"Yosh! Kazumi sudah selesai menghitung, ayo kita bersembunyi!!" seru Akari bersemangat.
"Jangan tinggalkan jejak, karena itu akan mudah di ketahui oleh musuh. Jadi, kita harus membuat jejak palsu untuk mengelabui musuh!"
"Oke!" jawab semua anak menuruti perintah Rei.
Rei dan Akari berpisah. Kontak batin atau apa, sebagian anak mengikuti Rei, dan sebagian lagi mengikuti Akari.
'Sepertinya Kazumi akan mengincar kelompok Akari dulu. Kebanyakan anak di sana punya fisik yang lemah,' batin Rei melirik jalan di belakangnya.
Dan benar perkiraan Rei, Kazumi mengincar kelompok Akari.
'Kazumi jahat! Kenapa dia mengincar kelompokku sih?!' kesal Akari.
"Semuanya, berpencar!" perintah Akari. Semuanya menurut.
Kazumi memilih mengikuti anak-anak yang dibawah umur enam tahun. Karena dia ingin tau seberapa lama yang lain akan bertahan pada permainan ini.
Tidak butuh waktu lama Kazumi berhasil menangkap tujuh orang. Lima diantaranya anak dibawah 6 tahun, dan sisanya adalah Fiona dan Lev.
Permainan masih berlanjut, Kazumi memilih untuk mengincar kelompok Rei. 'Gawat, dia pergi ke kelompokku' batin Rei melihat pergerakan Kazumi.
"Semua! Berpencar! Jangan lupa buat jejak palsu!" perintah Rei. Semua langsung menurutinya.
'Semoga saja dua anak itu tidak dalam masalah..' batin Rei. Dua anak yang di maksudkan adalah Ben dan Chirs.
Sebagian anak dari kelompok Rei bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, atau dari kelompok Akari. Dan sebagian ada juga yang memilih bersembunyi di semak atau atas pohon.
'Sisa 7 menit.' Kazumi melihat jam sakunya.
Sekarang dia telah menangkap dua belas orang. Tujuh dari kelompok Akari, dan sisanya dari kelompok Rei.
"Oh? Akari!" panggil Rei saat melihat Akari.
"Ah, Rei!" Akari menghentikan langkahnya.
"Sisa 7 menit ya.." Rei melihat ke segala arah.
"Yap!"
"Ah, itu Ben dan Chirs. Hoy Ben--!"
"Jangan di panggil dulu. Kita amati, apa mereka bisa bekerja sama melawan Kazumi," potong Rei.
"Huh? Tapi Kazumi kan tidak ada" Akari melihat sekitar bingung.
"Siapa bilang? Tuh!" Rei menunjuk Kazumi yang sedang mengintai dari balik pohon.
"Monster datang!" Kazumi keluar dari persembunyiannya.
"Ben! Cepat lari!!" seru Chirs menarik tangan Ben.
"U-uwah!"
Tapi langkah kecil mereka tentu tidak sebanding dengan langkah Kazumi. Dan mereka pun tertangkap.
"5 menit lagi, ya!" teriak Kazumi.
Kazumi melirik ke arah Akari dan Rei. Sadar di perhatikan, mereka berdua segera berlari. Tersenyum, Kazumi mengejar dua mangsa terakhirnya.
"Kenapa kami?!" pekik Rei.
"Karena aku mau," jawab Kazumi sekenanya.
'Tunggu sepertinya aku pernah mengalami ini..' pikir Rei terus berlari.
Ketiganya sampai di daerah berbatu, Rei dan Akari melakukan kontak mata lalu mengangguk.
'Ah, itu Akari. Tunggu, di mana Rei?' Kazumi melihat Akari sedang berusaha menaiki batu.
"Aku melihatmu Akari!" katanya lalu menghampiri Akari. "Kau terkepung," Kazumi berdiri di depan batu tempat Akari berdiri.
Kazumi akan menaiki batu itu, tapi..
Puk.
"Huh?"
"Waktu habis!" Ucap Rei dengan senyum jahilnya.
"Ah, sialan. Kalian memakai taktik itu rupanya. Aku tertipu," Kazumi mendecih.
"Yey! Kita berhasil!" seru Akari ber-tos ria dengan Rei.
"Selamat untuk keberuntungan kalian, ayo kembali ke lapangan." Kazumi menarik kemeja putih Rei dan Akari.
"Uwah! Rei dan Akari menang temab-teman!" Ucap Frey melihat Rei, Akari dan Kazumi.
"Ah, ternyata kalian semua di sini" ucap mama tiba-tiba.
"Mama!!"
Anak-anak yang tak tau apa-apa itu mendekati dan memeluk mama. Kecuali 6 anak yang telah mengetahuinya.
Sepertinya mama mengetahui itu.
"Ada apa? Rei? Akari? Kazumi? Ken? Layla? Sahsa?" Tanya mama dengan senyum lembutnya.
Tapi bagi yang di tanya, senyum itu sangat mengintimidasi.
"Ti-tidak apa-apa kok ma!" Ucap Rei dengan senyum cerianya lalu mendekati mama dan memeluknya.
"Mama melupakan sesuatu.. Aku tidak suka pelukan lo.." Ucap Kazumi menekan kata 'Aku tidak suka pelukan lo..' hingga mempertemukan iris matanya dengan iris milik mama.
"Ah.. iya juga.." ucap mama mendekati Kazumi dan menepuk kepalanya.
Melihat Kazumi yang siap siaga, Rei tersenyum kecut dan Akari dengan segera mengalihkan perhatian.
"Ma-mama! Nanti yang menyiapkan makan malam aku ya!" Ucapnya. Mama mengalihkan pandangannya lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Tentu.."
"Nah, ayo kita masuk. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan" Ucap mama menatap langit yang mendung.
Anak-anak yang lain pun masuk ke dalam panti. Tapi tidak dengan 6 anak yang masih berdiam diri di luar.
Mama menyadari hal itu.
"Kalian ayo masuk, nanti kehujanan" Ucap mama.
"A-ah iya mama kami akan masuk" Ucap Sahsa sambil mendorong Ken dan Layla masuk.
"Akari, Rei, Kazumi? Apa ada masalah?" Tanya mama dengan senyum ramahnya.
"Tidak ada kok, hanya memikirkan masakan untuk nanti makan malam" Ucap Kazumi.
"U-um ah iya! Kami akan menyiapkan makan malam!" Tambah Rei.
"N-nah, Ayo!" Teriak Akari dengan senyum kikuk lalu menarik Rei dan Kazumi masuk ke panti.
"Iya.." ucap Rei masuk ke dalam panti.
'Kalian tidak akan lolos dari ku, karna kalian adalah anak-anak ku' Batin mama.
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Neverland Secret [Tahap Revisi]
FantasyHei, Kalian tau 'Neverland'? Neverland adalah dunia dimana anak-anak tak bisa tumbuh dewasa. Disana, anak-anak tak memikirkan apapun. Dunia yang sangat di impikan. Itu yang mereka bilang. Padahal, Neverland tak seindah itu. Sebenarnya Neverland adal...