"Jadi sekarang melihat Mark lebih seru??" Tanya Sehun pada Jongin yang serius melihat gambar monocrom itu sejak sampai menerima hasil USG bayi mereka
"Bukan begitu, aku hanya tidak mengerti bagaimana cara melihatnya." Adu Jongin pada Sehun, bohong kalau dia tidak bahagia. Itu anak mereka jelas saja dia bahagia.
Orangtua mana yang tidak bahagia melihat putra mereka sehat lengkap tanpa cacat. Tentu saja bahagia termasuk Jongin sendiri saat ini
Tapi di sisi lain dia juga tidak mengerti bagaimana cara melihat hasil USG bayinya, terlalu rumit dengan sensor gambar hitam putih lainnya
Padahal tadi dokter sudah menjelaskan semuanya mana kepala, mana jenis kelamin, mana jari jarinya. Efek terlalu bahagia mungkin, sehingga Jongin tidak begitu fokus
Ngomong-ngomong jenis kelamin, tentu saja bayi mereka lelaki. Benar tebakan Sehun tentang anak mereka dulu-dulu kala berdebat. Dengan begitu juga maka sah lah nama Mark tersemat untu si jabang bayi
"Kau fikir aku tahu."
"Tapi kau ibunya?"
"Kita akan berdebat?"
"Baiklah.. ini akan ku simpan, tidak akan ku tanya lagi.." pasrah Jongin lembut, tidak mau dia kalau sampai harus berdebat. Sehun itu pandai bicara, bisa-bisa dia yang kalah nanti, jadi menyerah lebih baik
"... Omong-omong, kau suka tempatnya??" Tanya Jongin memeluk Sehun dari belakang
Istrinya itu tampak sedang menikmati pemandangan indah pedesaan di tempat penginapan mereka saat ini
Ini kesekian kalinya Sehun bertemu dengan kehidupan desa, sebelumnya mereka juga pernah tinggal di berbagai lokasi desa mengingat pekerjaan Jongin yang harus pindah lokasi
Namun terakhir belakangan, desa di Busan adalah tempat singgah mereka. Di sana keduanya sempat menjadi juru bicara sebuah perkebunan milik orang besar.
Dan di sana jugalah, Mark di nyatakan Hadi dalam kehidupan mereka setelah satu tahun pernikahan mereka berjuang untuk memiliki momongan
Mungkin karena kesibukan masing-masing sehingga tidak dapat menjaga kesehatan dengan baik adalah salah satu hambatan bagi kedua memiliki momongan cepat
"Aku suka, meski cuaca terlihat mendung saat ini. Tapi aku tetap suka." Jawab Sehun. Menggenggam erat tangan besar Jongin
Nyaman rasanya bersandar pada orang yang kita cintai, orang yang kita percaya untuk menjaga dan melindungi kita selamanya. Orang yang benar-benar kita inginkan kehadirannya selama ini
"Apa aku menerima tawaran ayah? Agar liburku bisa lebih banyak untuk kalian." Tanya Jongin sesekali mengelus perut besar istrinya tempat buah cintanya berlindung sebelum melihat dunia. Orang yang paling di hormati dan di hargai setelah ibunya.
Mereka para permaisuri terhebat dalam hidupnya, tidak akan terganti dengan apapun dan siapapun.
"Kau ingin??" Tanya Sehun memutar tubuhnya, memegang kedua bahu Jongin dengan memberikan jarak pada perut besarnya agar tak terlalu sesak, begitupun Jongin yang mengerti sedikit menyanggah tubuh Sehun agar nyaman meski harus berdiri terlalu lama
"Aku hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita." Kata Jongin memperjelas keinginannya untuk memikirkan tentang tawaran sang ayah sejak dulu
Soal Jongin yang duduk mengganti kan peran sang ayah di perusahan besar mereka. Namun dulu, Jongin menolak keras uluran tangan sang ayah karena tidak ingin merepotkan dan tentu ia ingin juga mencoba berusaha sendiri dengan usahanya
Alhasil, beginilah kehidupan Jongin. Tidak mewah memang. Tapi terlalu cukup bahkan berlebihan untuk keduanya nikmati bahkan sebentar lagi mereka bertiga
Sejauh ini, Jongin maupun Sehun sendiri tidak mempermasalahkan bagaiman finansial mereka sehari-hari nya. Mereka benar-benar mengelola keuangan mereka demi berlangsung nya hidup mereka dengan nyaman
Dan sekarang mendengar Jongin ingin memikirkan kembali tawaran sang ayah mertua adalah sebuah keputusan yang besar bagi mereka. Tidak bisa asal-asalan di jawab begitu saja. Butuh pemikiran yang matang tentunya
"Jangan terlalu buru-buru, kita nikmati saja dulu yang ada." Jawab Sehun memberikan solusi terbaik saat ini, dia tidak ingin hanya karena untuk bertahan hidup dia zaman metropolitan seperti ini suaminya mengambil jalan yang salah, yang nantinya malah merugikan untuk keluarga mereka satu sama lain
"Baiklah. Kita nikmati dulu liburan ini." Smirk Jongin pada Sehun, menatap nakal sang pujaan hati. Mengangkat tubuh sang kesayangan dengan perlahan menuju kasir mereka saat ini
"Oh ayolah papa bear. Itu bukan menikmati namanya." Keluh Sehun pada tindakan suaminya itu, tentu saja dia tau apa mau suaminya ini. Meski nada penolakan jelas ia utarakan, Sehun tetap merangkul suaminya tanpa perlawan apapun.
Biarkan pasangan ini berbulan madu sejenak, menikmati masa-masa rumah tangga mereka dengan bahagia yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Love (Kaihun) BL -END
RandomTentang si lelaki tampan yang begitu mencintai lelaki manisnya... dan Tentang si manis yang begitu memuja kekasih tampannya... serta bagaimana cara mereka menjalani biduk rumah tangga di mulai dari nol bersama... ini cerita mengandung unsur #HOMO #G...