DUA PULUH DUA

453 33 0
                                    

Sekolah, 07.45

Kedua gadis itu sedang berada dikantin, Jihan meminta Nayra untuk menemaninya sarapan. Kebetulan sekarang free class, jadi Jihan sarapan disekolah.

"Eh Nay, lo kapan ngasih gue keponakan?" tanya Jihan pelan-pelan.

"Ngapain lu nanya-nanya kayak gitu hah?!" ujar Nayra sambil melirik ke sekitar kantin, takut jika ada yang mendengar.

"Ya gue udah gak sabar pengen gendong ponakan," cengir Jihan.

"Masih lama, gue masih pengen sekolah," jawab Nayra dan memakan nasi gorengnya, begitupun dengan Jihan.

Saat Nayra dan Jihan sedang makan, tiba-tiba Keyra datang dengan teman-teman barunya lalu tertawa meremehkan.

"Mau ngapain lo kesini?" tanya Jihan dengan raut wajah yang tidak suka.

"Terserah gue dong, emangnya ini kantin punya lo hah?!" ketus Keyra.

"Udahlah sana lo pergi, gue enek liat muka lo!" titah Jihan dan Keyra sepertinya menahan amarah.

"Udah Han, mendingan kita aja yang pergi dari sini," Nayra menarik tangan Jihan, sebelum itu Nayra membayar makanan nya terlebih dahulu lalu pergi meninggalkan kantin.

"Dasar para jalang, yuk guys kita pergi," ujar Keyra dan mereka pun pergi.

***

Jihan menarik lengan Nayra agar berhenti, lalu mereka pun berhenti dan Nayra menatapnya datar.

"Nay, kenapa sih kita malah pergi?" tanya Jihan polos.

"Gini Han, kalo kita ladenin mereka, yang ada nanti kita kena masalah," ucap Nayra sambil menghela nafas.

"Iya juga ya, tapi dia nyebelin banget Nay. Masa kita dikatain para jalang sih," Nayra melotot kaget tak menyangka mantan sahabatnya mengatai mereka jalang.

"Kok lu jadi gitu sih Key," lirih Nayra.

"Masuk yuk Nay, gue pengen tiduran," Jihan menarik tangan Nayra masuk kedalam.

.

.

.

Pak Rangga sedang menunggu Nayra datang ke ruangannya, tetapi Nayra belum datang juga. Pak Rangga menghela nafas, dia sudah sangat lapar dan makanannya ada di Nayra.

"Mana ya bini gue kok belum datang-datang, gue udah lapar banget," gumam Rangga dan memijat pelipisnya.

Tok... tok... tok...

"Assalamu'alaikum bapak ganteng," ucap Nayra dan Rangga tersipu malu.

"Waalaikumussalam istriku yang cantik," balas Rangga.

Nayra melotot lalu mencubit pinggang Rangga.

"Sshh... kenapa dicubit sih Nay," Ringis Rangga.

"Kalo  ngomong tuh pelan-pelan, entar ada yang denger lho," omel Nayra, Rangga malah cengar-cengir lalu membuka kotak makan itu.

"Kenapa kamu lama kesininya?" tanya Rangga sambil menyuapkan makanan itu, yaitu mie goreng.

"Maaf saya tadi ke toilet dulu," cengir Nayra.

"Ja-jadi kamu ke toilet sambil bawa makanan ini?" tanya Rangga panik dan Nayra mengangguk sambil terkekeh.

"Ih kamu jorok Nay," Rangga bergedik jijik dan dia tidak melanjutkan makannya.

"Kenapa malah gak dilanjutin makannya? jijik? yaelah pak, saya cuma cuci tangan doang. Makan gak!" tegas Nayra lalu Rangga pun memakannya.

Nayra bangkit dari tempat duduk tetapi dia terduduk kembali karena tangannya ditarik oleh Rangga.

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang