26. Sechsundzwanzig

577 66 16
                                    

Beberapa hari kemudian, Jisung terus saja mencoba menghubungi Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian, Jisung terus saja mencoba menghubungi Minho. Namun hasilnya nihil. Minho terlalu sibuk dengan urusannya dan tidak bisa bertemu dengan Jisung. Padahal bucket list Jisung hanya tinggal sedikit dan semua akan selesai. Setidaknya Jisung ingin merasa lega karena urusannya selesai dengan Minho.

Berbicara mengenai Chris, ia sudah meminta maaf karena mencium Jisung tiba-tiba. Chris mengatakan bahwa ia akan menunggu Jisung, tetapi Jisung bersikeras agar Chris tidak menaruh harapan apapu  padanya. Sebab Jisung benar-benar tidak tertarik untuk menjalin hubungan lebih dari teman.

Jisung makin kalut ketika ingat bahwa akhir pekan ini adalah hari wisuda Minho. Ia benar-benar tak punya waktu lagi.

"Lix, gue harus gimana? Kak Minho Sabtu ini wisuda. Perjanjian di antara kita bakalan selesai dan gue gak tau harus gimana lagi."

"Ji, confess aja deh ke Kak Minho," kata Felix.

Changbin menganggguk. "Menurut gue sih emang lo yang harus gercep, Ji. Minho tuh malu malu meong garong, mana mau kayaknya dia duluan confess."

"Does he even love me now?" tanya Jisung.

"He does." Felix dan Changbin menjawab serentak.

Secercah harapan terbentuk dalam hati Jisung. Memang ada beberapa momen yang membuat Jisung yakin bahwa Minho juga menaruh rasa. Tetapi, sebagian lagi masih ragu dengan semua perlakuan Minho yang menurutnya hanya dilakukan sesuai perjanjian.

"Mau samperin rumah Kak Minho?" tanya Felix. Ia tahu sahabatnya itu sudah mencoba menghubungi Minho namun tidak dijawab.

"Gak deh, masa gue ujug-ujug dateng ke rumah dia terus bilang aishiteru." Jisung menyilangkan lengan di depan dada.

"Gapapa namanya juga kejutan," kata Changbin sambil terkekeh.

"HA HA HA funny!" balas Jisung.

Drrrrttttt.

Drrrrtttt.

Drrrrtttttttttt.

Ponsel Changbin bergetar pertanda beberapa pesan masuk ke ponselnya. Ia segera mengecek siapa pengirim pesan tersebut. Tatapan Changbin berpindah dari layar ke Jisung, tetapi ia enggan bersuara terlebih dahulu.

"Kenapa?" Felix menyenggol Changbin.

"Gue diundang acara keluarga Lee akhir pekan ini," jawab Changbin. "Tapi kayaknya ini acara perusahaannya deh soalnya tertuju buat bokap gue."

"Coba liat!" Jisung menyambar ponsel Changbin dan melihat sebuah undangan digital yang dikirim oleh Minho.

"Lo mau ikut?" tanya Changbin.

Jisung mengedikkan bahu. "Kalau diajak ya ayo, kalau gak diajak ya gak."

Changbin menyeringai. "Ya udah ayok!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUCKET LIST (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang