LIMA BELAS

670 38 2
                                    

Malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari...

Nayra dan Rangga sedang menonton film horor, sebenarnya Rangga sudah melarang Nayra untuk menonton film itu dan diganti dengan film lainnya. Tetapi Nayra kekeuh ingin menonton film horor itu.

"Nay, ganti aja deh film nya," ucap Rangga sambil merapatkan duduknya dengan Nayra.

"Bapak kenapa dempet-dempetan? Engapp. Gak mau diganti, pengen nonton ini aja," kekeuh Nayra dan mencoba menjauh dari Rangga karena engap.

"Tapi saya pengen film nya diganti," Rangga yang hampir meraih remot itu pun tidak jadi karena Nayra langsung mengambilnya.

"Saya gak mau film nya diganti titik!" tegas Nayra, dan Rangga hanya bisa menghela nafas dan melanjutkan menontonya. Walaupun dia menutup sedikit matanya dengan telapak tangan.

Nayra terkekeh melihat Rangga menutup dan membuka telapak tangan yang berada di kedua matanya, dia yakin bahwa Rangga itu orang yang penakut.

"Buka aja matanya, ini film nya gak terlalu serem kok," ucap Nayra, namun Rangga tetap tidak membuka matanya.

"Ck. Dasar penakut," cibir Nayra.

"Terserah saya! Udah sana kamu nonton lagi!" titah Rangga dan Nayra pun menurut.

1 jam kemudian, film itu sudah selesai. Nayra merasakan bahunya sangat berat dan saat menoleh, dia menemukan pak Rangga sudah tertidur, mungkin kecapekan, pikir Nayra.

Nayra menepuk pelan pipi Rangga supaya bangun, tak lama kemudian Rangga mengekrejapkan matanya lalu menguceknya.

"Yaampun saya ketiduran ya," ujar Rangga sambil mengusap wajahnya.

"Iya, pindah aja pak tidurnya. Lagian saya juga udah ngantuk," ucap Nayra dan Rangga pun mengangguk.

Mereka berdua memasuki kamar, Rangga langsung merebahkan tubuhnya diranjang itu karena merasa tidak enak badan dan merasa kepalanya sangat pusing, sedangkan Nayra berjalan ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya.

Setelah keluar dari kamar mandi, Nayra mengunci pintu kamar lalu merebahkan tubuhnya disebelah Rangga. Nayra awalnya tidak menyadari bahwa Rangga badannya panas, tetapi dia tidak sengaja menyenggol lengan Rangga. Dia melotot karena lengan suaminya itu panas dan langsung menempelkan lengannya di dahi Rangga.

"Astagfirullah pak... Badan bapak panas banget," ucap Nayra sambil mengelus pipi Rangga.

"Saya gapapa kok Nay, kamu gak usah khawatir," ujar Rangga dengan suara parau.

"Gapapa gimana?! Jelas-jelas badan pak Rangga panas!" Nayra kesal.

Nayra langsung melenggang pergi dari kamar untuk membawa handuk dan air hangat, Rangga pun pasrah dan menunggu Nayra kembali ke kamar.

Tak lama kemudian, Nayra sudah kembali ke kamar dan langsung saja handuknya diberi air dan diletakkan di dahi Rangga.

"Nih minum dulu," Nayra memberikan teh hangat, dan Rangga pun menerimanya.

"Berarti bapak besok gak boleh ngajar dulu," ujar Nayra sambil menyimpan teh itu ke nakas.

"Besok saya harus ngajar Nay, gak bisa ditunda." Rangga tidak mau jika Nayra tidak ada yang menjaganya.

"Tapi bapak lagi sakit lho, ngeyel bapak mah dibilangin teh," Nayra kesal lalu wajahnya berubah cemberut.

Rangga gemas melihat wajah cemberutnya Nayra, dia pun mengusap pipi Nayra lalu tersenyum kepadanya.

"Nanti kalo saya gak ngajar, terus yang merhatiin kamu, yang jagain kamu disekolah siapa? Saya gak mau ya kejadian itu terulang kembali," ucap Rangga dan membuat Nayra terdiam.

"Tapi pak... Saya gak mau bapak kenapa-napa disekolah, takutnya bapak gak kuat ngajarnya," Nayra mencoba membujuk Rangga supaya tidak berangkat mengajar.

Rangga menghela nafas, "Yasudah saya besok gak ngajar."

"Nah gitung dong, jadinya saya tenang." Nayra tersenyum begitupun dengan Rangga.

"Kita bobo yuk udah malam," Nayra pun mengangguk dan mereka berdua mulai memejamkan matanya.
.
.
.

Pagi hari...

Kini Rangga panasnya sudah turun, tetapi dia tetap tidak diperbolehkan untuk berangkat mengajar, didapur Nayra sedang membuatkan bubur untuk Rangga.

Setelah selesai membuatnya, Nayra langsung masuk ke kamar dan menyuapi Rangga. Untungnya dia sudah memakai seragam, jadinya tinggal berangkat.

"Kamu berangkatnya bareng Diva?" tanya Rangga saat sudah meneguk segelas air.

"Iya, jangan lupa obat nya diminum," ujar Nayra sambil memasukan buku kedalam tas.

"Iya, makasih sayang." Pipi Nayra memerah.

"Lho, kok pipinya merah sih," goda Rangga.

"Tau ah, aku berangkat dulu Assalamualaikum," Nayra yang malu langsung menyalimi Rangga dan keluar dari kamar.

"Kamu salting ya?!" teriak Rangga supaya terdengar oleh Nayra.

"Gila-gila, gue kenapa sih baru disebut sayang juga malah baper," gerutu Nayra saat sudah diluar kamar.

"Ah bodo, mana lagi si Diva lama banget."

Setelah beberapa menut menunggu, Diva akhirnya datang, Nayra langsung masuk ke dalam mobil dan mobilnya langsubg melesat ke sekolah.

Beberapa kemudian, mobil itu pun sampai disekolah karena Diva mengendarainya lumayan cepat agar tidak terlambat.

"Nay lo tunggu disini bentar, gue mau parkirin mobil dulu," ucap Diva sambul masuk lagi kedalam mobil.

"Hm. Jangan lama lho," Nayra pun menunggu sambil duduk di bangku dekat pos satpam.

Setelah memarkirkan mobilnya, Diva bergegas menghampiri Nayra dan langsung berjalan ke kelasnya. Ditengah perjalanan menuju kelas, dilihatnya ada laki-laki yang waktu itu ingin melecehkan Nayra senyum-senyum kearah Nayra.

Nayra takut, tetapi Diva langsung menggenggam tangan Nayra erat dan melanjutkan berjalannya. Mereka berdua dihadang oleh ketiga lelaki itu.

"Hallo Nayra," sapa Alex sambil menoel dagu Nayra.

"Jangan sentuh gue!" tegas Nayra dan menepis tangan laki-laki itu.

"Heh! Lo gak usah ganggu sahabat gue terus!" Diva menyentak membuat Alex mengeraskan rahangnya.

"Jangan pernah sentak gue! Karena gue gak suka," ucap Alex dan memelankan suaranya diakhir.

"Minggir! Kita berdua mau lewat," Diva mendorong bahu Alex dan berjalan ke kelasnya.

"Awas aja lo Diva! Gue gak akan segan-segan bikin lo hancur!" Alex tersenyum smrik.




Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan nya 😇 Mohon maaf lahir dan batin semuanya🙏

Setelah sekian lama gak update, akhirnya update juga wkwk, maaf kalo gak nyambung soalnya gak ada ide tapi pengen update gitu;v

See you next part 🖤

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang