PROLOG

36 20 2
                                    

Brakkkk!!!

....

Matahari tak lagi menampakkan dirinya,
hanya biasan cahayanya yang jingga menenangkan saja yang terpancarkan
Tak berselang lama malam mulai menyapa
disertai butiran air yang mulai berjatuhan
untuk melepas rindu dengan sang bumi.

Senja saat itu membawa kabar buruk,
terbentuk sebuah luka pada hati maupun fisik
Darah pun mulai tumpah
Mengalir begitu saja bersama bermiliaran butiran air yang semakin deras.

Suasana ketika hening,
yang terdengar hanya
hembusan napas yang mulai sesak
Butiran air hujan menutupi,
setiap tetes air mata yang berguguran
Menggambarkan sebuah kekecawaan
Saat luka menancap pada dirinya
terbentuk sebuah lengkungan yang manis.

"Jangan menangis,"
lirihnya sebelum semuanya
Menjadi sebuah kegelapan yang
Menyeramkan.

-happy reading-

TAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang