Kosong Delapan Belas

202 31 32
                                    

"Masih marah denganku?" Tanya Jongin untuk kesekian kalinya pada Sehun, sedang sang oknum hanya diam menikmati manisnya buah peach yang sudah di potong-potong kecil lengkap dengan susu ibu hamilnya yang sudah disiapkan Jongin dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih marah denganku?" Tanya Jongin untuk kesekian kalinya pada Sehun, sedang sang oknum hanya diam menikmati manisnya buah peach yang sudah di potong-potong kecil lengkap dengan susu ibu hamilnya yang sudah disiapkan Jongin dari rumah

Istri manisnya masih di rumah sang adik omong-omong, masih dalam proses merajuk berkepanjangan yang Jongin sendiri tidak mengerti kapan luluhnya.

Bahkan ini sudah jalan satu bulan penuh Sehun marah pada Jongin meski sudah di jelaskan berulang-ulang. Keluarga pun sudah turut serta membantu, tapi sepertinya Sehun tidak juga melembutkan sikap nya pada Jongin

"... Masih marah tapi buah dariku di makan juga." Gerutu Jongin yang gemas melihat istrinya masih lahap makan apapun, tidak mulai seperti male pregnant kebanyakan.

Sedikit banyaknya Jongin pun merasa bangga pada si bontot, yang senantiasa merawat kakak iparnya meski mereka terkenal tidak pernah akur kala bersama

Terlihat dari berat badan Sehun yang sepertinya bertambah, yang paling jelas terlihat jelas pipinya yang semakin chuby saja.

"Beda hal makan dengan merajuk." Jawab Sehun ketus, sebal dengan Jongin yang tidak tahu waktu menikmati. Sudah lihat Sehun sedang makan tetapi masih saja di ajak bicara, dia kan jadi tidak fokus meresapi buah pink manis ini.

Jongin jika sudah doyan bicara, apapun pasti dibicarakan nya termasuk hal-hal yang tidak penting. Sehun emosi nanti, padahal dia sedang mode santai-santai nya saat ini

"Apa bedanya?" Tanya Jongin lagi, mumpung Sehun mau bicara. Membahas hal tidak penting dulu juga tidak masalah, asal istrinya itu mau buka mulut selain makan.

"Aku kan marah padamu, tidak pada makanannya." Jawab Sehun sekali lagi. Kan benar! Jongin cerewet betul, tanya-tanya terus sejak tadi.

"Di rumah ada banyak, kau bisa pilih sendiri ingin makan apa." Kata Jongin lembut memperhatikan Sehun yang masih lahap memakan buah pink itu, entah bagaimana rasanya tapi Jongin ingat dia tidak begitu menyukai buah gemuk penuh air itu.

"Bawakan saja kemari kalau begitu." Ucap Sehun masa bodoh dengan wajah suaminya yang kembali merengut, Sehun bukan tidak ingin berdamai. Tapi rasanya masih sakit jika mengingat apa yang dilakukan Jongin tempo hari

"Tidak ingin pulang bersamaku? Kita bisa makan bersama di sana." Lagi, Jongin masih bertahan membujuk Sehun untuk segera pulang ke rumah mereka.

Bagaimanapun Jongin jelas merasa kesepian karena tidak ada hadirnya Sehun di dekatnya. Jongin kan inginnya pulang ke rumah sudah ada Sehun dengan perut buncitnya di sofa menunggu kepulangannya seperti biasa.

Menjelang tidur juga Jongin ini memegang perut istrinya itu untuk mengetahui pergerakan bayi mereka. Si buah hati yang sudah lama di nantikan Jongin kehadirannya

Dokter Kim bilang, usia kandungan memasuki enam bulan sudah memberikan pergerakan yang banyak. Termasuk detak jantung ataupun stimulasi lainnya.

Jongin jelas saja menginginkan hal itu, dia kan juga andil dalam pembuatan si jabang bayi. Tapi kenapa Sehun nya egois sekali dengan merajuk terlalu lama seperti ini

"Besok tidak bisa kemari, aku harus masuk kerja." Kata Jongin menjelaskan pada Sehun, memang sebulan ini Jongin diketahui mengambil cuti awal karena proses meluluhkan hati sang pujaan nya

Tapi itu tidak bisa berlangsung lama, Jongin hanya seorang karyawan di perusahaan kecil yang sedang merintis karirnya sebagai perusahaan pemula

Kinerja para karyawan jelas di butuhkan, jika Jongin sudah membolos kerja selama ini tentu berpengaruh pada perusahaan dan juga keuangan Jongin sendiri

Sudah tahu Jongin tidak ingin dibantu keluarga meski daftar warisan Jongin paling banyak di antara saudaranya yang lain

Dan Sehun tahu hal itu, merasa kejam karena belum juga bisa memaafkan sang suami sampai mengorbankan waktu kerjanya.

"... Besok akan kusuruh Kyung-soo mengambil di rumah, masih segar-segar kok." Kata Jongin sekali lagi sambil memotong buah pink tadi karena di piring Sehun sudah mulai habis

Begini saja dulu, Sehun mau bertemu dengannya sudah lebih baik. Apalagi mau makan bersama meski hanya buah. Jongin rasanya sudah bahagia, istrinya tidak lagi marah seperti pertama kali pergi dari rumah

Besok-besok Jongin akan belajar mengontrol emosinya untuk lebih sabar lagi dari biasanya. Tidak ingin kelepasan lagi bagaimana dia marah sehingga jadi penyebab perginya Sehun dari rumah

"... Makan yang banyak mama-nya Mark." Ucap Jongin penuh cinta. Ah! Sehun rindu suara husky suaminya ini

Biasanya jika sudah melembut seperti barusan Sehun akan di manja seharian oleh Jongin tanpa keluhan apapun meski di suruh hal-hal yang tidak masuk akal

Tapi sekarang sepertinya tidak bisa atau belum bisa. Egois pada diri Sehun tidak bisa hilang atau juga belum bisa hilang.

"Pulanglah, kau juga butuh istirahat." Kata Sehun mempersilahkan Jongin untuk segera pulang dari rumah adik iparnya itu

Jongin sendiri hanya tersenyum lembut, ia tidak bisa berbuat banyak. Perkataan Sehun mutlak tanpa tawaran. Jadi menurut adalah hal terbaik sekarang ini

Ia beranjak bangun dan segera pergi meninggalkan Sehun dengan buah pink itu dan susu kehamilannya. Menitipkan pesan pada Kyung-soo seperti biasa dan Tantu saja berterimakasih karena masih mau merawat Sehun.

 Menitipkan pesan pada Kyung-soo seperti biasa dan Tantu saja berterimakasih karena masih mau merawat Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heihoo  😂
Apakabar kalian?? Keknya udah lama aku ga nerusin part ini hehe

Setelah beberapa waktu istirahat aku mutusin buat sebisa mungkin aktif lagi di WP dan nerusin beberapa chapter menuju batas terakhir cerita ini ya

Jaga kesehatan guys

See you 💙

My Best Love  (Kaihun)  BL -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang