MDB-11

229 22 7
                                    

AUTHOR POV

Kantor Polisi London

Sky duduk di dalam ruang introgasi, dihadapannya ada 2 orang polisi yang memberikan pertanyaan dan juga mencatat jawaban Sky.

Orang tua dan kakaknya berada di balik dinding kaca melihat Sky yang sedang di introgasi.

Sean keluar dari ruangan itu dan mulai menelfon pengacara yang masih berada di sekolah Sky untuk mengumpulkan bukti bahwa Sky tidak bersalah.

"Bagaimana?"

"Aman Tuan. Dan syukurnya CCTV sekolah juga dapat merekam suara. Pihak lawan memang bersalah karena terlebih dahulu menyerang nona Sky"

"Kerja bagus Josh, terima kasih"

Belum sempat Sean kembali ke dalam ruangan. Sky anaknya sudah keluar dari ruangan di ikuti oleh kedua polisi yang mengintrogasinya. Tak lama Raynaa dan Theo juga keluar dari ruang di mana dia mau masuk tadi.

"Saya ingin berdiskusi dengan pihak lawan, bersama dengan pihak kepolisian juga" ucap Sean kepada kedua polisi tersebut dan disetujui.

Mereka membawa keluarga bramasta kedalam sebuah ruangan dan disana sudah ada keluarga dari Jessica.

"Kamu sudah merusak kehidupan kedua putriku. Kamu benar-benar kurang ajar!" teriak Ibunya Jessica dan ingin menarik rambut Sky namun ditahan oleh pihak kepolisian dan suaminya.

"Senang bertemu denganmu" balas Sky dan tersenyum melihat ke wajah wanita itu.

"Jalang yang pernah mencoba menggoda Paman bodohku" lanjutnya membuat semua orang bungkam termasuk wanita tadi. Dan Sky semakin melebarkan senyumannya.

Suami dari wanita itu marah kepada istrinya dan mencoba menampar wanita itu.

"Kau juga sama Tuan. Setelah mencoba menggelapkan uang perusahaan GrandPa-ku di Indonesia"

"Haaa, aku benar-benar ingin membunuh kalian semua" lirihnya pelan namun dapat terdengar oleh keluarga Bramasta.

"Bersyukurlah Paman bodohku tidak menuntutmu dan hanya memecatmu saja"  ucap Sky meremehkan Keluarga yang sangat buruk itu.

Sky berbalik.

Tiba-tiba Pria paruh baya itu mengeluarkan pistol illegal yang disembuyikannya dari pemeriksaan kepolisian tadi dan menembakkan satu peluru kearah Sky.

Mendengar suara letusan peluru mata Sky melihat kearah anggota keluarganya yang berada di depannya, Mama, Papa, Kakak. Lengkap.

Tapi kenapa dia tidak merasakan sakit?

Sky berbalik kembali dan melihat peluru melayang tertahan di hadapannya, seolah-olah ada tameng penghalang yang melindungi Sky.

Kepolisian langsung menangkap Pria itu dan menyita pistol yang menjadi barang bukti. Keluarga pihak lawan di arahkan untuk keluar dan beberapa polisi menggeret Pria paruh baya itu untuk ditahan di dalam sel penjara.

"Baru kali ini saya melihat hal aneh yang benar-benar nyata" ucap kepala kepolisian yang sedari tadi berada di dalam ruangan.

"Untunglah putrimu tidak terluka Tuan" ucap kepala polisi itu tulus.

Josh datang membawa rekaman CCTV sekolah yang menjadi barang bukti Sky tidak bersalah.

Kepala kepolisian tadi menyalakan rekamannya, melihat dan juga mendengar dengan seksama.

"Saya mengerti. Dan kasus ini tidak akan terdengar oleh media juga"

"Terimakasih" ucap Josh.

Sean sebagai kepala keluarga menggiring keluarganya untuk keluar dari kantor polisi dan membawa keluarganya kembali ke Mansion.

Selama di perjalanan Sky menjadi lebih diam dan terlihat sangat lemas. Theo memeluk adiknya dan menjadikan dirinya sebagai sandaran bagi Sky.

Theo benar-benar bingung. Apa yang melindungi adiknya tadi. Bahkan dia tidak dapat melihat apalagi mendengar adanya pergerakan dari manapun. Tapi dia sangat bersyukur adiknya tidak terkena tembakan.

Sama halnya dengan Theo, Sean dan Raynaa menulan ludah dengan susah saat memikirkan apa yang tadi mereka lihat.

Mereka bertiga sangat berharap tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi pada Sky.




***

Update bulan Juli. Hehe.
Lihat cerita baruku!

2.10am
180720

Raynxelll

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang