Haiii Haiii ...
Duh udah 2024 aja gess .... Hihihi
Edisi kangen para bontot nih.. apdet lah sesekali di waktu sibuk menjaga bayi :D
cussssssss.......
"Sudah aku bilang, aku tidak menyukainya Jongin!" marah Sehun pada Jongin di ruang kerja nya, sudah selama seminggu hal ini terus ia bahas pada suaminya masalah ketidak-sukaan nya terhadap sekretaris baru Jongin di perusahaan
"Apa yang tidak kau suka sayang? Bukankah sudah ku jelaskan?" jawab Jongin lembut, bukannya dia tidak menanggapi rasa tidak suka istrinya ini. tapi dia juga tidak bisa semena-mena terhadap hak kerja karyawannya
"Intinya aku tidak suka ya tidak suka! Jika besok aku berkunjung dia masih ada. Jangan pulang ke rumah!" sungut Sehun kesal membanting pintu ruang kerja suaminya
Sekian tahun berumah tangga ini kali pertamanya Sehun meninggikan suaranya terhadap Jongin. Jongin juga sebenarnya bingung, kali ini entah apa yang membuat Sehun begitu keras terhadap permintaannya.
"Momma marah lagi?" tanya Mark hati-hati pada Jongin, sudah sejak beberapa menit lalu ia berdiri di luar mendengarkan suasa buruk ibunya
"... Tempo hari saat momma ke perusahaan daddy, sekretaris daddy melarangnya masuk dengan mengatakan daddy sedang ada rapat."
Ah! Jadi karena ini Sehun begitu marah padanya, ternyata karena ia pernah di larang masuk ke ruangannya. Tapi karena apa? Bukankan jika itu memang rapat, Sehun biasa menunggunya tanpa mengganggu? Ada apa ini?
"... Pada saat paman Baekhyun ada di sana." jelas Mark menjawab guratan di dahi ayahnya karena kebingungan tentang hal apa yang menjadi pusat emosi sang istri ternyata karena Baekhyun, istri dari sepupu tiangnya
Yang konon kabarnya Baekhyun sempat menaruh rasa pada Jongin dan berusaha mencuri perhatiannya melalui Kyungsoo, namun karena Jongin sudah menetapkan hati padi Sehun. Kyungsoo menyarankan Baekhyun untuk pindah ahti pada Chanyeol sepupu nya
Hubungan keduanya terjalin singkat, hanya mengenal selama dua bulan. Baekhyun mendesak Chanyeol untuk segera melamarnya. Alasannya Baekhyun tidak ingin berada di suatu hubungan yang terbilang tidak pasti, padahal baru bebapa bulan.
"Jadi karena itu?"
"Karena menurut momma, sekretaris daddy ada rencana membantu paman Baekhyun untuk dekat dengan daddy." kata Mark sekali lagi, memperhatikan raut wajah ayahnya.
Menurut Mark ayahnya ini terlalu santai dan bamyak diam nya. Ayahnya lebih banyak memilih mengalah dan iya-iya saja, walaupun pemilah dan tidak sembarangan tapi kategori ayahnya yang ayo-ayo saja juga tidak bisa di terima nalar Mark yang anaknya berfikiran pemberontak.
"Lalu kau menambahi bumbu apa?"
"Daddy?"
"Bubuk cabai atau merica?" tanya Jongin sekali lagi
"Daddy, aku tidak bilang apa-apa pada momma. Aku hanya menenangkan moma, ya. Walaupun sedikit susah." jelas Mark pada Jongin, kan! ayahnya ini diam-diam berbahaya, jangan lupakan itu.
"Pergilah tidur, momma biar daddy selesaikan." jawab Jongin menyusun berkas-berkas yang tadinya akan ia periksa sebelum besok ia kembali pelajari begitu tiba di kantor. Ini awal tahun, kontrak pembukaan cabang parang kolega nya begitu menimbun untuk di tinjau
"Daddy jangan terlalu banyak diam. Hal seperti ini akan selalu membuat momma terpojok dan merasa tidak di hargai." kata Mark mencoba mengingatkan ayahnya ini
"Apakah dengan daddy berbicara kau akan menajdi anak yang patuh untuk tidak menerima surat panggilan lagi karena masalahmu yang sudah terlalu banyak?" tanya Jongin menjadikan Mark diam mematung
"... Apakah dengan daddy bertindak kau tidak akan pindah sekolah lagi?" lagi, pertanyaan Jongin kembali membungkam Mark anaknya.
"... Dan apakah jika daddy memberitahumu agar tidak banyak bersuara kau akan berhenti menindas orang yang kau anggap lemah?" telak, pertanyaan Jongin yang ini berhasil membuat Mark lemas dan merasa takut.
"... Mark. Daddy menyayangimu hingga begitu mencintaimu. Kau putra daddy satu-satunya, apakah dengan daddy tegas padamu kau akan berubah secepat daddy berbicara?"
"... Maka pergilah tidur, berikan jawabannya jika kau sudah mengerti kenapa daddy selalu menjadi bentengmu saat momma-mu tak lagi percaya padamu." jelas Jongin menepuk lembut pundak sang putra lalu pergi keluar ruangannya meninggalkan Mark yang masih senantiasa diam berdiri
Mark fikir selama ini ayahnya diam karena tidak ingin memperpanjang masalah tanpa rentetan tuntutan apapun bagi keluarga mereka. Terutama bagi ibunya, tapi ternyata diam nya sang ayah hanya karena tidak ingin menggores luka pada batinnya dan tentunya bagi ibunya juga, tidak ingin menggores rasa sakit untuk kehidupan remaja pra-dewasanya.
Ayahnya berusaha menjaga mental nya dan mental sang ibu dengan terlihat tegas namun tidak menyakiti perasaan mereka masing-masing.
Duh gatau ini apa...
Aslinya aku gabut ... hihihi
silahkan koment guys, jangan lupa vote juga ya..
maaf untuk segala typooo :)
see youuuu <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Love (Kaihun) BL -END
RandomTentang si lelaki tampan yang begitu mencintai lelaki manisnya... dan Tentang si manis yang begitu memuja kekasih tampannya... serta bagaimana cara mereka menjalani biduk rumah tangga di mulai dari nol bersama... ini cerita mengandung unsur #HOMO #G...