18. Latihan

14 0 0
                                    

Skip time

Setelah makan malam, mereka semua berkumpul di perpustakaan. Mereka yang ku maksud adalah Akari, Rei, Kazumi, Ken, Layla, dan Sahsa.

Mereka berkumpul untuk membicarakan rencana baru, karena rencana yang kemarin telah hancur berantakan.

Selama pembicaraan tentang rencana baru. Kazumi jarang berbicara dan memilih untuk membaca-baca buku, sementara Ken, Layla dan Sahsa mereka berpura-pura membantu dalam rencana baru yang Akari dan Rei buat.

"Kazumi, apa aku boleh bertanya?" Tanya Rei.

'Ku harap bukan tentang aku tidak di kirim' Batin Kazumi.

"Tentu" Ucap Kazumi.

"Apa yang kau lihat saat memanjat tembok hari itu?" Tanya Rei.

"Tunggu jadi Kazumi pernah memanjat tembok yang ada di balik hutan?!" Ucap Ken heboh.

Rei mengangguk.

"Sendirian?!" Tanya Ken lagi.

Kali ini Akari yang membalas dengan anggukan. Setelah mengetahui jawaban dari pertanyaan yang dia tanyakan Ken langsung menatap ke arah Kazumi dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Akan ku jawab pertanyaan Rei tadi, seperti yang kita tau di balik hutan ada sebuah tembok. Setelah aku mengelilingi dan menelusuri tembok tersebut, tembok itu membentuk segi enam. Di mana di tengah-tengahnya adalah kantor pusat" Ucap Kazumi sambil menggambarkan apa yang dia bicarakan di sebuah kertas.

"Di balik tembok juga ada jurang yang sangat luas" Ucap Kazumi.

"Kau bilang segi enam? Tapi suster Victoria pernah bilang kalau perternakkan ini hanya ada sampai E tidak sampai F" Ucap Akari.

"Dengarkan dulu penjelasan ku, di perternakkan F itu tidak ada rumah panti. Tempat itu kosong, dan tempat itu juga menjadi jalur menuju jembatan. Selebihnya hanya jurang yang mengelilingi tembok berbentuk segi enam ini" Jelas Kazumi.

"Apa kita bisa menggunakan jembatan itu?" Tanya Ken.

"Tidak bisa, berjalan menuju jembatan itu membutuhkan banyak waktu. Dan juga ada alarm keamanan tersembunyi, jika ada laporan anak-anak melarikan diri. Maka alarm itu akan berbunyi, dan para monster itu pasti akan menjaga jembatan itu" Jelas Kazumi lagi.

"Jadi tidak bisa ya.." Gumam Layla.

"Apa kita menyerah? Tidak ada jalan yang bisa kita lalui. Sisanya hanya jurang" Ucap Sahsa.

"Ng.. ah! Apa kita bisa menjangkau sebrang jurang dengan cara melempar tali yang di ujungnya di beri pemberat?" Tanya Akari.

"Kemungkinan itu bisa, karena ada tempat di sebrang jurang yang mungkin aman untuk di sebrangi. Dan juga itu tak jauh dari sini" Balas Kazumi.

'Pantas saja Kazumi menyuruh kelompok 3/ ku untuk belajar melempar tali' Batin Ken, Sahsa dan Layla.

"Kita bisa mengajari anak-anak untuk melempar tali agar bisa menyebrangi jurang tersebut!" Usul Rei.

Akari mengangguk pertanda setuju. Sementara Kazumi, Layla, Ken dan Sahsa hanya menyimak pembicaraan Akari dan Rei. Sesekali mereka juga memberikan pendapat.

"Lalu, lalu, bagaimana kalau nanti kita.." Akari menggambar rencananya di kertas.

Sementara itu, Rei melirik Kazumi.

'Ini aneh. Kenapa mereka tidak memberi pendapat juga? Aku harus mencari tau' batin Rei bertekad.

"Hoi! Rei! Oii!" Akari melambaikan tangan di depan wajahnya.

Neverland Secret [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang