Hi, One Part Three

268 47 1
                                    

Setelah insiden jambak - jambakkan bareng Bang Jae, Mas Satria kasih kita hukuman bersih - bersih kantor siangnya. Gilak nih kantor berapa bulan gak di bershinin, debunya sebelas duabelas sama dosa.

"Bang Jae yang bener ngepelnya!"

Bang Jae balik badan terus natap sinis. "Berisik, gara - gara lo nih."

"Lagian kantor berapa tahun gak di bersihin, mirip gudang sekolah."

"Diem atau gue genjreng!?"

Akhirnya aku diam dan melanjutkan mengelap kaca. Tolong sampaikan umpatan buat yang desain kantor ini, kaca selebar jalan raya dimana - mana. Terang sih terang, tapi yang ngelap pegel bun.

Akhirnya aku menyelesaikan bagianku yang dua kali lipat lebih banyak dari bagian Bang Jae, kata Bang Jae sebelum kerja bakti :

"Karna gue lebih tua dari lo, gue ngalah. Lo boleh ambil setengah bagian bersih - bersih gue."

Juancok

Waktu aku bales kata - katanya, dia malah nyaut :

"Inilah gunanya kesetaraan gender, biar cewek bisa ngerjain kerjaan cowok. Makasih buat Ibu Kartini."

INI BUKAN KESETARAAN GENDER LAGI BANG, ELUNYA AJA YANG MALES.

Gak ada akhlak, aku jadi kebagian nyapu, lap kaca, buang sampah, sama beberes dapur, terus yang terakhir rapihin alat musik mereka. Sedangkan Bang Jae cuma ngepel sama isi ulang galon.

DIMANAKAH LETAK KEADILANNYA?

Gak tau dimana, coba tanya Dora.

Tolong Mas Satria genjreng temanmu, tapi aku sama Mas Satria lagi marahan. Bukan marahan sebenernya, cuma... aku gak berani deketin beliau karna masih mode serem. Hehe.

"Bang plis deh, ini kacanya ketinggian aku gak bisa ngelapnya."

"Lo pendek sih,"

BUKAN AKU YANG PENDEK, TAPI DIA YANG KETINGGIAN.

Waktu berdiri disebelah Bang Jae aku bahkan gak sampai dagunya, jangan tanya Bang Jae blasteran mana sudah jelas dia blasteran pohon pete.

"Gak usah di lap, suruh Wildan panggil yo-klin."

Jawaban yang tidak membantu, aku lanjut lap pake naik kursi yang kuseret dari meja diskusi. Biarin nanti Bang Jae yang beresin.

Setelah beberapa jam aku dan Bang Jae beberes (baca : hukuman), gak gak. Yang beberes cuma aku, Bang Jae bantu (dikit). Akhirnya aku bisa duduk dengan tenang, sebelum Bang Jae datang dan merusak suasana (lagi).

 Akhirnya aku bisa duduk dengan tenang, sebelum Bang Jae datang dan merusak suasana (lagi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Jae lempar sebungkus plastik berlogo minimarket terkenal, DayApril. Apa ini? Jangan bilang dia mau ngasih semprotan kaca buat lap kaca mobilnya.

"Pasti isinya bom."

Bang Jae duduk di bean bag sebelahku. "Mulut lo minta di slepet."

"Ih kazar, gak suka."

[ Day6 ] EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang