10. Ruangan rahasia

22 0 0
                                    

"Tapi tunggu! Bagaimana jika mama tau? Alat pelacak nya masih ada di tubuh kita" Ucap Sahsa.

"Tidak akan ketahuan kok" Ucap Kazumi.

"Hah? Bagaimana kau tau?!" Tanya Ken.

"Aku sering di perpustakaan dan tentang ruangan ini, aku pernah masuk ke sana walau hanya beberapa kali" Ucap Kazumi.

"Kenapa kau tidak memberi tau kami?!" Protes Rei dan Akari.

"Waktu itu kalian tidak tau apa-apa, jadi aku lebih memilih untuk merahasiakannya" Ucap Kazumi.

"Kazumi, kau bilang tidak akan ketahuan kan? Tapi sepertinya jalan ini menuju sebuah ruangan bawah tanah" Ucap Layla.

"Ruangan nya ada di bawah kamar kita lo. Jadi ga akan di curigai" Ucap Kazumi.

"Yosh! Karena ini aman.. aku duluan" Ucap Akari lalu berlari memasuki lubang tersebut.

"Oi! Akari! Tunggu!!" Ucap Rei sambil menyusul Akari.

Lalu di ikuti oleh Layla, Sahsa dan Ken. Dan yang terakhir adalah Kazumi.

|Di ruang bawah tanah|

"Uwah sebuah ruangan rahasia!!" Ucap Akari.

"Woah! Buku 'Athena Minerva'!" Ucap Rei sambil melihat-lihat rak buku yang berisi buku-buku Athena Minerva.

"Itu buku-buku 'Athena Minerva' yang tidak ada di perpustakaan lo" Ucap Kazumi

"Ada peta juga! Tapi kenapa peta ini sangat berbeda dengan yang di perpustakaan?" Tanya Sahsa sembari melihat peta.

"Oh itu, itu sepertinya peta dunia ini. Dunia monster" Ucap Kazumi.

"Pantas saja berbeda" Ucap Sahsa.

"Di sini juga ada jubah" Ucap Layla yang membuka lemari yang berisi beberapa jubah.

"Hee?!!! Ada senjata api juga?!!" Teriak Ken yang membuka sebuah peti besar yang berisi beberapa senjata api.

Mendengar perkataan Ken yang lain pun mendekat ke arah Ken. Dan ya peti itu berisi beberapa senjata api, bom asap dan juga beberapa jebakan.

"Eh ini kan jebakan.."

"Ahahaha iya itu jebakan yang ada di tempat latihan. Aku mengambil nya dan menaruhnya di sini" Ucap Kazumi.

"Hah kau ini kenapa tidak memberi tau kami tentang ruangan ini sih?!" Ucap Akari.

"Sengaja. Kalau aku beri tau kalian pasti kalian akan ke sini terus, terutama Rei" Ucap Kazumi sambil menatap Rei yang sedang bimbang ingin mengambil buku 'Athena Minerva' yang satu atau yang lainnya.

"Ayolah semua buku ini ingin sekali ku baca! Serius!" Ucap Rei.

"Bagaimana jika satu orang mengambil satu buku! Nanti kalau sudah selesai membaca, kita akan bertukar buku!" Usul Sahsa.

Usul Sahsa pun langsung di hadiahi anggukan oleh semua. Mereka mengambil satu buku yang menurut mereka menarik untuk di baca.

"Karena sudah selesai, ayo kita kembali" Ajak Kazumi.

"Hah?! Secepat itu? Padahal aku suka di sini!" Rengek Akari.

"Jangan terlalu lama di sini nanti mama bisa curiga" Ucap Rei.

Mereka semua pun keluar dari sana secara bergiliran.

"Akhirnya kebimbangan ku bisa teratasi" Ucap Rei lega.

"Oh Kazumi, apa rencana kita selanjutnya" Tanya Akari.

"Sebaiknya besok saja kita pikirkan hal itu, sudah tengah malam nanti mama bisa curiga" Ucap Layla sambil melirik jam tua yang ada di perpustakaan.

"Bagaimana jika besok kita berkumpul di pohon yang biasa Kazumi tempati untuk membaca buku bersama?" Usul Ken.

"Boleh saja"

Ke esokan harinya..

Setelah ujian mereka duduk di pohon kesukaan Kazumi sambil membaca buku yang kemarin mereka bawa.

Kenapa?

Karena mama dan suster Victoria mengawasi mereka. Dan juga mereka ingin membaca buku 'Athena Minerva' itu.

'Buku ini benar-benar berbeda dengan buku di perpustakaan! Yang ini seperti.. panduan hidup..?' Batin Rei kagum.

Kazumi melirik mama dan suster Victoria. Mereka telah pergi.

'Bagus!'

"Hei, mereka sudah pergi" bisik Kazumi memberi tau.

"Akhirnya.." gumam Akari menutup bukunya. Kepalanya panas membaca buku itu.

"Buku kalian tentang apa? Kalau aku, tentang bertahan hidup!" Ucap Rei.

"Aku tentang mengobati luka.." jawab Layla.

"Ini tentang cara mengolah makanan! Dan cara membedakan yang beracun dan yang tidak" jawab Sahsa.

"Yang ini keren! Tentang menggunakan senjata api!" Jawab Ken bersemangat.

"Tentang peta dan kode" jawab Kazumi singkat.

"Kalau aku.. ntahlah. Kepalaku panas.. tapi ada beberapa kata yang aku tangkap. Ung.. apa yah tadi? 'Dan monster-monster itu menolak. Dan melawan para monster baik hati itu'" ucap Akari mengulangi kata-kata yang dia ingat.

"Huh? Monster?" Tanya Ken. Akari mengangguk.

"Singkirkan dulu itu. Sekarang, kita susun apa saja yang mau di tanyakan pada suster" ucap Kazumi.

"Ung.. apa saja ya?" Tanya Rei melihat langit.

"Sudah pastikan tentang dunia luar dan asal kita?" Ucap Akari.

"Ah tanyakan juga tentang alat pelacak nya!" Usul Ken.

"Iya juga agar mereka tau letaknya!" Ucap Sahsa.

"Oh iya tanya kan juga apa ada perternakkan lain selain perternakkan kita!" Ucap Layla.

"Nanti siapa yang akan tanya jawab?" Tanya Kazumi.

"Aku dan Akari saja" Ucap Rei. Akari hanya mengangguk menyetujui.

"Aku akan mengajak Ben, Chirs, Fanya dan Kei untuk menguping pembicaraan kalian berdua" Ucap Kazumi.

"Kami bagaimana?" Tanya Ken.

"Kalian akan di bagi menjadi dua, Ken mengawasi gerak-gerik mama. Layla dan Sahsa coba ajak bicara anak-anak lain perlahan-lahan agar mereka bisa menerima semuanya pelan-pelan" Ucap Kazumi.

"Dan jangan lupa untuk bersikap seperti biasa" Tambah Kazumi.

Semuanya mengangguk bertanda mengerti.

"Yosh min'na! Saat nya kita serius!" Ucap Akari.

"Hm!"

TBC..

Neverland Secret [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang