Latisya dan Azriel pun kembali ke kelasnya masing-masing.
"Sya! Jangan lupa ntar tungguin gue pulang sekolah" ucap Azriel.
"Okey" ucap Latisya sambil masuk ke dalam kelasnya.
Azriel juga masuk ke dalam kelas.
Tak lama bel masuk berbunyi seluruh siswa dan siswi segera masuk ke kelasnya masing-masing karena pasti sebentar lagi guru akan datang.
Guru pun datang dan mengajar materi hari ini dengan fokus.
Setelah sekian lama mereka bergelut dengan pelajaran sekolah, bel tanda pulang berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah.
Seluruh siswa-siswi segera keluar dari area sekolah.
Di area parkiran sekolah terdapat seorang pria yang sedang duduk di atas motornya sambil memainkan handphone.
Ia adalah most wanted yang ketampanannya di atas rata-rata. Siapa yang tak kenal dengan Azriel sang most wanted yang membuat kaum hawa tergila-gila? Semua pasti mengenalinya.
Ia sedang menunggu pujaan hatinya. Meskipun belum resmi, tapi hatinya sudah meresmikan bahwa dia-lah yang akan selalu bersamanya.
Masih banyak siswa maupun siswi yang masih berada di sekolah karena ada sesuatu urusan atau harus mengikuti ekstrakurikuler.
Tetapi saat ini banyak kaum hawa yang rela untuk pulang terlambat hanya untuk melihat ketampanan Azriel.
Memang Azriel pantas di juluki sebagai most wanted yang ketampanannya di atas rata-rata.
Karena mau bagaimanapun posisi Azriel, ia tetap tampan.
Seperti saat ini, ia sedang duduk di atas motor sambil memainkan handphone-nya saja bisa membuat semua kaum hawa rela menyempatkan waktunya.
Karena bosan memainkan hp-nya, Azriel mendongak untuk memastikan orang yang ia tunggu sudah datang atau belum.
Bukan orang yang ia harapkan datang tetapi banyak kaum hawa yang secara terang-terangan memperhatikannya bahkan ada yang memotretnya.
"Hufftt... Latisya kemana sih? Mana disini banyak cewe-cewe ganjen lagi."
Karena tidak ingin memperhatikan cewe-cewe ganjen Azriel pun memilih untuk mengotrak-atrik handphone-nya kembali.
Tak lama kemudian ada seseorang yang menepuk pundaknya.
Azriel menoleh ke belakang memastikan siapa yang menepuk bahunya. Ternyata ia adalah yang sedari tadi di tungguinya. Latisya.
Cewe-cewe yang sedari tadi memperhatikan Azriel-pun membubarkan diri.
"Sorry ya telat, gue piket dulu soalnya" ucap Latisya tidak enak.
"Kabarin dulu kek, gue daritadi suntuk nungguin lo, mana banyak cewe-cewe yang liatin gue lagi kan gue jadi risih"
"Katanya udah biasa di liatin orang-orang karena ketampanan yang lo punya." ucap Latisya dengan nada meledek.
"Iya, tapi gue risih banget tau gak. Kalo tau lo piket mending tadi gue samperin lo ke kelas."
"Yaudah iya-iya sorry gue kan lupa hehe." ucap Latisya sambil nyengir menampilkan deretan giginya.
"Lo lupa mau balik bareng sama gue?" kesal Azriel.
"Eh enggak kok gue gak lupa janji balik bareng sama lo, gue cuma lupa ngabarin kalo gue piket dulu. Sorry ya...ya ya" bujuk Latisya sambil memasang puppy eyes nya agar Azriel memaafkannya.
Azriel terpesona melihat Latisya dengan puppy eyes nya yang menggemaskan. Ia tak bisa marah lama-lama pada pujaan hatinya.
Alih-alih memaafkannya Azriel malah mendekatkan wajahnya ke wajah Latisya yang membuat jantung Latisya berdetak lebih kencang dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hanya sebuah topeng [ON GOING]
RandomNote: selama belum tamat,masih tahap revisi. Marah,depresi,kesal,tertekan,dan paksaan itu semua seolah menjadi makanan setiap hari Latisya. Menangis seakan menjadi rutinitas setiap hari.Hanya kegelapan yang setia menemaninya. Bukan tawa,canda,dan ce...