22. Bertemu

76 19 7
                                    

Rendra tidak langsung pulang meski Elmira memintanya untuk pulang saja. Lelaki itu bersikeras untuk mengantarnya kemanapun dia mau.

Selama bersiap-siap, Elmira bisa merasakan tatapan Rendra tidak lepas darinya, sesekali dia bertanya dengan siapa dan kemana dia akan pergi. Membuatnya agak sedikit risi.

Di sela-sela waktunya, dia mengirim pesan lagi kepada Deandra.

Elmira: Bu, nanti Rendra ikut buat nganter.

Balasan datang dengan cepat.

Bu Deandra: Kamu habis semaleman sama dia?

Elmira: Ya.

Bu Deandra: OK.

Tepat sebelum jam sepuluh, mobil Rendra akhirnya sampai di depan kediaman Deandra. Ketika Elmira akan keluar, dia terkejut karena Rendra juga ikut keluar.

"Kamu ngapain?" tanya Elmira tanpa berpikir.

Rendra mengerutkan kening. "Mau nyapa bos kamu."

"Nggak usah!" seru Elmira sedikit lebih keras. "Maksud aku.. bos aku nggak begitu suka orang asing.."

"Aku kan pacar kamu."

"Iya, tapi–"

"Tante El!"

Keduanya menoleh saat seorang gadis kecil muncul di pintu masuk rumah tersebut. Gadis kecil itu langsung berlari riang, membuka pagar dan memeluk pinggang Elmira.

"Alya.. bunda mana?"

"Lagi terima telepon," jawab gadis itu sambil melepas pelukan.

Pandangan Alya langsung beralih ke Rendra yang sudah ada di samping Elmira. Tanpa sadar, Alya sudah mendongak mengamati lelaki itu.

"Hai!" sapa Rendra ramah, dia bahkan menumpukan kedua tangannya di lutut agar pandangannya bisa sejajar dengan gadis kecil itu.

"Om Rendra?"

"Kamu tau nama Om?"

"Tante El pernah cerita." Alya masih tidak bisa berkedip memandangi Rendra. "Ternyata bener, Om Rendra ganteng ya."

Rendra langsung tertawa mendengarnya. Dia melirik ke arah Elmira yang merasa malu dan membuang muka.

"Makasih. Alya juga cantik."

"ALYA!"

Seruan itu mengagetkan Alya yang masih berinteraksi dengan Rendra. Alya buru-buru pergi menghampiri wanita yang memanggilnya barusan, sementara Rendra kembali menegakkan tubuhnya.

Deandra berbisik kepada Alya, tapi dari yang terlihat, Rendra tahu bahwa gadis kecil itu sedang ditegur. Alya langsung masuk ke dalam setelah ibunya selesai bicara.

Elmira merasa gelisah melihat raut wajah Deandra yang tidak bersahabat itu. Dia tadinya mau langsung menyuruh Alya untuk masuk kembali, tapi terlambat.

"El?"

Rendra menyentuh pundaknya, menyadarkan Elmira kalau Deandra menunggunya masuk. Elmira melangkah masuk diikuti Rendra.

Begitu berhadapan dengan wanita itu, Rendra langsung bisa melihat dari tatapannya bahwa dia tidak menyukai Rendra.

"Halo Bu Deandra," sapa Rendra. "Kenalin, saya Rendra. Pacarnya Elmira."

Rendra mengulurkan tangan. Elmira merasa was-was sambil terus melihati wajah Deandra yang muram. Tapi tak urung wanita itu menyambut jabatan Rendra.

"Halo, Rendra. Elmira udah cerita soal kamu."

Rendra menampilkan senyum mautnya, tapi tentu saja Deandra tidak terpengaruh sedikitpun. Kalau harus mengurutkan daftar hal-hal yang paling dibenci, makhluk bernama laki-laki akan menempati nomor satu di daftar milik Deandra.

Moment of JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang