Kosong Satu

962 59 5
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini seharusnya Jongin sudah berdamai dengan kasur, mengarungi negeri mimpi dengan guling kesayangannya. Ditemani selimut tebal dan suhu AC yang normal. 


Tapi sepertinya itu sedikit terlambat karena istrinya tengah mengeluh manja pada Jongin tentang bagaimana sakitnya tubuh Sehun yang harus bergerak seharian untuk menanam sayur di kebun.


"Aku mau pulang, tidak mau tahu.." rengek Sehun pada Jongin yang hanya diam memperhatikan gerakan tubuhnya yang seperti tengah memijit-mijit punggung belakang


"... Jongin!!! Jangan diam saja, aku mau pulang." Sungut Sehun sekali lagi karena suaminya itu tak juga memberi komentar terhadap keluhannya barusan.


"Kita baru dua hari Sehun-ah. Kau sudah ingin pulang saja.." akhirnya Jongin menjawab santai masih dengan memperhatikan gerak-gerik istrinya itu


"Tapi bukan ini yang ku harapkan." Keluh Sehun lagi pada Jongin yang masih saja bersantai duduk di meja nakas dekat dengan kasur lantai mereka.


Jongin bukannya tidak memperhatikan sang istri yang memang dua hari belakangan sibuk bersama warga desa untuk kerja bakti di sebuah perkebunan sayur milik orang besar di sana. Tapi dia juga tidak bisa melarang sedangkan mereka baru tinggal di sini karena pekerjaan Jongin di alih tugaskan selama beberapa bulan ke depan.


Dan ini bahkan baru dua hari mereka menetap di desa ini namun istri manisnya itu sudah mengeluh, bagaimana jika bertahan untuk sebulan saja, maka sepertinya Jongin akan bersiap-siap menjadi pendengar yang budiman untuk istri manisnya itu.


"Jika memang lelah istirahat saja sayang.." jelas Jongin dengan lembut kini berjalan mendekati istrinya itu, membantu menekan-nekan setiap bagian tubuhnya yang terasa pegal.


Jongin jelas tidak tega sebenarnya, sejak kecil istrinya ini hidup dengan enak. Bahkan semasa menikah pun Jongin masih berusaha menjaga kenyamanannya untuk tinggal bersama meski tak terbilang mewah. 


Namun begitu istrinya itu pun tidak banyak mengeluh tentang bagaimana kehidupan mereka, mereka saling menerima satu sama lain dan juga saling membantu.


"Aku juga maunya begitu, tapi tidak tega Jongin. Mereka yang membantu semua orang berusia.." jawab istri manisnya itu, lihatkan? Meski ia mengeluhkan bagaimana sakit di tubuhnya itu. Dia masih bisa memikirkan orang lain.


"Kalau begitu, bantu sebisanya saja ya. Akhir pekan akan ku ajak liburan.." hibur Jongin padanya, dan mengajak sang istri untuk segera tidur. Karena selain Jongin sendiri yang memang sudah lelah, ia juga tidak ingin mendengarkan istrinya itu mengeluh lebih panjang lagi


Dalam benaknya, Jongin akan membeli kursi pijat besok khusus ia hadiahkan pada sang istri untuk mengurangi kadar kecerewetannya. Karena jujur saja, jika sang istri sudah mengeluh lelah ia akan berceloteh panjang lebar sampai kemana-mana seperti bayi baru belajar bicara.


"Jongin.." panggil istrinya pelan


"Hmm..." gumam Jongin menyambut pelukan hangat sang istri


"Kalau gajian nanti belikan aku kursi pijat ya, kita masih lama di sini. Aku jelas akan butuh itu.." pinta istrinya manja pada Jongin.


Nah! Benarkan pemikiran Jongin. Padahal baru tadi ia memikirkan hal tersebut untuk maksud memberikan kejutan agar istrinya merasa Jongin tidak mengabaikannya meski ia tengah sibuk bekerja, ternyata sang istri sudah lebih dulu memintanya sebagai hadiah atau lebih tepatnya jaminan untuk dirinya agar merasa betah selama mereka tinggal di desa ini sampai tugas yang Jongin kerjakan selesai.


"Baiklah. Sekarang tidur ya.." jawab Jongin tak kalah lembut untuk menenangkan sang istri agar tak lagi banyak biacara, demi apapun Jongin benar-benar lelah mala mini.


"... Sungguh seorang Oh Sehun."


Bahkan dalam mimpi sekalipun Jongin tetaplah seorang suami yang selalu menyayangi istri manisnya itu, terlepas dari bagaimana mereka menjalani hidup bersama selama beberapa tahun ini menjadi sepasang suami istri.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Best Love  (Kaihun)  BL -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang