AUTHOR POV
London Senior High School (LSHS)
Sky duduk dibangkunya dengan pandangan yang terarah pada perban yang membalut pergelangan tangan kanannya. Dia malah terlihat seperti orang depresi dengan perban yang dibalutkan oleh Theo. Alvin masuk ke dalam kelas dan memutar kursinya menghadap kearah Sky, karna saat ini sedang jam istirahat.
"Ada apa?" tanya Alvin membuat Sky mengalihkan pandangannya.
"Aku belum bisa menceritakannya Al, maaf" jawab Sky menundukkan kepalanya merasa bersalah.
Tentu saja Sky merasa bersalah, mereka berdua bersahabat tapi Sky malah tidak bisa memberitau Alvin apa yang sedang terjadi padanya.
Alvin tersenyum melihat kepala Sky yang tertunduk.
"Jangan menunduk" ucap Alvin dan perlahan mengangkat dagu wajah cantik Sky.
"Aku mengerti. Kau pasti akan memberitauku segera. Hey, bagaimana jika kita pergi ke kafetaria sekolah?" ajak Alvin menyemangati dan di jawab dengan anggukan oleh Sky.
Sky berdiri dari bangkunya dan berjalan beriringan dengan Alvin. Siswa lain menatap heran bagaimana bisa si gadis gila Sky berjalan dengan siswa baru sekolah?. Sedangkan yang ditatap hanya melewati mereka saja.
"SKY!!" teriak seorang laki-laki berlari kearah Sky dan Alvin.
"Ada banyak pria besar yang mencarimu di lapangan" lanjutnya membuat Sky terdiam dan melihat kearah lapangan, benar saja ada dua mobil hitam yang Sky yakini mereka adalah orang-orang yang dimaksud oleh Keluarganya.
Sky berlari ke bagian belakang gedung sekolah dan memasuki pintu exit yaitu tangga gawat darurat. Alvin ikut berlari mengejar Sky. Alvin melihat Sky ingin melompat dari lantai dua menuju ke halaman lama sekolah.
"Sky?! Ada apa?" tanya Alvin mencegah Sky yang baru saja akan mengambil aba-aba.
Sky menghadap kearah Alvin dan melihatnya dengan seksama.
"Ponselmu?" tanya Sky balik pada Alvin dengan menyodorkan tangannya.
"Dikelas" jawab Alvin membuat Sky merasa cemas. Bagaimana dia bisa menghubungi keluarganya jika mereka berdua tidak memegang ponsel.
"Kita bersembunyi di gudang yang ada di belakang gedung ini dulu. Aku tidak boleh tertangkap. Itu yang dikatakan Papa-ku semalam" ucap Sky dan langsung melompat. Sky benar-benar terlihat seperti sudah sangat terlatih apalagi di saat dia langsung bangkit dan berlari menuju gudang yang di maksudnya tadi.
Tanpa membuang waktu lagi Alvin juga ikut melompat dan menyusul Sky yang sudah bersembunyi terlebih dahulu.
Sky benar-benar berharap papa dan kakaknya datang saat ini juga. Disaat yang bersamaan juga pergelangan tangan kanan Sky terasa seperti terbakar. Sky langsung membuka balutan perban putih yang menutupi tatto rantai yang melingkar di pergelangannya.
Tanda rantai itu terasa sangat panas dan mulai memerah.
Sky mencari keberadaan Alvin. Dia mencemaskan jika Alvin tertangkap oleh para pria besar yang mengincarnya. Perlahan mata Sky terasa sangat berat dan merasa sangat pusing.
Alvin bersembunyi di atas pohon, yang letaknya berada di depan gudang tempat Sky bersembunyi. Tidak berlangsung lama seorang Pria Dewasa memasuki gudang itu dan keluar membawa Sky dalam gendongannya. Sky tidak sadarkan diri.
Pria yang membawa Sky berhenti.
"Katakan pada keluarga Bramasta. Bahwa, aku mengambil milikku" ucapnya tanpa membalikkan badannya.
"Milikmu?" ejek Alvin.
Alvin turun dari pohon tempatnya bersembunyi, dan berdiri tepat di depan Pria dewasa tadi.
"Sudah ku duga bahwa kau ingin mengkhianatiku, Raymond" ucap Alvin pada Pria Dewasa di depannya.
Orang bernama Raymond menaruh tubuh Sky di dekat pohon tempat Alvin bersembunyi tadi lalu kembali berdiri berhadapan dengan Alvin.
"Aku sendiri tidak menduga. Bahwa kau, akan menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkan Skyllar, Tuan Achazia" ucap Raymond membuat Alvin mengubah dirinya menjadi Pria Dewasa sama seperti Raymond.
Penampilan yang sangat berbeda dengan yang sebelumnya. Alvin a.k.a Tuan Achazia yang tadinya mengenakan seragam sekolah, sekarang mengenakan baju formal jas hitam dengan jubah hitam dan juga aksesoris kerajaan pada jasnya. Rambut hitam rapi benar-benar membuatnya menjadi semakin mengintimidasi lawan bicara.
"Bawa Kekasihku dari sini, Reyhan. Aku akan membuat si pengkhianat ini menyesal terlebih dahulu" titah Tuan Achazia pada tangan kanannya dan dalam sekejab dia sudah membawa tubuh Sky kedalam panthouse milik tuannya. Kemudian kembali lagi untuk membantu tuannya.
Tuan Achazia mengeluarkan sinaran biru dan membentuk suatu kurungan pembatas pada halaman belakang gedung yang tentu saja tidak akan mengganggu orang lain saat mereka bertempur.
"Mari kita mulai" lirih Tuan Achazia dengan senyuman tipis miliknya.
***
Welcome August!
HEYO! TETAP JAGA KESEHATAN YA GUYS!
LOVE YOU!
6.32
Raynxelll
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen Fiction"Untukku yang paling penting adalah Keluarga dan terutama Kakakku Theo" Tidak ada yg mengetahui bagaimana berjalannya takdir, meskipun beberapa orang memiliki keistimewaan. Skyllar Bramasta adalah gadis normal yang terlibat dalam takdir masalalu ora...