Setelah lama aku bertatapan dengan jarak wajah yang begitu dekat dengan Kinan, aku memutuskan untuk berbicara meski sedang ketakutan.
"Kin.. lu.. lu sebenernya ma..mau nglanjutin critanya gak sih?" Tanyaku memecahkan keheningan.
"Haha.. serius banget sih kak! Jangan takut lah ,gue gak bakal jahatin kakak kok" ucapnya santai dengan sedikit menjauh dari muka ku yang sebelumnya sangat berdekatan.
"Ih kok lu malah katawa sih?..abisnya lu kliatan serem banget"
"Masa sih?.. haha ya nggak juga lah, dasar penakut!" Celoteh nya.
Bisa-bisanya ngatain gue penakut! Padahal selain gue gak bakal ada yang berani nemuin dia. Karna gue pemberani jadi gue tetep ada disini.
"Eh lu tuh ya! Siapa juga yang penakut, gue tuh cuma - -" belum selesai aku bicara dia memotong begitu saja.
"Cuma gugup? kalo deket cewek cantik kayak gue?" Terka nya sambil tersenyum jahil.
Bener juga sih apa kata dia, meski gue ketakutan tapi disisi lain gue juga deg-deg an deket dia.
"Baik lah daripada berlama-lama aku akan mulai melanjutkan critanya" ia berkata mulai dengan nada yang serius.
Aku pun mendengarnya dengan seksama, karna ini sangat penting jika mengenai kepala sekolah.
"Jadi aku memilih kakak --"
"Eh jangan panggil kak-kak mulu lah Kin! Panggil aja nama gue" tegur ku
"Oke baiklah.
Jadi mulai sekarang lu udah resmi dipilih jadi penerus misi ini, karna sahabat gue sendiri yang bilang kalau lu harus jadi penggantinya!""Emang sahabat lu yang mana? Kok gue gak pernah liat ?" Tanyaku heran, pasalnya aku memang tak pernah tau kalau Kinan punya sahabat.
Raut wajahnya berubah sedih seketika.
"Sahabat gue udah meninggal" jawabnya lirih.
Aku terkejut mendengar pernyataan nya."Tapi.." Kinan menjeda kata-katanya.
"Dia ada disini!"
Mataku lantas terbelalak, jadi selama ini Kinan berteman dengan hantu?"Em ..me.. memangnya, Sahabat lu mati karena apa?" Bulu kuduk ku berdiri ,angin dingin mulai menerpa ku , apa karena dia sekarang ada disini ,jadi aku bisa merasakan nya? Sungguh membuatku merinding tiada henti.
"Dia.. mati karena dibunuh! saat aku dengannya mulai menjalankan misi dan melakukan penyusupan ke sekolah SMA xx pada malam hari"
Aku mengernyit dalam, yang membuatku bingung, apa yang mereka lakukan di Sekolah malam-malam pada saat itu?
"Daripada repot-repot sebut inisial, mending kasih tau gue, nama sahabat lu siapa?"
"Namanya Andin"
"Oh.. iya terus yang bunuh Andin siapa? Dan jikalau yang melakukan penyusupan itu elu sama sahabat lu ,kenapa yang mati terbunuh hanya Andin ? Apa lu berhasil melarikan diri dari pembunuh nya?"
"Tidak! Dia memang tidak membunuhku, tapi orang itu hanya membunuh sahabatku dan aku menyaksikan nya sendiri, waktu itu aku tidak bisa berbuat apa-apa selain diam, aku serasa dihipnotis oleh nya, Andin pun menyerahkan diri , karna yang dibutuhkan hanya satu orang maka aku tidak dibunuh"
"Emang tujuan lu apa menyusup ke sekolah malam-malam? Emang gak takut?"
Kinan menggeleng pelan.
"Tujuan ku dan Andin ingin menghancurkan dua portal dunia gaib yang ada disekolah" ujar nya.
"Portal? Lu pikir game minecraft apa ada portal nya segala? Hahaha" aku tertawa renyah mendengar ucapan Kinan. Kira-kira readers tau gak ya sama game ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Headmaster's Grudge
HorrorNamaku Alfin, saat ini aku berusia 17 tahun. Semenjak kelas XI, banyak sekali kejadian misteri disekolahku. Mulai dari korban yang mati secara tragis, mati tanpa jasad, dan menghilang. Dan titik terakhir korban selalu berada di UKS. Kinanti, ya...