Kosong Tiga Puluh Tujuh

66 13 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedikit bercerita ya ges yaaa  :D

Sebenarnya cerita ini sudah end dibagian KAIHUN punya bayiikk di moment Sehun lahiran..

Tapi karena ekspektasi aku yang sangat sangat tinggi terhadap couple ini.. Jadilah cerita nya terus berlanjut sampai entah yang ke part berapa... muehehehe  xD

Ini juga sebagai bentuk semangat aku karena kurangnya author KAIHUN yang makin makin ilang menurutku.. 

Termasuk diriku yang kadang entah kemana .... hahahha

Jadi kemungkinannya sekitar tiga part lagi book ini bakalan bener bener aku selesaikan... hihihi

Terima kasih banyak banyak yang masih setia vote cerita aku meskipun masih banyak keanehan keanehan dalam cerita ini.... wkwk


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa kau senang?" tanya Jongin menatap Sehun, mereka tengah minum teh bersama


Prahara rumah tangga diantara keduanya telah selesai meski dua bulan jaraknya, segala usaha Jongin lakukan agar kesayangannya segera kembali ke rumah utama mereka


"Tidak." jawab Sehun cuek, iseng sebenarnya untuk menggoda sang suami. Belakangan setelah kembali ia suka menggoda suaminya itu


Jongin hanya tersenyum lembut, tidak terlalu memikirkan banyak hal. Dia sudah terlalu senang karena kekasih hatinya sudah tidak marah lagi


Mark juga menjalani hari-hari barunya di sekolah baru, dia pindah sekolah omong-omong. Bukan lari dari masalah, tetapi Jongin tidak ingin menahan emosi anak terlalu lama jika di biarkan terus bersekolah di sana. Meskipun terkenal dengan sekolah yang bagus, jika kenyataannya sang anak tidak nyaman.


Untuk apa di lanjutkan belajar di sana, maka menuru permintaan Mark untuk pindah sekolah segera Jongin lakukan.


"... Eh. Ayah Kim bilang apa?" tanya Sehun menatap Jongin


"Tidak ada, hanyak kata ayah aku harus segera menemui mereka bagaimanapun." jawab Jongin santai, meski Sehun melihat gurat kecewa dan sedih menjadi satu di wajah suaminya itu.


Sehun tak ingin bertanya lanjut, karena bagian ini, Sehun tidak pernah di ceritakan detailnya, dia hanya mendengarnya simpang siur dari beberapa karyawan ayah Kim pada perjalanan bisnis mereka.


Dan itu sudah sangat lama, sebelum mereka menikah.


"Kenapa ayah menizinkan mereka bertemu? Ayah seharusnya tahu, mereka yang..."


"Kyung-ah.. Tenanglah, jangan mendesak ayah." ucap nyonya Kim menenangkan putra bungsunya, Kyungsoo.


Ini sudah sekian tahun berlalu, ada beberapa pihak yang selalu mendesak keluarganya untuk sebuah kebenaran yang sebenarnya tidak lah perlu dilakukan. 


Namun beberapa bulan terakhir ini begitu sangat mengganggu keluarganya, sehingga mengahruskan mereka melakukan hal ini. Meski ketenangan sang putra sulung harus terganggu.


"Lalu kau akan menemui mereka?" tanya Chanyeol setelah beberapa saat terdiam begitu dia mendengar sedikit kabar tentang sahabat popoknya ini sekaligus termasuk jajaran sepupu dalam silsilah keluarga besar mereka


"Bagaimana lagi? Aku tidak ingin Mark terus-terus membuat kegaduhan karena ulah salah satu dari mereka. Aku tidak ingin Mark di ganggu terlalu jauh hanya karena diriku." jawab Jongin menatap kosong jalanan di depannya itu.


Sebenarnya ini adalah hal yang tidak begitu memberatkan dirinya baik keluarga besarnya. Namun jika sudah menyangkut anak dan istrinya Jongin mulai merasakan keberatan.


Tentu ini tidak termasuk dalam perjanjian sebenarnya, karena selama ini Jongin sendiri yang secara sadar menghindari agar tidak terlalu dalam lagi mengahadapi masalah yang lalu-lalu


"Hyung.." panggil Jongin pada Chanyeol yang mendadak diam karena panggilan dari Jongin, ini pertanda bahaya


"Aku masih di sini bersamamu Jongin. Jangan khawatir." tenang Chanyeol pada Jongin yang di balas hanya tersenyum


tidak ada yang aneh pada Jongin, namun dia cukup merasakan betapa khwatirnya Jongin pada hal seperti ini..


"... Sebaiknya Sehun dan Mark bawa ke rumah paman Kim dulu, setelah kau menyelesaikannya. Bicarakan kembali." titah Chayeol pada Jongin yang lagi-lagi hanya di balas senyuman lembut saja.


Jongin masih bingung dia harus apa kali ini...


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



apa ini? muncul-muncul udah ngasih konflik? hehehe

entah juga sih, aku gapaham mau lanjutin cerita ini gimana...

but..

enjoyed gaaiiiiissss

see you <3

My Best Love  (Kaihun)  BL -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang