iv

120 20 0
                                    

Beomgyu berjalan menyusuri koridor yang sudah penuh dengan murid-murid didepan kelas masing-masing apa lagi kalo bukan ngegibah.

Dia memasuki kelasnya kening dia berkerut, tumben sepi--pikirnya.

Dia berjalan menuju bangkunya yang sudah ada jaehyuk duduk dibangku sebelahnya sambil bermain ponsel dengan fokus,beomgyu yang bertanya saja sampai di acuhkan.

"Aigoo khamcagiya,kapan lo masuk anjrit."tanya jaehyuk dengan muka kaget yang lebay.

"Setaun yang lalu."jawabnya dengan menatap datar jaehyuk.

Setelah itu keadaan kembali hening mereka sibuk dengan kerjaanya masing-masing jaehyuk yang masih sibuk dengan ponselnya dan beberapa kalimat umpatan keluar dari mulutnya.

Membuat beomgyu yang ingin tidur pagi menatap jaehyuk kesal dan siap menampol wajahnya yang tampol-able itu tapi terhenti tiba-tiba dengan umpatan jaehyuk yang membuat seluruh siswa menatap kearah mejanya.

"ANJING!."

"Ngagetin lo nyet kenapa, lo dapet sms tagihan dari bank ."tanya beomgyu dengan menatap sinis.

"Bukan njir,lo uda liat hape blom."tanyanya membuat beomgyu menaikan sebelah alisnya.

"Cepet liat njir gue yakin lo juga bakalan sama kayak gue."ujarnya dengan yakin.

Sedaritadi malam beomgyu tidak menyentuh ponselnya karna dia terlalu lelah setelah main dirumah chenle kemarin bahkan mengambil ponselnya pun mager.

Kening beomgyu berkerut ini maksudnya apa.

"Siapa yang bikin."tanya beomgyu dengan tatapan datarnya membuat jaehyuk bergidik ngeri untuk menggeleng.

Beomgyu berjalan keluar kelas diikuti jaehyuk dibelakangnya sembari menghubungi teman-temanya bahwa keadaan saat ini sedang buruk.

Dia berjalan kearah ruang guru menambah raut cemas di wajah jaehyuk.

"Gyu lo mau ngapain njir jangan bilang lo mau ngajak gelut pak dito."ujarnya dengan nada kecil karna takut mengundang perhatian siswa-siswi yang berlalu lalang.

"Yakali,gue cuma mau komplen kenapa kita sekelompok sama mereka."ujarnya dengan nada tenang.

"Jangan deh gyu."seru jaehyuk dengan menatapnya membuat kening beomgyu berkerut.

"Kita ikutin rencana pak dito."bisiknya dengan senyum penuh arti membuat beomgyu bergidik ngeri melihatnya.

"WOY ANJENG." Beomgyu dan jaehyuk terperanjat kaget dengan sebuah teriakan yang melengking.

"Anjir jadi selama ini lo maho gyu sama si jaehyuk."tanya ayen dengan ekspresi terkejut.

"Amit-amit masih lurus ye gue."jawabnya sambil mendorong jaehyuk alhasil jaehyuk oleng dan terjatu terduduk dilantai.

"Yee gue juga kali, kalopun gue maho ogah gue seme-an ma lo."ujarnya yang masih terduduk dilantai dengan menatap sinis kearah beomgyu,membuat mereka semua menertawai beomgyu yang menatap tajam kearah jaehyuk.


KRING KRING

Bel pulang berbunyi membuat semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas.

Dikelas IPA 1 sekarang hanya tersisah beberapa murid seperti terlihat sekarang mereka canggung satu sama lain sampai akhirnya seseorang mencairkan suasana.

"Jadi gimana nih kita ngerjainya kapan tempatnya dimana."seru jaehyuk mereka semua terdiam masih enggan berbicara.

"Gue sih ngikut aja."ujar ryujin sambil mengunyah permen karet.

"Besok pulang jam sekolah  aja gimana."tanya minkyu yang sedaritadi diam.

"Enak di kalian doang dong."sewot somi yang masih kesal dengan sikap olivia kemarin. "Gue gak bisa."lanjutnya

"Terus lo mau kapan nunggu rambut upin ipin tumbuh."seru olivia yang sedaritadi diam sembari menatap somi sengit.

"Oke."ujar minju membuat mereka menatapnya bingung,kemudian minju menghela nafasnya. Susah emang kalo ngajak manusia 1/2 otak ngomong--pikirnya.

"Gue setuju sama minkyu."ucapnya setelah itu pergi keluar dari kelas diikuti teman-temanya.

"Cih,sok banget gedek gue ama dia."ujar olivia sambil berjalan beriringan dengan ryujin disebelahnya.

"Sabar liv,kita harus kasi pelajaran sama sisombong itu."ujar ryujin membuat oliv menatapnya.

"Kasi pelajaran boleh tu,apa yang mau lo lakuin ryu."tanya oliv menatap teman satu kelasnya itu.

"Ada deh."gumamnya dengan senyum penuh arti.









Sorry for typo..and maap ni kalo makin gak jelas nih crita..pengen cepet tamatin nih crita:))


DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang