AUTHOR POV
At Mansion
"KAY"
Sky yang sedang memainkan ponselnya diruang santai berhenti karena mendengar teriakan kakaknya dari lapangan samping Mansion.
Sesampainya disana, terlihat olehnya Theo memainkan bola basket. Sky tau jika Theo ingin mengajaknya bermain basket, seperti yang selama ini selalu mereka lakukan.
Theo melemparkan bola yang ada ditangannya menuju ring basket dan masuk dengan mudah layaknya pemain profesional. Sky mendekat kearah Theo dan menatap kakaknya yang semakin menjulang tinggi darinya.
"Aku gak mau main basket, lagi badmood" ucap Sky dengan mengerutkan alisnya menatap kakaknya yang terterpa sinar matahari.
"Kenapa?" tanya Theo dengan mengelus puncak kepala Sky.
'Aa- sedang bulan merah ternyata' ucap Theo dalam batinnya, melihat apa yang sedang terjadi pada adiknya saat dia mengelus kepala Sky tadi.
"Tuan muda, Nona muda. Tuan dan Nyonya besar sudah kembali dari Indonesia, dan sekarang sedang berada diruang tamu" ucap seorang pelayan Mansion.
Theo menghentikan kegiatannya yang sedang mengelus kepala Sky, lalu mengajak Sky kembali kedalam Mansion untuk menemui Papa dan Mama mereka. Terlihat Sean dan Raynaa sedang duduk diruang keluarga dengan ditemani seorang wanita.
"Pa, Ma" panggil Theo dan Sky serentak.
Sean dan Raynaa melihat kearah kedua anak mereka langsung memeluk mereka dengan bergantian. Sean duduk dengan Raynaa, Theo duduk bersebelahan dengan Sky, sedangkan wanita itu duduk sendirian di single sofa.
"Sejak kapan rambutmu berubah warna, son?" tanya Sean saat melihat rambut Theo yang sudah berubah menjadi warna putih, seperti warna rambut Sky.
"Tadi Siang Pa" jawab Theo sambil menyentuh rambutnya yang sudah berubah warna.
"Biar terlihat kembar dengan Kay" sambung Sky dengan kekehan.
"Kabar Grandpa bagaimana Ma?" lanjutnya bertanya.
"Sangat baik nak, bahkan Grandpa bilang akan ke London saat acara kelulusan Theo nanti" jawab Raynaa membuat senyuman Sky mengembang, dia benar-benar merindukan Grandpanya.
Sky menyurutkan senyumnya dan beralih menatap wanita yang sedari tadi duduk di single sofa.
"Perkenalkan dirimu" ucap Sean singkat.
Wanita itu berdiri dan sesekali menatap Theo. Sky yang menyadari itu tersenyum jahil dalam hatinya, Sky dengan tiba-tiba menarik kepala Theo dan berakhir di pangkuan Sky. Theo yang diperlakukan seperti itu kaget namun membiarkan hal itu, karena dia sendiri tidak suka cara wanita itu mencuri-curi pandang pada Theo.
"Nama saya Clara Austen, dan saya akan menjadi sisten pribadi tuan Theo" ucapnya membuat Theo dan juga Sky kaget.
kepala Theo yang awalnya berada di paha Sky kembali ia tegakkan kembali.
"Asisten pribadi? untuk apa?" tanya Theo menujukan pertanyaan itu untuk kedua orang tuanya.
"Lawan dari perusahaan Papa berhasil dijatuhkan, dia punya hutang melilit dan karna tidak bisa membayarnya, mereka menyerahkan putri mereka ini" jawab Sean menjelaskan.
"Pft! HAHAHAHA!" tawa Sky meledak saat mendengar penjelasan Papanya.
Sean, Raynaa dan juga Theo serta gadis itu menatap heran pada Sky yang tiba-tiba tertawa.
"Dengan kata lain, Orang tua kakak ini menjualnya. Bukankah begitu?" tanya Sky dijawab dengan anggukan oleh mereka.
"Tapi kenapa.. dia selalu menatap kearah kak Theo? Kay penasaran kenapa orang tuanya rela menjadikannya sebagai pelunas hutang" lanjut Sky dengan senyum penuh arti.
Sky memang bukanlah orang yang istimewa seperti keluarganya. Tapi kelebihan Sky secara fisik dan mental sangatlah mengagumkan. Sky sudah melatih dirinya sendiri secara fisik dengan cara belajar semua jenis bela diri, waktunya untuk belajar umum tertunda karna dia sangat fokus dengan kegiatan bela dirinya.
Walaupun Sky tidak termasuk anak yang cerdas seperti Theo, Sky memiliki kepekaan terhadap situasi dan insting yang kuat. Sky bahkan bisa menyembunyikan perilakunya menjadi orang yang tidak tau apa-apa layakny aorang bodoh. Hanya keluarganya saja yang mengetahui hal itu.
Sean, Raynaa dan Theo membiarkan Sky untuk bertindak karena sudah lama Sky tidak melawan seseorang sejak libur semester sekolah tiba. Mereka juga penasaran apa yang akan dilakukan Sky kali ini, menyakiti seseorang, mengintimidasi, atau bahkan membunuh.
Jeslyn adalah bukti dari Sky yang menyakiti bahkan hampir membunuh. Jika kalian penasaran dengan apa yang terjadi pada Jeslyn, akan diberi tau. Sekarang gadis itu dirawat dirumah sakit jiwa setelah mendapatkan operasi plastik gratis yang dibiayai oleh Sean.
Kembali pada Clara, Sky mendekat kearahnya dan menatap wanita cantik itu dingin. Sky meneliti raut wajah Clara dan juga melihat kedalam bola mata yang menatapnya dengan takut.
"Apa kau hamil?" tanya Sky pelan mampu membuat bola mata Clara yang ditatapnya terkejut.
'Sudah jelas' batinnya.
Sean, Raynaa dan Theo tentu saja mendengar ucapan pelan Sky. Sky kembali menatap mata cokelat milik Clara yang menatapnya takut.
"Katakan apa yang keluargamu rencanakan, atau aku tidak akan membiarkanmu dan janinmu berhasil keluar dari rumah ini" lirih Sky membuat Papanya tersenyum kecil.
'Benar yang dikatakan orang-orang. Cara Sky mengintimidasi lawannya sangat mirip denganku' batin Sean senang.
Clara menatap Sky lalu beralih menatap Sean, Raynaa dan Theo yang bersikap biasa saja dengan apa yang dilakukan oleh Sky, bahkan Sky sudah mengancam untuk membunuhnya dan anak didalam kandungannya. Ini masih berupa ancaman, belum tindakan seperti yang sudah-sudah.
"M..m..mereka.. menyuruhku membuat Tuan Theo tidur denganku dan menjebaknya untuk bertanggung jawab atas kehamilanku" jawab Clara gugup karena tatapan Sky yang semakin dingin padanya.
"Terima kasih atas pengakuanmu" jawab Theo yang sudah berada dibelakang Sky dan memegang bahunya untuk menahan Sky melakukan tindakan yang mengerikan.
"Bawa gadis itu kembali pada keluarganya, dan tahan mereka untuk tidak melarikan diri dari tempat tinggal mereka. Aku dan keluargaku akan menyusul kesana" ucap Sean membuat anak buahnya yang awalnya sembunyi menunjukkan diri.
Mendengar perintah Sean, mereka membawa Clara keluar dari Mansion.
***Theo and Sky
Ada yang nunggui nextnya kah?
5 stars?
Raynxelll
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen Fiction"Untukku yang paling penting adalah Keluarga dan terutama Kakakku Theo" Tidak ada yg mengetahui bagaimana berjalannya takdir, meskipun beberapa orang memiliki keistimewaan. Skyllar Bramasta adalah gadis normal yang terlibat dalam takdir masalalu ora...