DUA PULUH EMPAT

283 23 2
                                    

Assalamu'alaikum, hai semuanya, apa kabar? Maaf aku jarang update karena setelah pkl itu langsung sidang dan langsung belajar juga kayak biasa, jadi aku gak sempet buat update lagi dan aku baru bisa update hari ini.

Semoga kalian suka sama part ini😚
.
.
.

Malam hari tepatnya jam 1 dini hari, Rangga merasa tenggorokannya kering dan dia pun langsung beranjak dari tempat tidur, dengan perlahan dia beranjak, karena takut Nayra bangun.

Sesampainya di dapur, Rangga langsung menuangkan air dan meneguknya hingga tandas lalu kembali ke kamar.

Rangga mengelus rambut Nayra dan mengecupnya, tiba-tiba Nayra menduselkan wajahnya di dada bidang suaminya, Rangga pun terkekeh dan membiarkan Nayra begitu, Rangga pun kembali memejamkan matanya karena memang masih tengah malam.

.
.
.

Pagi ini, Nayra sudah disibukkan dengan masak dan menyiapkan baju yang akan dipakai oleh nya dan Rangga.

"Pak... Cepetan kebawah, sarapan," teriak Nayra.

"Huft... Ganteng banget gue," ucap nya dengan Pd, dia pun langsung menemui Nayra, dan ternyata makanannya sudah siap.

Rangga mendudukan bokongnya di kursi dan matanya berbinar saat melihat masakan Nayra yang sepertinya menggoda.

"Wahh kayaknya enak nih, Nay tolong ambilin nasinya sama lauk nya dong," ucap Rangga meminta tolong dan Nayra langsung mengambilkannya.

Rangga menyuapkan makanan itu ke mulutnya, " Nay kamu gak makan?" tanya Rangga.

"Nanti aja pak," ucap Nayra dan Rangga langsung menatapnya tajam.

"Makan Nay, nanti kamu sakit!" tegas Rangga dan Nayra pun menurut, mereka memakan makanannya dengan khidmat.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15 pagi, mereka segera bersiap-siap untuk berangkat kesekolah. Nayra mengecek kembali tas nya karena takut ada yang ketinggalan dan ternyata tidak ada yang tertinggal, mereka pun langsung berangkat kesekolah.

Skip

Mereka berdua telah sampai disekolah, tetapi Nayra ke kelasnya sendirian karena beda arah. Nayra melihat keanehan dilapangan jadi dia langsung menuju lapangan itu.

"Itu ada apaan sih rame-rame," ucap Nayra bingung.

"Oh ini ya yang udah gak perawan tuh, guys ternyata ini orangnya," ucap salah satu siswi sambil menunjuk Nayra.

"Heh sembarangan lo kalo ngomong! Gue masih perawan ya!" sentak Nayra dengan tangannya mengepal.

"Ah masa sih? Bukannya lo udah nikah ya? Masa masih perawan sih," ucap siswi yang tadi.

Deg!

"Gimana mereka bisa tau kalo gue udah nikah," batin Nayra dan wajahnya sudah pucat pasi.

"Lo diem berarti benerkan kalo lo itu udha nikah dan gak perawan," ujar teman siswi yang tadi.

"Lo tau dari mana hah kalo gue udah nikah?!" emosi Nayra meluap.

"Keyla, dia yang ngasih tau kita kalo lo udah nikah,"

Nayra mengepalkan tangannya, ternyata Keyla, Nayra langsung ingin menemui Keyla dan di pinggir lapangan banyak siswa dan siswi meneriaki nya sudah menikah dan sudah tidak perawan.

"KEYLA!" emosi Nayra dan langsung menjambak rambut Keyla.

"Apaan sih lo?! Lepasin sakit woy!" Keyla berusaha melepaskan jambakan Nayra.

"MAKSUD LO APA HAH UDAH BIKIN GUE MALU?!" teriak Nayra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Emang iya lo itu udah nikah dan gak perawan kan?!" teriak Keyla dan Nayra semakin tersulut emosi.

Saat Nayra ingin menyerang Keyla kembali, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, yaitu suaminya. Rangga memeluk erat Nayra dan meredamkan emosi Nayra agar tidak terlalu gegabah.

"Udah sayang cukup," lirih Rangga dan mencium pucuk kepala Nayra.

Nayra tidak bisa menahan tangisnya, dia pun menangis dipelukan Rangga dan disaksikan oleh siswa/siswi disana.

"Lo liat kan semua?! Dia tuh udah nikah, mana nikahnya sama guru sendiri lagi, pasti dia udah gak perawan!" teriak Keyla dan semuanya melihat ke arah Keyla.

"Stop Keyla!" sentak Rangga dan Keyla langsung diam.

Jihan dan Diva langsung menghampiri Nayra dan menenangkannya, Jihan memberikan Nayra minum agar tenang.

"Lo tenang aja ok, gue bakalan bantu lo buat selesain masalah ini," ucap Jihan sambil mengelus bahu Nayra.

"Emang tuh orang gak tau malu," geram Diva.

"Gu-gue salah apa sama dia, kenapa di-dia bongkar rahasia gue," tangis Nayra semakin sesegukan.

"Bangke emang tuh orang, lo tenang aja okey," Jihan beranjak dari tempat duduk dan langsung menghampiri Keyla.

"Heh maksud lo apaan hah bikin sahabat gue malu?!" ucap Jihan dengan nada emosi.

"Sudah, kamu jagain Nayra. Biar saya yang urus permasalahan ini, semuanya bubar!" teriak Rangga dan semuanya pun bubar.

"Kamu Keyla, ikut saya!" Rangga melenggang pergi dan Keyla mendengus kasar lalu mengikuti Rangga.

"Udah yuk kita ke kelas," ucap Diva, tetapi Nayra malah menggelengkan kepala.

"Lho? Kenapa gak mau ke kelas?" tanya Jihan bingung.

"Gue malu Han, Div, nanti teman-teman yang lain ejek gue," lirih Nayra dan mereka berdua menghela nafas.

"Yaudah kita pulang aja yuk, kita anterin," ucap Jihan dan langsung diangguki oleh Nayra.

Mereka bertiga langsung menaiki mobil Diva dan mobil itu pun langsung melesat ke arah rumah Nayra.

Di ruang guru hanya ada Rangga, Keyla, dan guru-guru yang lainnya. Keyla menunduk berpura-pura bersalah.

"Keyla, saya mau tanya sama kamu, kenapa kamu sebarin rahasianya Nayra?! Jawab!" teriak Rangga emosi.

"Karena saya suka sama bapak!"

"Tapi saya tidak suka dengan kamu! Paham?!" ujar Rangga emosi.

"Sudah-sudah, pak Rangga bisa kembali mengajar. Saya akan urus anak ini," ucap guru yang satunya dan Rangga langsung keluar dari ruangan itu.

Rangga kelimpungan mencari Nayra, perasaan dia tidak enak dan akhirnya dia menelpon Nayra, tetapi Nayra tidak mengangkatnya.

"Angkat dong sayang, jangan bikin saya khawatir," lirih Rangga

Terlihat di koridor sekolah ada seorang anak laki-laki berlari kearahnya.

"Hos... Hos... Pak itu pak, Nayra, Jihan, sama Diva kecelakaan pak," ucap murid tersebut.

"Jangan bercanda kamu! Sekarang mereka ada dimana?" tanya Rangga panik.

"Mereka ada di rumah sakit medika cahaya pak," ucap laki-laki tersebut.

Rangga pun langsung berlari ke parkiran dan memasuki mobilnya lalu segera melesat ke rumah sakit yang disebut murid tadi.

Diperjalanan, Rangga terlihat frustasi dan dia mengendarai mobil itu dengan cepat sekali, dia ingin buru-buru bertemu dengan Nayra.

"Nayra, tunggu aku say- Aaaaaa,"

Brakkk!!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai hai aku come back, maafkeun baru bisa update sekarang karena emang bener-bener sibuk, semoga suka sama part ini😚

See you next part 🖤

MY TEACHER IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang