1. Rendra

540 76 3
                                    

Ada yang nungguin cerita ini nggak sih? komen coba :p

happy reading!

------

Rendra mengancingkan ujung lengan kemejanya sambil menatap murung wajahnya sendiri di depan cermin dinding.

Mungkin baru kali ini ada orang tampan yang benci jadi tampan. Tapi masalahnya, wajah Rendra bukan cuma tampan. Kalau kata Gista, kekasih Jonathan sekaligus teman dekatnya juga, wajah Rendra adalah 100% playboy material.

Ditambah pekerjaannya yang adalah marketing director di sebuah hotel mewah milik Halim Group yang terkenal, Rendra memang pandai bicara.

Meskipun sudah punya modal yang cukup kuat untuk mendapatkan wanita mana pun yang ia inginkan, Rendra selalu berakhir ditinggalkan dengan beraneka macam alasan. Dari mulai wanita pendiam dan pemalu, sampai yang malu-maluin, semua selalu meninggalkannya.

Jonathan, sahabatnya sejak kuliah selalu mengatakan bahwa wanita pasti akan dengan sendirinya mendekatinya dan bertekuk lutut di hadapannya.

Tetapi, tidak semua wanita melakukan itu kepada Rendra. Teman-teman wanitanya yang ia anggap cukup menarik, selalu mundur perlahan karena melihat wajah dan caranya merayu.

Kalaupun ada yang jatuh ke dalam pelukannya, semua itu tidak akan bertahan lama. Tidak ada satupun wanita yang percaya bahwa dia adalah lelaki yang baik dan setia. Daripada ditinggalkan atau diselingkuhi suatu saat nanti, mereka lebih baik melepas Rendra duluan.

"Haaa.." Rendra menghembuskan napas lelah karena mengingat-ngingat mantan.

Terutama mantan terakhirnya, wanita yang kharismatik dan cerdas. Namanya Citra. Rendra berniat ingin melamarnya tahun ini.

Namun, sayangnya Citra memutuskannya karena dia dikenalkan kepada salah satu kenalan ayahnya dan merasa lebih cocok dengan pria itu ketimbang Rendra yang kelihatan petakilan. Rendra diputuskan tepat akhir tahun lalu.

Sejauh apa pun para wanita mengenal sifat aslinya, mereka selalu mengatakan itu hanya tipu muslihatnya sebagai buaya. Sungguh sangat menyakitkan difitnah seperti itu.

Sekarang sudah tanggal satu Juni. Sudah lima bulan menjomblo, ini adalah bulan ke-enamnya dan dia sudah kembali merayu sana sini, Rendra memutuskan kali ini dia akan rehat menjadi laki-laki baik.

Dia ingin mencari wanita untuk berpura-pura menjadikannya mainan, wanita yang bisa menerima wajah playboy-nya, wanita yang tidak pergi ketika dia tahu Rendra adalah buaya. Wanita yang mungkin mustahil untuk ditemui.

Dia hanya ingin mencari wanita yang tidak menyerah akan dirinya. Ketika dia menemukan wanita itu, seperti kata Jonathan, dia bisa kembali menjadi laki-laki baik dan tidak akan pernah melepaskan wanita itu.

Tapi, apakah wanita seperti itu ada? Masih adakah wanita naif di zaman ini? Bukankah wanita yang menyukai pria brengsek hanya ada dalam cerita fiksi roman? Rendra tertawa kecut.

---

Tring

Suara gelas-gelas saling berdentingan terdengar memenuhi hall. Candelier megah menghiasi ruang tengah sementara gemerlap lampu-lampu kecil menyebar di langit-langit seperti galaksi.

Hari ini adalah grand-opening cabang hotel milik Halim Group di kota Bandung. Tentu saja Rendra sudah merapikan diri, setampan mungkin, karena di sini adalah tempat dia bisa mulai memilah-milah jodoh. Banyak gadis-gadis cantik yang hadir, dari mulai kelas menengah sampai kelas atas.

"Rendra ya?"

Rendra menoleh ke arah seseorang yang menyebut namanya. Dia tersenyum sambil berpikir cepat siapakah gerangan lelaki paruh baya yang setengah botak ini.

Moment of JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang