MDB-09

347 25 5
                                    

AUTHOR POV

Pagi hari datang menyapa dengan kehangatannya, namun didalam sebuah mansion besar tidak menunjukkan adanya kehangatan. Duduk sebuah keluarga kecil yang sedang menikmati makan pagi bersama.

Theo dan Sky memakai pakaian seragam sekolah mereka yang sudah lama tidak dikenakan oleh mereka berdua. Theo hari ini akan menuntaskan ujian akhirnya disekolah, dia mengambil ujian susulan. sedangkan Sky masih akan memulai kelas 2 di highschoolnya.

Sky akan masuk sekolah setelah 1 bulan lebih tidak hadir, dan dia yakin teman-teman dikelasnya akan membicarakannya terutama statusnya sebagai anak gadis bramasta, seorang pengusaha ternama di London.

"Kita naik mobil ya?" pinta Theo pada Sky agar bisa berangkat bersama.

"Kak, Kay mau naik motor aja, Kay tidak terbiasa naik mobil jika ke sekolah" jawabnya menolak tawaran sang kakak.

"Naik motor sama-sama. Kakak yang bawa" ucap Theo dengan senyuman membuat Sky mengerucutkan bibirnya tidak setuju.

Walaupun sedang perang dingin dan tidak ada pembicaraan, mereka tetap memakan masakan Raynaa karna Theo mendengar lirihan sang ayah tadi malam.

FLASHBACK

Tadi malam setelah Sky tidur, Theo kembali membuka matanya saat mendengar derap langkah kaki menuju kamarnya. Theo merapatkan pelukannya pada Sky untuk bisa menghadapi Papanya yang sedang berdiri didepan pintu kamar mereka.

"Papa tau kamu belum tidur" ucap Sean dengan menutup matanya sambil menaruh sebelah telapak sebelah kanannya ke pintu kamar.

"Papa harap kalian makan bersama kami besok pagi, Papa mohon jangan buat Mama kalian tambah bersedih karna melewatkan sarapan pagi" tambahnya.

Theo hanya diam mendengarkan itu dan semakin merapatkan tubuhnya pada Sky, sehingga membuat Sky merasa sesak, dan Theo pun merenggangkan kembali pelukannya. 

Sean pergi dari depan pintu kamar dengan kecewa karna Theo tidak menjawab permintaannya. Meskipun Theo tidak menjawabnya, Sean tau bahwa Putranya itu sangat menyayangi mereka terutama istrinya-Raynaa.

FLASHBACK OFF

"Ayo berangkat" ajak Theo, memuat Sky yang sedang minum susu menyisakannya separuh.

Sky bangkit dari duduknya dan mengambil tasnya.

"Kay, bawa ini" panggil Raynaa dan menyodorkan kotak bekal untuk Sky, tidak lupa dengan sebotol jus teruk.

Sky menatap wajah Mamanya sebentar dan beralih pada bekal yang disodorkan padanya. Tak berapa lama Sky mengambil kotak bekal itu dari tangan Mamanya dan kemudian pergi menuju kakaknya yang sudah menunggu di depan pintu besar mansion.

Di dalam perjalanan, Sky melamunkan apa yang dia lakukan tadi. Memikirkan apakah tindakannya benar atau justru salah.

"Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, Kay. Tapi pikirkanlah bagaimana nanti kamu akan menghadapi teman-temanmu di sekolah" jawab Theo menarik tangan Sky agar memeluk pinggangnya.

Theo menambah laju kecepatan motornya dan akhirnya sampai tepat waktu sebelum 5 menit bel sekolah berbunyi. Theo mengantarkan Sky kedepan kelas dan Theo pun berjalan kembali untuk keruang kepala sekolah.

Saat memasuki sekolahpun Theo dan Sky mendapat pembicaraan yang bahkan sudah sangat sering mereka dengar. Adik-adik kelas yang pertama kalinya melihat mereka tentu saja mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Kembali pada keadaan Sky, saat memasuki kelasnya banyak dari mereka yang menatap kaget karna tidak menyangka Sky tetap bisa masuk kesekolah walaupun tidak pernah hadir selama 1 bulan lebih.

Sky melangkahkan kakinya untuk duduk di meja paling belakang, namun langkahnya terhenti saat melihat dua orang perempuan menghalangi langkahnya. Sky menatap mereka tenang, sedangkan mereka berdua menatap Sky dengan pandangan meremehkan.

Mungkin sebentar lagi Papa dan Mamanya akan mendapat panggilan telfon dari sekolah untuk menangani suatu hal, dan tentu saja sebelum panggilan telfon terjadi ... Sky akan sedikit bersenang-senang.

***

Hai. Gimana? kalian masih tetap dirumahkan?

Hahaha.. kalian pasti tau apa yang akan dilakukan oleh Sky selanjutnya.

19.46

Raynxelll

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang