How, Three Part Four

139 37 2
                                    

"Assalamualaikum..."

"Permisi!"

"Mas Dinoooo!"

Bentar, kok kayak ada yang manggil?

Aku terus jalan ke pintu samping yang biasa buat angkut paket. Bujang Medipos lagi sibuk di loket semua, jadi aku yang ke belakang.

"Waala─ikumsalam..."

Ini anak siapa rame - rame ke Medipos?

"Hai Kakak cantik!"

Kumpulan anak kecil itu melambai ke arahku, ya ampun lucu sekali mereka. Mereka berenam berdiri didepan pintu samping Medipos, comel banget masih pakai baju ngaji terus kesini. Ngapain ya kesini?

Aku jongkok didepan anak yang paling depan, mencoba menyapa ramah. "Hai adek - adek, kalian ngapain kesini?"

"Mau kasih ini buat Mas Dino."

Aku menerima amplop yang diberikan, ini Bang Dino abis ngapain sampai bikin mereka kesini bawa amplop?

Aku memandangi amplop itu bingung. "Isinya apa dek?"

Anak perempuan paling pendek jalan mendekatiku dan berbisik. "Rahasia negara kata Mas Dino."

"Jadi kakak gak boleh ngintip nih?"

"ENGGAK!"

"Ya udah, kalian pulang sana bentar lagi makan siang. Nanti dicariin orang tua loh,"

"OKE KAK!"

"Eh tunggu dulu."

Mereka berenam berbalik dengan ekspresi bingung. "Kenapa kak?"

"Pulangnya sendiri? Rumah kalian dimana? Mau kakak anterin gak?"

"Gak usah kak, deket kok dibelakang kantor. Nitip surat buat Mas Dino ya kak!"

Mereka melambai ke arahku dan berlarian keluar kantor.

"HATI HATI YA DEK!"

Setelah mereka berbelok keluar Medipos aku baru masuk, menaruh surat di meja Ma─Bang Dino, dan kembali ngebabu di loket.

:::


"Bang Dino tadi ada yang nyariin."

"Siapa dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa dek?"

"Pasti bocil belakang kantor." Tau - tau Bang Bian nimbrung, dia merapat ke meja Bang Dino dan merebut amplop dari anak kecil tadi.

"Loh Dino masih main sama anak kecil belakang kantor? Kompleknya Pak RT?" Mas Satria juga ikutan nimbrung, beliau baru selesai wudhu pasti niatnya mau nyuruh Bang Bian sama Bang Dino sholat.

"Iya Mas hehe..." Bang Dino malah cengengesan sambil ngelus belakang kupingnya.

Bang Bian lanjut membuka amplop itu, aku juga penasaran isinya apa.

[ Day6 ] EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang