Kosong Sembilan

202 29 8
                                    

~ KESAYANGANKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ KESAYANGANKU

(Sedikit dipetik dari bait Lagu Kesayanganku - Al Ghazali)

Hati tersesat saat beranjak

Aku menjauh tepat ketika kau sangat membutuhkanku

Kau takkan menyesal, aku kan kembali memohon padamu

Akankah kau lupa? Selama datang cinta, yang dulu kita tahu

Sehun sedang kesal sekarang, bagaimana tidak kesal. Sang suami si kepala rumah tangga pujaan hatinya tak kunjung pulang sesuai jam kerja seperti biasa.

Sudah di hubungi jawabannya sebentar lagi karena masih ada pekerjaan yang belum selesai. Selalu begini fikir Sehun, padahal dia bukan deretan orang penting di perusahaan itu.

Kenapa harus selalu suaminya yang jam pulangnya tidak menentu seperti ini, sudah tahu Sehun tengah hamil. Masa ngidamnya belum berakhir, dia masih ingin di belikan ini-itu.

"Masih belum pulang?" suara Sehun begitu panggilannya di jawab sang suami di seberang sana yang entah di mana lokasinya, Sehun masa bodoh sudah.

"Belum, sebentar lagi ya. Masih ada sedikit lagi pekerjaan." Jawaban Jongin ini sebenarnya itu-itu saja sejak beberapa kali di hubungi sepanjang malam..

Sehun sudah bosan, inginnya itu Sehun sekarang pergi mengunjungi suaminya di kantor, lalu menarik paksa sang suami untuk segera pulang ke rumah.

Kalau-kalau suaminya itu tidak juga mau ikut pulang Sehun akan mengerahkan kekuatannya untuk menghajar Jongin di tempat.

"Kau punya istri Jongin, lebih penting lembaran putih bagimu dari aku yang mengandung anakmu?" cerocos Sehun tak berhenti dengan dirinya yang mondar-mandir di sepanjang area teras rumah. Biarkan saja dia sakit terkena angin malam, memangnya ini semua salah siapa?

"Aku akan segera pulang setelah ini selesai." Jawab Jongin menenangkan istrinya itu, sedikitnya Jongin merasakan jika di rumah Sehun tengah kelimpungan karena dirinya tak kunjung pulang padahal ini juga sudah jauh dari jam makan malam mereka.

"Itu jawabanmu sekian jam yang lalu, lihat saja. Kau pulang aku sudah jadi mayat!" teriak Sehun kesal, memutuskan panggilan sepihak. Lalu membanting asal pintu rumahnya, biar saja jika tetangga terkejut atau bahkan sampai terbangun.

Sehun geram rasanya, suaminya itu minta di hajar sampai pingsan. Tidak tahu saja jika Sehun sudah menyiapkan sejuta kata-kata penuh amarah, umpatan pun sudah ia persiapkan.

Tidak perduli jika suatu saat anaknya meniru tingkah lakunya yang di luar batas asal malam ini dirinya puas harus menyiksa sang suami

"Sehun-ah..." panggil Jongin lembut dengan sebuket bunga daisy, melangkah pelan di gelapnya ruangan tengah. Sudah seperti maling

My Best Love  (Kaihun)  BL -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang