Budayakan vote sebelum membaca!!
Happy reading•
Doyoen membanting setir mobilnya kesal meluapkan seluruh amarahnya. Kim Yoojung wanita itu benar benar mencari masalah dengannya. Wanita itu benar benar telah merendahkan harga dirinya didepan para pelayan rendahan itu.
Apalagi mata dan senyum mengejek yang selalu ia tampilkan saat melihatnya membuat Doyoen begitu ingin mencekiknya hidup hidup. Ia menarik nafas panjang mengatur amarahnya yang sudah memburu tak terkendali.
Ia harus segera mencari cara agar bisa menyingkirkan jalang tidak tau diri itu. Tapi apa yang harus ia lakukan. Wanita itu bukan wanita biasa bahkan ia mengetahui tentang penyakit yang selama ini ia sembunyikan dengan rapat padahal ini adalah kali pertama mereka bertemu.
Tapi bagaimana bisa dia tau. Atau jangan jangan, apa benar yang dia katakan kalau wanita itu juga memiliki penyakit yang sama sepertinya. Doyoen merasa ini mungkin karna saat ia melihat mata Yoojung wanita itu memiliki poin yang dalam yang tidak bisa ia sentuh. Poin yang berhasil membuatnya bergetar ketakutan. Doyoen membenci itu.
Ia membenci kalah dengan jalang itu walau hanya memikirkannya saja. Ia meremas kuat ujung dressnya menggertakkan gigi menekan seluruh emosi yang membuncah dikepala dan hatinya.
Ia meringis kuat menahan seluruh emosi hingga beberapa detik kemudian suara tawa memecahkan keheningan. Tawa yang hanya dilakukan oleh orang frustasi dengan mata penuh dengan kilatan dendam.
"Jika kita memang sama. Mari lakukan cara yang gila untuk mendapatkannya. Aku tidak takut bersaing dengan orang sejenisku."
Doyoen wanita itu melirik kesamping dimana tasnya berada lalu mengeluarkan ponselnya dimana foto Sehun tertera sebagai walpapernya "Sayang tunggu aku sebentar lagi. Aku akan membebaskanmu dari pysco jahat itu. Tunggu aku." Ucapnya tersenyum menatap sensual kearah foto Sehun yang sedang bertelanjang dada yang ia foto secara diam diam
Jika Sehun tidak menjadi miliknya ia tidak akan membiarkan siapapun yang memiliki pria itu hidup dengan aman. Sekalipun tidak. Itu janjinya seumur hidup.
Disisi lain Yoojung tersenyum puas melihat hasil karya masakan yang telah ia buat. Dibantu oleh Nayeon yang merupakan nama pelayan yang berkerja dimansion Sehun. Setelah berbincang bincang ternyata dia anak yang menarik bahkan mereka mempunyai umur yang sama. Namun sayang sekali Nayeon tidak memiliki nasib sepertinya hidup sebatang kara membuatnya harus berkerja banting tulang untuk membiayai hidupnya.
"Nona kau sangat pandai memasak, mereka bahkan terlihat sangat indah." Nayeon tersenyum sumringah melihat makanan yang berada diatas meja makan terlihat begitu cantik bahkan amat disayangkan hanya untuk dimakan
Yoojung tersenyum puas "Ini berkat bantuanmu kalau kau tidak mengajariku mungkin aku hanya akan memasak makanan gosong. Dan itu akan membuat Sehun sakit perut."
Nayeon tertawa mendengar lelucon Nonanya "Nona kau memang berbakat, kau bahkan langsung bisa memasak makanan secantik ini padahal ini kali pertamamu belajar."
"Terima kasih atas pujianmu. Makanannya memang cantik tapi aku tidak yakin dengan rasanya apakah itu akan enak."
Mendengar itu Nayoen hanya bisa menghela nafas pelan "Nona yakinlah tuan Sehun pasti akan menyukai makanan buatanmu."
Yoojung mengangguk mengerti "Baiklah semoga saja dia menyukainya. Aku akan naik keatas memanggil kerbau besar itu. Terima kasih telah banyak membantuku"
Nayeon tersenyum senang menggelengkan kepalanya beberapa kali "Baiklah nona, tidak perlu berterima kasih, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Nayeon membungkuk lalu berjalan meninggalkan Yoojung yang masih menatap kepergiannya
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVITATING [My Fake Sweet Man]
FanfictionKim Yoojung seorang mahasiswi yang terkenal akan kecantikannya dan tubuhnya yang menggoda setiap pria. harus merasakan pahitnya dicampakkan oleh pacarnya yang memilih selingkuh dengan wanita lain. Bertemu dengan Oh Sehun pria tampan dengan seribu pe...