DUA PULUH

491 35 3
                                    

Part khusus Nayra dan sahabat-sahabatnya

Jihan dan Nayra sudah sampai dirumah Diva, mereka pun mengetuk pintu rumah itu tetapi tidak ada orang yang keluar sama sekali dari dalam rumah itu.

Tok...tok...tok...

"Assalamu'alaikum Diva," panggil Jihan.

"Kok gak ada yang nyaut ya?" tanya Nayra heran.

"Coba sekali lagi ketuk," Nayra kembali mengetuk pintu itu.

Akhirnya setelah menunggu cukup lama, ada yang membukakan pintu itu yang ternyata art dirumah Diva.

"Assalamu'alaikum mba, Diva nya ada?" tanya Jihan.

"Waalaikumsalam, non Diva ada. Temen-temen nya non Diva ya? Mari masuk," ucap mba Asri dan mempersilahkan mereka berdua masuk.

"Iya mba terimakasih," ucap Nayra dan mereka pun masuk kedalam rumah itu.

"Silahkan duduk, saya panggilkan dulu non Diva nya," Jihan dan Nayra pun mengangguk dan menunggu Diva datang menghampiri mereka berdua.
.
.
.

Tok...tok...tok...

"Masuk mba, gak dikunci kok," teriak Diva dari dalam kamar.

"Non, diluar ada temen-temen non mau jengukin non Diva," ucap mba Asri dan membuat Diva mengerutkan dahinya.

"Siapa bi? Perempuan?"

"Gak tau namanya siapa, iya perempuan 2 orang. Non ditunggu dibawah," ucapnya.

"Yaudah, nanti Diva turun kebawah. Makasih mba," ucap Diva sambil tersenyum.

"Iya, mba turun dulu ya," ucap mba Asri dan menutup kembali pintu kamar Diva.

Diva berpikir sejenak, mengapa mereka tidak membenci dia? Apakah mereka hanya berpura-pura baik kepadanya?

"Ah... Masa mereka kayak gitu sih," ucap Diva dan dia pun memutuskan untuk turun dam menemui kedua temannya.
.
.
.
Nayra dan Jihan tersenyum saat melihat Diva turun, Diva pun menghampiri mereka berdua.

"Diva... Gue kangen banget sama lo," ucap Jihan dan langsung memeluk Diva.

Diva menangis, dia pun mengeratkan pelukannya.

"Ke-kenapa kalian mau jengukin gue? Gue udah jijik Han, Nay."

"Stop lo ngomong kayak gitu Diva, kita gak peduli apapun keadaan lo. Kita masih jadi sahabat, lo tenang aja," ujar Nayra dan memeluk juga.

"Tapi... Semua teman-teman disekolah pasti pada jijik sama gue hiks..." Diva terisak kecil.

"Gue udah gak pantes jadi sahabat kalian, gue udah malu-maluin kalian bahkan nama baik sekolah," lirih Diva.

"Gak Div, lo jangan ngomong kayak gitu lagi oke. Gue pastiin semuanya bakalan normal lagi," Diva menggeleng lemah dan mengusap air matanya.

"Itu mustahil Nay, mereka gak mungkin percaya lagi sama gue. Gue udah dicap kotor Nay, Han. Gue juga gak mau jadi kayak gini,"

"Div... Ma-maafin gue, gue waktu itu gak bisa nolong lo," ucap Nayra menyesal.

"Gak... Lo gak salah Nay, lo gak perlu nyalahin diri lo sendiri. Alex emang pengen gue hancur Nay," ucap Diva dan memalingkan wajahnya dari keduanya.

Nayra dan Jihan langsung memeluk dan Diva pun membalas pelukan mereka. Diva berharap mereka tidak meninggalkan dirinya dan tidak jijik dengannya.

"Makasih kalian berdua udah mau jadi sahabat gue," ucap Diva dan diangguki keduanya.

"Btw... Keyla mana? Kok dia gak ikut kesini?" tanya Diva.

Nayra dan Jihan saling pandang, tidak mungkin mereka menyebutkan bahwa Keyla tidak mau bersahabat lagi dengan Diva.

"Mm... Keyla kayanya ada urusan, jadi dia gak ikut," ucap Jihan berbohong.

Diva tersenyum kecut, "Kalian gak bohong kan?"

"Kalian jujur aja, Keyla mungkin malu punya sahabat kayak gue," ucapnya lagi.

"E-enggak Div, mungkin Keyla belum bisa nerima kenyataanya," ucap Nayra agar dia tidak salah paham.

Diva hanya diam dan menganggukan kepalanya, Diva sungguh merindukan kebersamaan mereka. Dia pun merindukan sekolahnya, mustahil jika dia bisa diterima kembali disekolah itu.

"Han, Nay, sekolah itu masih nerima gue gak ya?" tanya Diva.

Jihan dan Nayra saling pandang, kemungkinan besar sekolah itu tidak menerima Diva lagi, karena Diva sudah dianggap mempermalukan nama baik sekolah.

"Tapi... Lo bisa home schooling mungkin?!" ucap Jihan.

"Lo tenang aja Div, gue sama Jihan sebisa mungkin sering-sering dateng kesini jengukin lo, main sama lo," ucap Nayra sambil tersenyum.

"Makasih ya," ucap Diva dan memeluk kembali mereka berdua.











Segitu dulu part ini, maaf kalo pendek hehe.

See you next part 🖤

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang