"L-lo?" ucap Latisya kaget.
"Lo ngapain di sini?" tanya cewe yang yang di sebelah Adam ketus.
Ilham dan Rina hanya bengong karena tak tahu ada permasalahan apa di antara mereka.
"Heh Lo yang ngapain disini? Ini sekolahan gue." jawab Latisya
tak kalah ketus.Cewe itu diam seribu bahasa.
"Kita mau tanding basket di sini." ucap Adam.
Yap, itu adalah Adam mantan Latisya dan Sindi pacarnya Adam hasil merebut dari Latisya.
"Siapa Sya?" tanya Rina berbisik.
"Ntar gue jelasin." jawab Latisya.
"Kalian hati- hati sama orang ini." ucap Sindi sambil menunjuk Latisya sebagai objeknya.
"Emang kenapa?" tanya Ilham yang sedari tadi hanya memperhatikan.
"Dia di keluarin dari sekolah lama dia, karena dia suka nge bully orang." fitna Sindi.
Rina dan Ilham kaget mendengar penuturan cewe itu. Latisya yang mereka kenal bukanlah orang yang seperti itu. Bahkan kebalikannya. Latisya orang yang baik meski awalnya dia dingin. Dia juga bukan pembully yang seperti di katakan cewe itu.
"Kita gak percaya sama lo. Latisya orang yang baik." bela Ilham.
"Luarnya aja dia baik, tapi hatinya busuk. Muka lo gak secantik hati lo!" ucap Sindi sambil menunjuk wajah Latisya.
"Bukannya itu Lo ya." sindir Latisya.
"Heh jaga omongan Lo ya! Lo yang hatinya busuk, buktinya lo di keluarin dari sekolah karena udah ngebully. Iya kan yang?" ucap Sindi.
"Iya. Lo yang udah ngebully Sindi, jadi Lo yang salah." ucap Adam sinis pada Latisya.
Latisya sakit hati mendengar tuduhan yang sebenarnya bukan ia lah yang melakukannya, apalagi yang menuduhnya adalah orang yang pernah ia cintai dan sayangi sepenuh hati.
Latisya sebisa mungkin menahan air matanya yang sudah di pelupuk matanya.
"Lo gak lihat kejadian yang sebenarnya, lo cuma lihat sekilas doang." ucap Latisya marah.
" Gak, emang dia yang salah lo gak salah liat."
" Terserah kalian!" ucap Latisya marah.
" Eh ada apaan nih ribut-ribut? Oh jadi ada lho di sini pantesan jadi pada ribut." sinis Amanda pada Sindi.
"Hai Sya gue kangen banget sama lo, lo gak ada di sekolah kita jadi kesepian." ucap Dhea.
"Iya benar tuh." timpal Latifa.
"Gue juga kangen kalian." ucap Latisya.
Mereka berpelukan untuk melepas rindu setelah sekian lama gak ketemu.
Mereka adalah Amanda, Latifa, dan Dhea sahabat Latisya di sekolah lamanya.
" Oh iya dia bikin masalah apa sama lo?" tanya Amanda pada Latisya.
"Masalah yang dulu Gue dikeluarin dari sekolah, dia nuduh gue yang ngelakuinnya padahal dia sendiri yang ngelakuinnya." ucap Latisya.
Sindi menegang mendengar ucapan Latisya.
"Heh lo gak usah nuduh gue macem-macem, jelas-jelas lo yang ngelakuin nya." ucap Sindi bela dirinya sendiri.
" gak usah bohong lagi lo, kita udah tahu semuanya." ucap Dhea.
"Dan buat Lo Adam, Lo udah nyia-nyiain mutiara hanya demi kerikil kotor dari selokan yang bau." ucap Latifa marah.
"Sin, jelasin semuanya ke aku! Apa yang mereka katakan itu benar?" tanya Adam pada Sindi.
KAMU SEDANG MEMBACA
hanya sebuah topeng [ON GOING]
RandomNote: selama belum tamat,masih tahap revisi. Marah,depresi,kesal,tertekan,dan paksaan itu semua seolah menjadi makanan setiap hari Latisya. Menangis seakan menjadi rutinitas setiap hari.Hanya kegelapan yang setia menemaninya. Bukan tawa,canda,dan ce...