MDB- 17

33 3 1
                                    

AUTHOR POV

Seperti yang diucapkan oleh Alvin tadi, memang ada ulangan Matematika hari ini. Dan untungnya Zenga dengan ikhlas membantu Skyllar dengan sedikit bermain curang.

Setelah mendapatkan hasil ulangan mereka. Zenga tetap menduduki posisi pertama sebagai nilai tertinggi, di posisi kedua ada perempuan berkacamata yang duduk berhadapan dengan guru, dan diposisi ketiga ada Alvin.

Bagaimana bisa Alvin? Tentu saja. Kalian tidak lupa jika alvin pindah dengan beasiswa kan?. Jadi jangan heran dengan posisi yang di dapatkannya walaupun baru saja pindah.

Sedangkan Skyllar?

Dia menatap lembaran bertulisan itu dengan diam sambil memangku tangannya menyangga kepala.

Alvin membalikkan badannya dan melihat kearah kertas Skyllar. Terlihat tulisan (C-) diatas kertas itu. Alvin langsung menatap Skyllar dengan tampang heran.

"C-?"

Zenga yang ikut melihat ke arah kertas ulangan milik Skyllar tertawa. Skyllar melirik Alvin, sedangkan yang dilirik hanya mengangkat alisnya seperti sedang bertanya.

"Aku tidak akan mempercayaimu lagi Zee" jawab Sky berdiri dari bangkunya dan meraih kertas serta tas miliknya.

"Aku akan meminta contekan punya Alvin saja jika ada ujian" sambungnya merajuk dan berjalan keluar kelas.

Zenga yang mendengar itu terkekeh dan mengikuti Skyllar keluar dari kelas, disusul dengan Alvin.

Mereka berjalan menuju gerbang sekolah, namun perhatian Sky tertarik pada mobil sport abu-abu yang dikelilingi beberapa siswa.

Skyllar menarik senyumnya dan berjalan menuju mobil sport itu. Dengan secara paksa Sky menyingkirkan siswa-siswa yang mengerubungi mobil, lalu mengetuk jendela pengemudi.

"Onee-san!"

Sebut seseorang laki-laki dan langsung keluar dari kursi pengemudi tersebut. Skyllar langsung merangkul orang itu dan menatap kerumunan orang-orang yang menatap mereka.

"Kalian ingin apa dengan adikku?" tanya Sky pada mereka dengan tatapan garang dan tanpa aba-aba mereka langsung bubar dengan segera.

"Thomas!" panggil Zenga yang berdiri tidak jauh dari mereka. Zenga menuju tempat Skyllar dan Thomas berdiri. Ya, Thomas. Anak dari Galang dan juga Mirae.

"Kau benar-benar ingin bersekolah disini?" tanya Zenga dan dijawab dengan anggukan oleh Thomas. Mata Thomas teralih pada Alvin.

"Alvin bukan? Aku tau tentangmu dari Onii-san. Perkenalkan, aku Thomas" ucap Thomas ceria pada Alvin dengan saling berjabat tangan.

"Ayo pulang" ajak Thomas dengan masuk kedalam mobil. Zenga duluan menyusul, Skyllar menatap Alvin yang seperti segan untuk masuk.

"Ayo!" ajak Skyllar dan menyuruh Alvin masuk kedalam mobil, dan mereka duduk di bangku penumpang.

Thomas mengemudikan mobil dinegara asing dan bahkan tidak memiliki surat izin untuk mengendarainya. Sungguh berani.

"Sepertinya kau akan sedikit kesulitan jika pindah kesekolah yang sama dengan kami, Thom" ucap Zenga.

Thomas tertawa sedikit karena membenarkan hal itu.

"Tidak masalah. Kan aku punya bodyguard pribadi" jawabnya dan melirik spion melihat Skyllar yang dengan santai menyetujui hal itu.

Thomas memiliki sifat yang mirip dengan Skyllar. Itu sebabnya mereka sangat dekat. Bahkan Thomas juga sangat manja pada Kakak Sepupunya itu dulu. Dengan usia yang tidak jauh berbeda mereka menghilangkan canggung dan menggila bersama jika sedang berdua. Tapi beda lagi jika mereka sedang ada di acara keluarga.

Skyllar sendiri sangat menyayangi adik kecilnya. Dia ingin Thomas merasakan kehangatan memiliki saudara. Seperti dirinya yang selalu memiliki Theo.

Mobil Thomas terarah memasuki gerbang Mansion Bramasta. Dan berhenti pas di belakang mobil hitam yang sudah terparkir disana.

"KAYY!" teriak seseorang yang berdiri di depan pintu.

"PAMAN!!" balas Sky dengan berteriak dan berlari menuju pamannya yang sedang menunggu Sky datang memeluknya.

Skyllar memeluk pamannya dan dibalas oleh si paman.

"Galang. Jangan memeluk putriku terlalu erat, dia bisa kehabisan nafas" ucap seseorang yang datang dari dalam Mansion. Dan tentunya itu Sean.

Skyllar sangat senang dengan kedatangan keluarga pamannya. Sewaktu kecil dia pernah dibawa oleh Galang dan Mirae ke Jepang untuk menjadi anak mereka sampai Thomas berusia 4 tahun.

Pamannya mengalihkan tatapan pada para pemuda tampan yang baru saja turun dari mobil anaknya.

Zenga dan Alvin sedikit membungkuk untuk menandakan rasa hormat.

"Zee, Alvin. Ayo" ajak Sky dengan senyuman aneh.

Zenga menahan tawanya dan melihat Alvin sekilas lalu mengajak Alvin untuk ikut bersama Sky.

Sesampainya di belakang taman Mansion Skyllar menatap kedua pemuda itu dengan tajam dan menohok.

"Jangan ada yang membahas tentang ulangan atau apapun itu" ucap Sky berbisik mengancam.

"Kenapa?" tanya Alvin heran dan tawa Zenga langsung terdengar saat itu juga, membuat dirinya ditatap tajam oleh Sky.

"Dia tidak ingin di paksa belajar oleh kakaknya. Jika dia membantah, motor kesayangannya pasti akan di sita" Zenga menjawab pertanyaan Alvin dengan sedikit menahan tawa.

"Apakah nilaimu seburuk itu Kay?" tanya seseorang di belakang Sky membuat dirinya memejamkan mata sebentar untuk membuat dirinya tenang.

Sky berbalik menatap orang yang dimaksud Zenga tadi. Theo berdiri dibelakang mereka menggunakan setelan jas dengan tangan yang dimasukkan dalam saku celana.

Zenga melihat reaksi Sky terkekeh dan berjalan menuju Theo. Sedikit membungkuk lalu memeluk Theo layaknya seorang kakak. Tentu saja Theo menjadi kakak bagi mereka (Sky, Thomas, Zenga).

"Lalu?" sambung Theo melihat ke arah Sky yang sedang gelisah.

Sky menatap kebelakang melihat kearah Alvin meminta pertolongan sedangkan yang ditatap menggeleng pasrah. Sky menghela nafasnya dan berjalan mendekat pada Theo.

"Kak, jangan sekarang ya. Paman, aunt, dan Thomas baru saja sampai hari ini. Bahasnya nanti malam atau besok saja. Oke?" tawar Sky membujuk Theo. Sedangkan yang dibujuk mengarahkan tangannya untuk melihat isi tas Sky.

Mengeluarkan kertas yang menjadi incaran, dan Sky memaki dirinya sendiri dalam hati karena lupa membuang kertas itu.

Theo terdiam melihat nilai itu dan menghela nafas pelan.

"Baiklah, besok jam 3 sore sampai jam 8 malam. Dan kalian berempat harus ikut dalam pembelajaran ini juga"

Zenga dan Alvin kaget kenapa mereka juga harus menerima hukuman, sedangkan Sky tertawa melihat kearah Zenga dan Alvin karena ikut terbawa hukuman dengannya. Dan satu anak yang tidak beruntung lagi, Thomas.

Sungguh kasihan.

*****

Heii.  ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Raynxelll
190221

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang