SEMBILAN BELAS

495 35 3
                                    

Nayra sudah mulai memasuki sekolahnya, sedangkan Diva dia tidak mau masuk sekolah karena malu. Foto dia sudah tersebar ke grup dan kemungkinan jika dia berangkat sekolah akan diejek oleh teman-temannya.

"Kamu sudah siap? Yuk berangkat," ujar pak Rangga dan diangguki oleh Nayra.

Mereka berdua berangkat ke sekolah, diperjalanan, Nayra terus memikirkan Diva. Dia sangat kasihan dengan Diva karena foto itu sudah tersebar, dia bingung siapa yang menyebarkan foto itu.

Skip sekolah

"Ih pasti malu banget tuh si Nayra punya temen murahan"

"Iya lah pasti itu mah"

"Guys, jangan temenin si Diva lagi! Dia udah bikin sekolah kita malu"

Nayra mengepalkan tangannya mendengar perkataan murid-murid yang lain, tetapi dia menahan amarahnya supaya tidak emosi.

"Tahan amarah kamu," bisik pak Rangga.

"Saya duluan ke kelas," ucap Nayra dan melenggang pergi meninggalkan pak Rangga.
.
.
.

Nayra melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas, disana sudah ada kedua sahabatnya yaitu Jihan dan Keyla sedang duduk.

"Nay, Diva gak masuk ya?" tanya Jihan dengan nada cemas.

"Yaelah, palingan dia malu kali masuk sekolah. Masa jalang kayak dia masih berani sekolah disini sih," bukan Nayra yang menjawab melainkan Keyla.

"Sekali lagi lo bilang Diva jalang, gue gak ak-"

"Lah? Emang dia jalang kok, ngapain sih lo bela-belain jalang kayak dia," ketus Keyla.

"DIVA BUKAN JALANG! DIA SAHABAT KITA!" habis sudah kesabaran Nayra, dan orang-orang yang didalam kelas menatap Nayra.

"Hah? Sahabat? Gue gak sudi punya sahabat murahan, jalang kayak dia!" ucap Keyla dan dia melenggang pergi keluar kelas.

"Udah Nay biarin dia pergi," ujar Jihan dan menenangkan Nayra.

"Lo masih mau kan jadi sahabatnya Diva? gue berharap lo masih mau," lirih Nayra dengan mata yang berair.

"Iya gue mau kok, mau bagaimanapun keadaan Diva. Gue masih tetep mau jadi sahabatnya Diva, lo tenang aja," ucap Jihan sambil tersenyum dan mereka berpelukan.

Skip

Jam istirahat sudah dimulai, Nayra dan Jihan akan segera ke kantin. Diperjalanan menuju kantin, ada sebagian murid yang sedang membicarakan tentang foto itu. Nayra geram dan dia ingin menghampiri orang-orang itu tetapi Jihan langsung menahannya.

"Udah Nay biarin aja, jangan dengerin orang-orang itu," bisik Jihan dan Nayra pun mengangguk.

Kantin

Dikantin, mereka melihat Keyla berada di meja yang lumayan rame. Dia melirik sinis kearah Jihan dan Nayra lalu berbalik badan kembali dan mengobrol kembali dengan yang lainnya.

"Kok si Keyla ada di deket orang-orang centil itu?!" heran Jihan.

"Udahlah biarin aja, kita cari tempat duduk yuk," ujar Nayra dan mereka pun mencari tempat duduk yang kosong dan akhirnya menemukannya.

Nayra clingukan mencari keberadaan suaminya, entah mengapa suaminya tidak terlihat dikantin. Nayra mengetikkan pesan untuk pak Rangga.

Pak Rangga

Me
Assalamu'alaikum, pak kok gak ke kantin? tumben✅

Nayra mengerutkan dahinya, tidak biasanya pak Rangga mematikan data selulernya. Nayra mencoba menelponnya tetapi nomornya tidak aktif, Nayra berdecak kesal tetapi dia tidak boleh berfikiran negatif.

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang