Chapter 14

1.3K 116 8
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!!
Happy reading

"Ada keperluan apa kau malam malam keapartemenku wahai Oh Sehun tercinta?"

Sekarang Yoojung sedang berada diruang tengah dengan Sehun yang sibuk mengeluarkan bir dan beberapa snack dari kantung plastik yang ia bawa.

"Seperti yang kau lihat aku butuh teman untuk menemaniku minum jadi aku kemari wahai Kim Yoojung tercinta." Sahut Sehun meniru Yoojung dan tersenyum begitu manis

Yoojung melotot tak percaya mendengar jawaban dari sisinting Sehun itu "Kau kemari hanya butuh teman minum!!!" Teriaknya

"Tentu saja, memangnya apa lagi yang kubutuhkan."

Ya tuhan, Kenapa kau kirim hamba laknat ini ke Yoojung!! Yoojung sudah tidak sanggup menghadapi iblis setan yang berdiri didepannya ini. Ia lelah setelah seharian tadi dikelabui oleh Sehun. Dan seperti tidak ada habisnya cobaan untuk Yoojung, Sehun kembali datang mengusik ketenangan hidupnya. Ingin Yoojung mati saja. Tapi ia tidak mau mati muda Yoojung masih mau menikah dan punya anak. Apa yang harus ia lakukan...

"Hei kenapa kau berdiri saja disitu, hidupkan tv dulu aku mau nonton."

Hah? Tadi dia bilang apa? Hidupkan tv?

"Apa kau bilang??"

"Astaga kau ini budeg atau apa." Sehun berjalan kearah Yoojung "Hidupkan tv nona aku ingin nonton."

"Kau menyuruhku!!?" Sekali lagi Yoojung tidak percaya dengan apa yang ia dengar

Sehun mengangguk "Kalau bukan kau siapa lagi, tidak mungkinkan kusuruh Baekhyun yang hidupkan."

Dasar sinting tidak tau diuntung. Berani beraninya setelah semua yang dia lakukan terhadap Yoojung dan sekarang malah menyuruhnya seolah olah Yoojung adalah budaknya?? Hoh.. Yoojung tidak bisa percaya. Ini sudah sangat keterlaluan. Pria ini harus diberi pelajaran.

"Kau pikir aku ini pembantumu hah??"

"Memangnya kapan aku bilang kalau kau itu pembantu. Aku hanya menyuruhmu menghidupkan tv bukankah sesama manusia kita harus saling tolong menolong."

See... sitengik ini memang sangat pandai berkata kata sekarang "Kau ini!!"

"Astaga apa susahnya sih menghidupkan tv tinggal tekan remot lalu hidup. Kenapa kau sangat malas." Gerutu Sehun "Kalau kau begini terus bagaimana nanti saat kita punya anak, bisa bisa anak kita seperti gelandangan karna kau malas mengurusnya."

Yoojung melotot dengan wajah yang memerah padam. Nafasnya naik turun tak karuan. Ingin sekali ia pukul habis habisan pria tengik yang berdiri didepannya ini. Barusan dia bilang apa? Jika mereka berdua punya anak maka anaknya seperti gelandangan karna Yoojung malas mengurusnya? Perkataan bodoh macam apa itu. Sibrengsek ini memang terlalu banyak berkhayal sejak kapan ia ingin punya anak dengan Sehun. Ogah amit amit, Yoojung tidak sudi.

"Yakk!! Berhentilah mengoceh saat kau kerumahku. Jika kau mau nonton hidupkan saja sendiri. Sudah cukup kau kelabui aku siang tadi. Aku lelah dan ingin tidur jadi jangan coba coba mengangguku!!" Teriak Yoojung yang pergi meninggalkan Sehun

"Hei kau mau kemana?" Sehun menarik pergelangan tangan Yoojung hingga wanita itu berhenti "Bagaimana dengan birnya masa kau tega sekali menyuruhku minum sendirian seperti jomblo putus cinta."

"Aku tidak peduli, aku ingin tidur. Jadi jangan ganggu aku!!"

"Temani aku." Sehun masih menggenggam erat pergelangan tangan Yoojung

"Lepaskan, aku lelah Sehun."

"Yoojung temani aku." Pinta Sehun serius

Yoojung menatap wajah Sehun lama entah kenapa menatap wajahnya ada sedikit rasa tak tega yang hinggap dihati Yoojung. Tadi saja ia merasa mengantuk tapi sekarang rasa kantuk yang tadi menyerang Yoojung hilang seketika. Yoojung tau ini aneh, ia ingin menolak tapi melihat wajah Sehun lidahnya terasa kelu untuk menolak permintaan pria itu.

LEVITATING [My Fake Sweet Man]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang