AUTHOR POV
Mansion Bramasta
Theo masih setia berada di samping adiknya yang sedang istirahat setelah mendapat pengobatan. Wajah Sky terdapat bekas cakaran dan sedikit robekan di bagian bibir, dan rambutnya masih tetap sama dengan potongan yang berantakan.
Sedangkan orang tuanya berdiskusi diruang tamu. Theo sendiri bahkan tidak bisa memikirkan apapun, bahkan untuk menebak siapa yang telah menolong adiknya dari sasaran peluru.
"Esther" lirih Sky dalam tidurnya.
Theo yang mendengar itu kaget, dan tak lama kemudian orang tua mereka masuk kedalam kamar tempat Sky istirahat.
"Astaga" lirih Raynaa pelan dengan menutup mulunya. Merasa tidak percaya dengan apa yang di lirihkan oleh putrinya.
Esther yang mereka kenal hanyalah di kejadian masalalu, dan Sky satu-satunya orang di dalam keluarga yang tidak diberitahu.
"Sean. Bukankan cincin antik itu sudah kau hancurkan?" tanya Raynaa pada Sean saat mengingat mata batu ruby merah yang berisi roh Esther si iblis.
"Tentu sudah, tapi bagaimana bisa Kay mengetahui namanya? Kita bahkan tidak pernah membicarakannya" balas Sean.
"Lewat mimpi" ucap Theo membuat orang tuanya bungkam.
"Itu sebabnya terkadang pikiran Kay tidak bisa terbaca" sambungnya membuat semuanya menjadi jelas.
"Esther mengunci pikirannya" lirih Raynaa.
Sean, Raynaa, dan Theo terdiam.
Bagaimana bisa iblis itu kembali dan mengganggu anak perempuan normal seperti Sky.
"Kalian sudah menyadarinya?"
Suara pria dewasa terdengar di dalam kamar, membuat mereka semakin membisu.
"Aku kembali. Dan akan ku pastikan Skyllar Bramasta menjadi Ratu di tempatku"
Sean, dan Theo menggeram marah.
"Kenapa tidak menunjukkan dirimu saja? Apa kau terlalu takut? Esther?" balas Theo menantang.
"Aku tidak peduli tanggapan kalian semua. Aku hanya ingin Skyllar"
Setelah mengatakan itu, Raynaa terduduk lemah dan menangis. Sean menenangkan istrinya dan membawanya duduk di sofa kamar.
Mata Theo teralihkan oleh sesuatu yang muncul.
Sebuah simbol Rantai dengan api melingkar di pergelangan kanan Sky. Dan hal itu tidak luput dari penglihatan Raynaa dan Sean.
***
At Panthouse
Seorang Pria berdiri dengan segelas wine menghadap jendela kaca yang menampilkan jalanan dan gedung-gedung kota London.
Senyum kecil terbit di wajahnya saat mengingat suatu momen.
Momen dimana dirinya mengunjungi Skyllar-nya dalam mimpi miliknya. Hanya sebuah ciuman di bibir Skyllar sudah membuat ikatan antara mereka berdua.
"Tuan" ucap seseorang membuatnya tersadar dan berbalik.
"Semua sudah siap" lanjutnya dan hanya di balas dengan anggukan.
Sang pelayang pergi dan Tuannya kembali berbalik menatap hal yang sama dengan pikiran yang berkelana pada Skyllar.
***
Tomorrow Morning
Sky turun keruang makan melihat Orang tua dan kakaknya sudah berada disana.
Theo tersenyum melihat adiknya. Rambut pendek sebahu menjadi daya tarik yang baru bagi Sky. Sky meminta Raynaa untuk memotong rambutnya semalam sore. Dan masalah simbol yang berada di pergelangan tangan Sky, Sean sudah menjelaskan semuanya.
Theo menambah kewaspadaannya dalam menjaga Sky. Termasuk dalam kehidupan sekolah. Dan hari ini Sky berangkat sekolah di antar oleh Theo dan Sean. Lalu setelahnya Theo akan belajar mengurus perusahaan di kantor Sean.
Setelah menurunkan Sky di depan sekolah, mobil kembali melaju. Sky masuk kedalam kelasnya dan semua orang yang awalnya berisik menjadi senyap. Dan Sky tidak peduli dengan itu.
Kelas dimulai, Sky hanya memperhatikan sebentar saja dan kembali menaruh kepalanya keatas meja.
'Benar-benar membosankan. Seandainya ada orang yang ku kenal di kelas ini' keluhnya dalam hati dengan menghembuskan nafas berat.
"Sky" panggil seseorang yang duduk di depannya.
Sky mengangkat kepalanya dan kaget melihat orang itu.
"Alvin!" teriaknya tanpa sadar membuat dirinya ditegur oleh guru.
Alvin yang mendapat reaksi itu hanya tertawa dan meminta maaf kepada guru atas perlakuan temannya Sky.
Sky mengembangkan senyumannya dan mulai memperhatikan pelajaran lagi.
***
Kasih votenya yaa, dan komentar kalian juga. Aku beneran minta maaf karna jarang update :)
2.52am
260720Raynxelll
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen Fiction"Untukku yang paling penting adalah Keluarga dan terutama Kakakku Theo" Tidak ada yg mengetahui bagaimana berjalannya takdir, meskipun beberapa orang memiliki keistimewaan. Skyllar Bramasta adalah gadis normal yang terlibat dalam takdir masalalu ora...