Hi, One Part Four

243 42 0
                                    

Kemarin Bang Jae sama Bang Bian beneran nganterin kita selamat sampai depan kos. Mereka juga jemput kita tadi pagi, hehe lumayan irit bensin.

Mas Satria juga udah santai sama kita (aku dan Bang Jae) beliau bahkan nawarin kopi tadi pagi. Jelas kita (aku sama Milka) tolak lah!

Mas Satria itu seleranya kayak bapak - bapak. Apalagi jokesnya, gak ngerti lagi aku.

"Pagi Mas!" Sapaku ke Mas Satria yang lagi duduk di dapur di temani segelas kopi hitam.

"Pagi adek - adek. Berangkat sama Bian Jae kan?"

Milka mewakili jawabanku. "Yoi Mas, Bang Bian naik motornya kenceng banget. Bang Jae sampai ketinggalan haha."

"Bian naik motornya emang ngajak mati, belum pernah kecelakaan dia soalnya."

"Mas malah doain Bang Bian kecelakaan, gak boleh." Sahutku lalu menaruh tas di kursi kosong.

Mas Satria malah nyengir terus minum kopinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Satria malah nyengir terus minum kopinya. "Bian emang harus kapok dulu baru berhenti. Capek Mas bilanginnya."

"Hmm dipertimbangkan." Sahut Milka, apanya yang dipertimbangkan coba? Baru sehari bergaul sama Bang Bian mereka udah satu server.

Mas Satria natap aku yang lagi minum. "Jae tadi bawa motor?"

"Iya Mas, emang kenapa?"

"Dia itu gak suka kepanasan, alergi gitu kalau kelamaan kena panas terus kena debu. Tumbenan dia bawa motor, terus boncengin kamu."

Hah serius? Serem juga alerginya.

"Terus biasanya gimana Mas?" Milka tanya penasaran, dia sampai majuin badan nunggu jawaban Mas Satria.

"Biasanya dia nginep di lantai dua, kalaupun pulang pesen yo-car."

Aduh, aku jadi ngrasa bersalah. Padahal kemarin aku cuma iseng nyuruh dia naik motor gara - gara sepanjang jalan Bang Jae protes mulu. Katanya mobilnya jadi berkuman, kampret kan.



:::



Siang ini hujan deras, Bang Wildan sama Bang Dino kebetulan sampai sebelum hujan terus gak mau nganter paket sampai sore. Karna hujan deres, yang ngirim paket sepi. Malah sama Mas Satria udah di tutup kantornya, ya ampun mereka gak takut rugi apa gimana?

"Dek rekomendasiin film yang seru dong."

"Tumben bang nanya, biasanya langsung buka Netflix." Aku menatap Bang Dino curiga, siang ini cuaca cukup buruk. Hujan deras sejak pukul 11 siang sampai sekarang belum reda malah tambah parah, jadi tidak ada pelanggan kirim paket.

Bang Dino duduk di sebelahku, "apa aja yang penting seru."

"Best Brother of The Year film Thailand, On Your Wedding Day film Korea, Bebas film Indonesia. Semuanya keren, lintas negara lagi."

[ Day6 ] EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang