AUTHOR POV
Theo mengambil ponsel miliknya dan menelfon pamannya yang berada di mansion menjaga Raynaa, Mirae dan juga Thomas.
"Bagaimana keadaan Kay?" tanya Galang tanpa basa-basi pada keponakan sulungnya itu.
"Kay sudah stabil. Ada orang yang mendonorkan darahnya tapi tidak memberitahu identitasnya pada pihak rumah sakit"
"Dan Sean menyetujuinya?!"
"Tidak ada pilihan lain paman, keadaan Kay benar-benar memburuk. Dan Papa juga tidak bisa berpikir tenang tadi. Bagaimana Mama dan Thomas?"
"Raynaa sudah sadar, Thomas juga sudah baikan. Kami akan kesana sekarang"
"Hmm, terimakasih paman" setelahnya Theo menutup panggilan telfon dan pergi menemui Papanya yang berada di dalam ruangan Sky.
Saat akan memasuki ruangan tempat Sky di rawat. Theo mendengar Papanya berbicara dengan seseorang, dan tanpa pikir panjang Theo masuk ke dalam ruangan membuat Papanya berhenti bicara.
Dilihatnya seorang Pria dewasa yang diperkirakannya berusia 26 tahun duduk dibangku sebelah ranjang rumah sakit tempat Sky tertidur lemah. Dan seorang pria yang lebih muda berdiri didekat Sean.
Pria dewasa itu hanya menatap wajah Sky tanpa berbicara sepatah katapun.
"Halo Tuan Theo, selamat malam" ucap pria yang berdiri didekat Sean menyapa Theo seakan memecahkan keheningan yang terjadi.
Seketika Theo mengingat siapa Pria dewasa dan juga Pria yang berdiri dekat Papanya.
'Mereka orang yang membawa Kay dalam keadaan pingsan dulu. Bagaimana bisa dia tau kalau Kay sedang dirawat'
Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh Theo pada Pria dewasa yang secara terang-terangan mentap wajah tidur adiknya.
"Bagaimana kau bisa tau?" tanya Sean pada Pria dewasa itu.
"Tuan Achazia mengetahui setiap gerakan yang dilakukan oleh Nona Skyllar" jawab pria yang berdiri didekat Sean.
"Maaf sebelumnya karna saya tidak memperkenalkan diri. Saya Rayhan asisten pribadi Tuan Achazia" lanjutnya memperkenalkan diri.
'Achazia? .. Achazia Rexgarf! benar pria yang hanya menyebutkan namanya dan langsung pergi setelah membawa Kay kembali'
Setelah mengingat nama si pria dewasa dengan setelan hitam itu, Theo langsung melangkah mendekati Achazia. Sedangkan Achazia tetap menatap wajah Sky.
"Menjauh dari adikku" ucapnya pelan namun terdengar oleh mereka bertiga. Achazia hanya menganggap ucapan itu sebagai angin berlalu.
"MENJAUH DARI ADIKKU!" teriaknya membuat Achazia menatapnya dan berdiri dari duduknya.
Seketika Sean merasakan hawa didalam ruangan jadi sangat mencekam, seperti hawa orang yang ingin membunuh. Dan bukan hanya dirinya saja, Rayhan serta Theo merasakannya.
Achazia berdiri tegak dihadapannya, tentu saja tubuh Achazia lebih besar dan juga tinggi dari pada Theo.
Tangan Achazia mengarah pada leher Theo, Sean yang melihat hal itu bergerak ingin mendatangi namun dicegah oleh Rayhan yang berdiri didekatnya sambil mengangkat pistol mengarahkan pada dirinya dengan tersenyum.
Sean melihat kearah pistol yang diarahkan oleh Rayhan padanya, pistol itu dilengkapi dengan peredam suara atau suppressor.
Theo yang mendapat cekikan oleh Achazia terbatuk dan mulai kehabisan nafas. Melihat kearah Achazia, matanya berubah menjadi merah gelap.
"Jangan berisik. Kau bisa membuat Istriku terbangun" ucapnya pelan dengan menatap Theo.
Melihat Theo yang akan pingsan membuat Achazia melepaskan cengkraman tangannya dari leher Theo, membuat Theo terjatuh dan batuk. Sean langsung berjalan membantu putranya berdiri.
"Jika saja Skyllar tidak menyayangi kalian, aku pasti sudah membunuh kalian semua dan membawa Skyllar bersamaku"
Ucapnya dengan berbalik melihat kearah Sky yang terbaring lemah diranjang rumah sakit. Mendekat pada Sky dan mengecup pelan bibir Sky agar tidak membuatnya terbangun.
Sean dan Theo yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa.
Achazia berjalan menjauh dari mereka menuju pintu dan keluar dari ruangan rawat tanpa mengatakan apapun. Rayhan yang awalnya membukakan pintu untuk Achazia kembali menutup pintu tanpa melepas senyumannya.
***
Raynxelll
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen Fiction"Untukku yang paling penting adalah Keluarga dan terutama Kakakku Theo" Tidak ada yg mengetahui bagaimana berjalannya takdir, meskipun beberapa orang memiliki keistimewaan. Skyllar Bramasta adalah gadis normal yang terlibat dalam takdir masalalu ora...