DELAPAN

756 45 3
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sangat sial bagi Nayra, bagaimana tidak sial karena dia akan dijemput oleh calon suaminya yang tak lain adala pak Rangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini adalah pagi yang sangat sial bagi Nayra, bagaimana tidak sial karena dia akan dijemput oleh calon suaminya yang tak lain adala pak Rangga. Sebenarnya Nayra sudah menolak, tetapi orang tuanya kekeuh dia harus dijemput oleh calon suaminya, katanya mereke tidak mau putri satu-satunya kenapa-kenapa, padahal Nayra bisa menjaa diri.

"Nayra sayang, cepat nak, calon suami kamu udah nunggu tuh," ucap sang mamah.

"Iya mah tunggu sebentar," balas Nayra dengan nada kesal, dia pun segera menemui orang tuanya dan Pak Rangga.

Nayra melihat pak Rangga sedang mengobrol dengan papahnya, dia pun menghampiri mereka berdua.

"Hey kamu kok baru turun? kasian lho Rangga nungguin kamu dari tadi," ucap sang papah dan Nayra berusaha tersenyum.

"Maaf pah," ucap Nayra dan diangguki oleh papahnya.

"Yasudah kalian cepa berangkat, nanti telat lho," titah sang papah dan diangguki oleh mereka berdua.

"Yausah pah, kiya berangkat dulu ya, assalamu'alaikum," ucap pak Rangga sambil mencium punggung tangan calon mertuanya.

"Nayra juga pah, assalamu'alaikum," bdgitupun dengan Nayra.

"Iya, waalaikumsalam."

Nayra dan Pak Rangga pun langsng masuk kedalam mobil, tetapi Nayra malah duduk dibelakang dan langsung ditegur oleh Pak Rangga "Heh, kenapa kamu malah duduk dibelakang? memangnya saya supir kamu apa?!" tegur pak Rangga.

"Bilang aja bapak mau modus kan sama saya," ucap Nayra malas dan langasung beralih ke depan.

"Dih geer banget kamu, pengen banget ya dimodusin sama saya," ejek pak Rangga dan Nayra langsung melototkan matanya.

"Enak aja, suudzon ish," protes Nayra dan membuang mukanya ke arah jendela, mobil itu pun melaju dengan kecepatan rata-rata.

***

//Dikelas

Hanya ada satu orang yang berada dikelas, karena belum pada datang. Diva lah yang berada dikelas sambil membaca novelnya.

Dia teringat sesuatu tadi malam, dia melihat Nayra sedang bersama pak Rangga.

"Kok bisa ya pak Rangga sama Nayra dekat?!" monolog Diva.

"Arghh... bodo amat dah bukan urusan gua juga," ucap Diva dan melanjutkan membacanya.

***

Didalam mobil hanya ada keheningan, dan sebentar lagi mereka alkan samapi disekolah. Pak Rangga melirik kearah Nayra sekilas, ternyata Nayra membuang muka ke arah jendela, pak Rangga pun menghela nafas.

"Pak, nanti saya turun nya diluar sekolah," ucap Nayra tanpa menoleh ke arah pak Rangga.

"Tidak bisa, kamu harus turun di area sekolah," tegas pak Rangga

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang