twenty five

10 2 0
                                    

Hari ini hari senin. Hari yang membuat para siswa dan siswi harus berdiri di lapangan melawan panas terik matahari untuk melaksanakan upacara bendera.

Siswa siswi yang mengikuti upacara hari ini semuanya kompak berdoa meminta hujan dalam hati mereka. Sayangnya Tuhan tidak mengabulkan permohonan mereka sehingga mereka harus menahan panas matahari dan pegal di kaki mereka dari awal sampai akhir acara.

"Gila panas banget tuh lapangan udah kayak matahari tuh di atas kepala kita tau gak." ucap Rina kepanasan sambil mengipas-ngipaskan topinya.

"Yaelah emang matahari tuh di atas ya kali matahari di bawah." ucap Latisya.

"Maksudnya tuh berasa deket banget tau gak."

"Yaudah kita ke kantin yuk beli yang segar-segar!" ajak Latisya.

"Yaudah ayo!"

Mereka berjalan menuju kantin untuk meredakan hawa panas dalam tubuh mereka.

"Bu beli minum yang segar-segar dong." ucap Rina ke pedagang di kantin.

"Ini neng. Panas ya abis upacara." ucap ucap ibu-ibu pedagang kantin.

"Iya Bu. Kita permisi ya." ucap Latisya sambil berjalan menuju keluar kantin.

Tapi saat menoleh, Rina melihat ada Azriel dkk sedang duduk duduk santai di kantin.

"Eh Sya! Tuh ada Azriel dkk kita kesana yuk! Lagian bel masuk masih lama."

"Yaudah ayo!" ucap Latisya sambil berjalan putar arah mengikuti Rina.

"Haiiii." sapa Rina pada Azriel dkk.

"Hai sayang sini duduk!" ucap Azriel.

"Heh lo ngomong sayang sama Rina? Jangan nikung dong Riel kan Lo ada Latisya." ucap Satria marah.

"Heh enak aja. Emang gue ngomong ama Latisya kok."

Teman-teman Azriel melongo sampai-sampai Yusuf tersedak minumannya sendiri.

Sementara Latisya dia malu dengan perbuatan Azriel. Pipinya memerah dan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat.

"Tunggu-tunggu jadi kalian udah jadian?" tanya Satria.

Azriel dan Latisya kompak mengangguk sebagai jawaban dari Satria.

Teman-teman mereka kaget dengan pengakuan mereka berdua.

"Lo kok gak cerita sih?" tanya Rina.

"Iya lo juga Riel kok gak cerita?" tanya Yusuf.

"Lah kan kalian gak nanya." ucap Azriel dan Latisya bersama-sama.

Mereka juga kaget mereka bisa ngomong barengan gitu. Azriel menoleh ke Latisya dan pas sekali Latisya juga menoleh ke Azriel. Mereka jadi tatap-tatapan.

"Fix ini mah jodoh. Sampe ngomong sama noleh barengan lhoh." heboh Satria.

"Nah iya gue setuju." ucap Ilham yang sedari tadi menyimak.

"Jadi entar istirahat gratis dong makannya?" tanya Yusuf.

Latisya menoleh pada Azriel. Azriel menganggukan kepalanya sebagai tanda ia setuju.

"Boleh."

"Yeeeyyyy.... Makan gratis." sorak Satria.

"Yaudah kamu ke kelas gih! Bentar lagi bel masuk bunyi." ucap Azriel pada Latisya.

"Iya." jawab Latisya sambil senyum ke Azriel dan di balas senyum juga oleh Azriel.

"Yaelah gak usah tebar ke uwuan di sini dong kasian noh yang jomblo." sindir Satria.

hanya sebuah topeng [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang