sebenarnya. Sesekali Jisung dan Felix juga mengambil foto berdua untuk kenang-kenangan.

Beberapa pelayan juga mengantarkan pesanan makanan dan minuman mereka. Tentu saja ditraktir oleh Changbin sebagai salah satu pemegang saham di hotel ini. Memang hidup Jisung sangat makmur bersahabat dengan Felix.

"Ji?"

"Apa?"

"Lo ngapain aja semalam? Kak Minho gak macem-macem kan? Mata lo bengkak soalnya."

Jisung menunjuk matanya. "Oh ini?! Gue abis nonton anime sedih semalaman."

"Nyesel banget gue nanya," desis Felix. "Nothing happened?"

Kepala Jisung menggeleng. "Gak ada sih cuma pelukan doang."

Felix hampir menyemburkan air sodanya. "PELUKAN?! ANJIR CERITA CERITA CERITA!"

"Hehe, gue juga gak inget sebenarnya Lix, pokoknya tiba-tiba aja Kak Minho udah meluk gue dari belakang."

Pernah melihat cacing kepanasan? Ya, seperti itulah keadaan Felix sekarang. Entah mengapa dirinya jadi sangat antusias mendengar cerita Jisung.

"Terus?" tanya Felix menuntut hal lebih.

"Gitu doang," jawab Jisung singkat, lalu dengan santainya mencomot roti lapis.

"Kurang seru."

"Ya emang lo mau gue ngapain? Nyosor Kak Minho gitu?"

Kedua alis Felix bergerak naik-turun ditambah dengan senyum anehnya. "Lo gak mau coba? Kan elo belum pernah ciuman, biar first kiss lo diambil sama first love lo, Ji."

"Coba sekarang?" tanya Jisung polos.

"YA GAK SEKARANG JUGA TOLOL!"

Berada di dekat Changbin sepertinya akan membuat Felix sedikit demi sedikit menjadi barbar.

Di sisa hari Minggu, kedua pasangan dewasa muda ini menghabiskan waktu menikmati fasilitas hotel yang lain. Kebetulan hotel ini terletak di pinggir pantai, jadi mereka bisa menikmati deburan ombak dan angin pantai yang menyegarkan, tak lupa dengan aroma khas laut yang siap memanjakan indra penciuman.

BUCKET LIST (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang