"Itu tempat apa."tanya somi menunjuk sebuah ruangan yang digembok.
Brakk
"Lo ngapain."tanya chenle menatap beomgyu datar.
"Ya dobrak lah."
Minju menatap mereka jengah dia mendekat ke arah gembok tersebut dan memegang dengan merapalkan mantra seketika gembok tersebut rusak.
"Ayo masuk."
Mereka semua masuk kedalam ruangan tersebut kecuali beomgyu, jaehyuk dan somi yang masih menatap tidak percaya apa yang baru saja mereka lihat.
"Jadi ini semua kerjaan lo."seru chenle manatap sinia ryujin di depan nya.
Ryujin masih berdiri dibelakang nako yang masih terduduk terikat dikursi.
"Ryu gue gak nyangka lo ngelakuin ini ke kita."lirih ayen menatap ryujin tidak percaya.
Ryujin tertawa sangat keras membuat mereka semua kebingungan.
"Kita--- kalian semua bukan temen gue bangsat."seru ryujin menatap mereka datar.
"Ryujin stop, lo uda kelewatan."seru beomgyu menatap datar ryujin.
"Gue gak akan begini kalo kalian--- GAK EGOIS ANJING."
Ryujin menatap ke atas, "kalian egois, setiap gue butuh sandaran kalian selalu bilang sibuk kalian pikir gue gak punya masalah,
Kalian egois, gue selalu ada dan siap ngedengerin cerita kalian tapi apa kalian pun gak pernah tanya gue apa gue baik-baik aja."
Brakk
Mereka semua teralihkan atensinya ke arah pintu yang dibuka dengan kasar dia, oliv.
"R-ryu maafin gue, gue gak becus jadi sahabat lo."lirih oliv.
"Iya lo juga liv, gue benci kalian semuanya sialan."seru ryujin menatap tajam mereka semua.
"Kalo lo benci ama temen-temen lo, ngapain lo sangkut pautin kita kedalam permainan bodoh ini."seru somi menatap tajam ryujin.
"Karna gue butuh salah satu teman kalian." Ryujin menatap ke atas kemudian tersenyum manis, "gue butuh tumbal buat dikorbankan,dan itu adalah nako."
"HE LO GILA ANJING---."
Sebelum melanjutkan kalimat nya minju sudah menatap tajam somi membuat bibir somi terkatup.
"Buat apa lo ngorbanin nako."tanya minju dengan datar.
"Dengan matinya temen lo ini, adek gue bisa nempatin tubuhnya."ujar ryujin dengan tersenyum manis.
"Lo pikir pemindahan jiwa itu gampang."tanya minju menatap cewek di depan nya remeh.
" Y-ya taulah Temen gue yang bakalan bantuin gue."
"Lo bodoh, adek lo pasti kecewa ngeliat kelakuan lo kek gini."seru somi menatap tajam ke arah somi.
"LO GAK TAU RASANYA KESEPIAN ANJING."teriak ryujin dengan air mata yang sudah jatu.
"Ryu..."
"Gue kesepian hiks.."
Seketika juga tubuh ryujin ambruk dan membuat mereka semua panik.
Minju langsung mendekat ke arah nako dan melepaskan tali yang mengikat gadis mungil tersebut.
Nako memegang tangan minju, "ju..."
Minju tersenyum, "gue gapapa, lo tunggu di perpustakaan bareng mereka."
"Le bawa temen-temen lo ketempat yang a---."
Prokk prokk
Atensi mereka teralihkan ke arah pintu disana berdiri dalang dari semuanya.
"Dramanya bagus."ujar minkyu palsu.
"Chenle cepet bawa mereka ke perpustakaan disana jasad kita disembunyiin."
"Trus ninggalin lo gitu, jangan bodoh njing."seru chenle menatap minju sinis.
"Prioritasin mereka dulu."
Akhirnya chenle mengalah dan membawa teman-temanya pergi menggunakan apparate.
"Lo ngapain masih disini."tanya minju bingung menatap oliv masih disini.
"Jangan geer, gue gak mau bantuin lo ya."ujar oliv dengan datar, "Lagian gue juga harus balas dendam sama iblis satu ini."lanjutnya menatap tajam minkyu didepanya.
"Ckk,malah diskusi ayo mulai serang gue atau gue yang serang kalian duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Mystery / Thriller/ft01l___Bagaimana jika dua kubu yang saling membenci dipersatukan dalam suatu tragedi ?