MDB-19

24 3 0
                                    

AUTHOR POV

Seperti yang direncanakan sebelumnya, Thomas dan Sky melancarkan aksinya untuk bisa keluar Mansion sebelum tengah malam tepatnya sebelum balapan dimulai. Sore tadi Papa dan juga Kakaknya kembali ke kantor bersama dengan Galang pamannya. Hanya Raynaa, Mirae, Sky dan juga Thomas yang ada di Mansion, tentu saja dengan para pelayan.

Thomas berada di kamar Sky sedang menyusun rencana. Mereka menyusun rencana dengan cara saling mengirim pesan melalui ponsel masing-masing. Mereka tau jika mereka berbicara berbisik masih akan terdengar oleh Raynaa meskipun samar. Sedangkan siang tadi masih banyak kebisingan di Mansion yang tentunya membuat telinga lain juga tidak akan fokus pada pembicaraan mereka.

Thomas keluar dari kamar Sky dan menemui Ibunya. Mirae yang sedang berada di halaman belakang bersama Raynaa menghentikan kegiatan menyiram bunga saat Thomas sudah berada di samping Mirae.

"Mami, nanti aku sama Onee-san mau pergi ke rumahnya Ze. Mau ngambil buku-buku lamanya juga, bolehkan?" tanya Thomas pada Mirae.

"Sudah izin Papi?" tanya Mirae balik dijawab dengan anggukan oleh Thomas, meskipun Sky yang meminta izin pada Galang bukankah itu juga masuk hitungan?.

"Yaudah, mau pergi jam berapa?" 

"Sebentar lagi Mi, kata Onee-san  mandi dulu baru pergi" jawab Thomas polos membuat Raynaa dan juga Mirae terkekeh.

"Kalau begitu cepat mandi, nanti Kay malah pergi duluan" suruh Mirae dan langsung dilaksanakan oleh putra sematawayangnya itu.

Setelah beberapa saat berlalu, mereka berangkat sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Mereka memang akan ke rumah Zee terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Zee juga ikut mendukung rencana mereka.

Tepat dijam 11 lewat 10 malam, Sky dan Thomas sampai di tempat dimana mereka biasa ikut balapan.

Disana mereka langsung disambut oleh teman-temannya yang sudah lama tidak berjumpa karena masalah yang menutup tempat ini. Sky mematikan motornya tepat didekat motor teman-temannya. Thomas turun terlebih dahulu dan menyapa yang lain, Sky menyusul dan ikut menyapa juga.

"Hei si kembar, hahaha!" sapa Hudson pada mereka berdua disambut gelak tawa oleh semuanya.

"Hudson! Kau benar-benar minta dipukul ya? hahahaa!" balas Sky sambil tertawa kemudian memeluk Hudson dan juga yang lainya.

"Jika saja Thomas juga mewarnai rambutnya jadi putih, pasti kalian jadi kembar tiga dengan Theo kan?" ucap salah satu teman mereka bernama Noah.

"Tapi aku tidak mau mewarnai rambutku, bukankah kalian yang melarangku waktu itu?" jawab Thomas membalas ucapan Noah. 

Tentu saja diantara mereka semua, Thomaslah yang paling kecil. Itu sebabnya mereka juga melarang Thomas untuk tidak mewarnai rambutnya, karena bagi mereka Thomas seperti adik kecil diperkumpulan liar yang mereka bangun.

"Sky! Kau ikut?" ajak salah satu orang yang tiba-tiba datang dari baris lawan mengajak Sky untuk ikut dalam balapan.

"Berapa orang? Aku mau bawa Hudson ikut dalam pertandingan. 2 VS 2, bagaimana?" tanya Sky membalas orang tadi namun matanya seolah berbicara pada pria yang duduk diatas motor dan dikelilingi beberapa wanita.

Pria itu tertawa.

"Tentu!" jawabnya.

Lucas. Pria yang menjadi lawan mereka, sekaligus orang yang menjadi incaran Polisi disini karena keterlibatannya dengan narkotika.

Sky yang memakai pakaian serba hitam telah duduk diatas motor kesayangannya dan juga sudah membariskan digaris awal balapan.

Motor Hudson menyusul disebelah kanannya. Thomas yang melihat kakak sepupunya akan balapan lagi setelah sekian lama sangat merasa antusias.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang