MDB-10

250 19 1
                                    

AUTHOR POV

International High School

Masih diposisi yang sama, dua perempuan tadi tetap mempertahankan posisinya, menghadang Sky.

"Oh ayolah! Aku baru masuk hari ini, dan sudah mendapatkan kejutan?" tanya Sky dengan santai pada kedua perempuan itu.

Siswa-siswa dikelas itu juga sudah mengerumuni mereka, bahkan anak-anak dari kelas lain juga melihat mereka.

"Hei, bukankah dia anak bungsu Tuan Bramasta yang di kenal membuat masalah saat dia masih di tingkat junior?" bisik anak yang ada tepat di belakang Sky.

Mendengar itu Sky menaikkan alisnya, dan melihat kearah siswa yang mengatakan itu tadi.

"Terimakasih pujiannya. Hal yang terjadi waktu itu benar-benar menghiburku" jawab Sky dengan mengenang kejadian saat dia melawan Jeslyn yang berani mempermalukan kakaknya saat itu.

"Berarti benar kau orang yang merusak kehidupan Kakakku" ucap salah satu orang yang menghadangnya tadi.

Sky membalikkan badannya dan mendapatkan tamparan yang lumayan kuat di wajahnya. Perempuan tadi kemudian menarik kuat rambut Sky sedangkan yang satunya lagi mulai menggunting acak rambut Sky.

Setelah puas mereka mendorong Sky yang tidak berdaya ke lantai.

"Saya Jessica, Adik kandungnya Jelsyn orang yang dulu kamu rusak wajahnya"

Sky tidak menangis sama sekali.

Saat Jessica membalikkan badannya disitulah Sky menarik kepala Jessica dan menghantamnya ke meja.

Jessica berteriak dan merasakan pusing seketika itu. Sky mendekatkan wajahnya yang sudah memiliki beberapa luka itu ke hadapan Jessica. Saat wajah tanpa senyum itu dilihatnya, ketakutan mulai menguasai Jessica.

"Kamu mau tau kenapa saya merusak wajah Jeslyn?" tanya Sky dan menjauhkan wajahnya dari hadapan Jessica tetapi tetap menahan kepala Jessica di meja.

"Itu.. karnaa.."

"DIA!"

BUGH!

"MEMBUAT!"

BUGH!

"KAKAKKU"

BUGH!

"TERLIHAT BODOH!"

BUGH!

Sky menghantam kepala Jessica dengan kuat diatas meja. Membuat bunyi yang sangat mengerikan bagi orang lain. Orang-orang di dalam kelas itu hanya terdiam dengan kaku melihat Sky yang berubah seperti monster, dan tidak berani menghentikannya karena takut menjadi sasaran bagi Sky.

Darah mengalir segar dari kepala Jessica dan disitulah senyum kecil milik Sky terbentuk. Sky membalikkan badannya melihat kearah perempuan yang tadi menggunting rambutnya. Sky mendekat kearahnya dan membiarkan Jessica yang sudah tidak berdaya diatas meja.

Sky menampar wajah perempuan itu dan merebut gunting. Dengan wajah dinginnya Sky menarik rambut perempuan itu dan mulai mengguntingnya. Saat perempuan itu berteriak meminta maaf dan ampun, Sky kembali menamparnya.

"Aku hanya diam tidak bersuara saat kalian menyentuh rambutku dan menampar wajahku. Jadi mari lakukan hal yang sama sebelum aku merobek mulutmu itu" ucap Sky lirih membuat perempuan itu menangis dalam diam. Dan orang-orang didalam kelas itu dibuat membisu hanya dengan lirihan Sky.

Saat selesai dengan rambut perempuan tadi Sky menjatuhkan gunting yang di gunakannya. Dan membalikkan badannya berjalan menuju bangku tempat awal tujuannya.

Di depan pintu kelasnya, dia melihat sudah ada bodyguard suruhan Papanya. Pasti orang itu sudah melaporkan hal ini pada Papanya. Dan mungkin sebentar lagi mereka akan sampai.

1

2

3

"Kay" panggil sesorang yang tak lain adalah Papanya. Sedangkan Mamanya masih terpaku dengan apa yang sudah dilakukan oleh Sky.

Mamanya mendekat kearah Sky dan melihat wajah Sky yang memiliki luka serta memar dengan rambut yang sudah acak-acakan tak terurus. Rasa marah menguasai Raynaa saat melihat putrinya terluka. Sean menenangkan Raynaa saat melihat amarah menguasai mata Raynaa. Tentu Sean juga marah, tapi dia merasa tenang karna melihat putrinya bisa melawan dan tidak pasrah.

Bunyi sirine ambulance terdengar ditelinga mereka. Papanya juga sudah memanggil pihak kepolisian dan juga pengacara keluarga, yang pastinya pihak Jessica serta perempuan tadi ingin menuntut putrinya.

"KAY!" teriak seseorang yang baru masuk kedalam kelas yang ramai itu.

"Theo" lirih orang tuanya. Theo mengalihkan tatapannya dari orangtuanya menuju Sky. Adik kecilnya terlihat acak-acakkan dengan wajah penuh luka.

Theo mendekap Sky dengan erat dan tentu saja Sky membalas pelukan dari kakaknya itu. Dan kemudian Theo melihat ke arah Jessica yang sedang diangkut oleh perawat-perawat dan juga beberapa polisi yang memotret tempat kejadian.

Kepolisian menyuruh semua orang keluar dan memasang garis polisi di depan pintu kelas. Sky yang melihat itu tersenyum kecil, senyum yang membuat orang lain merinding.







***

Maaf aku jarang update.
Aku lagi ada masalah yang mungkin cukup besar. So, aku tetap usahain untuk bisa update lagi. Enjoy! Tetap jaga kesehatan kalian semua! Iloveyou!

12.52
230620

Raynxelll

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang