18. Foto

84 17 2
                                    

Jantungnya berdetak-detak liar. Rendra tahu dia mulai terlena saat itu, dan dia tidak boleh melakukannya. Hampir saja dia memutuskan untuk tidak melepaskan Elmira.

Rendra nyaris kehilangan akal sehat dan berniat mencium gadis itu lebih dalam lagi kalau saja dia tidak ingat hadiah yang sudah disiapkannya.

Dia mengajak Elmira ke sofa dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku jasnya. Melihat ekspresi Elmira yang terkejut, Rendra tersenyum geli.

"Ren.. ini..?"

Rendra membukakan kotak itu di depannya. "Ta-ra!"

Di hadapan Elmira sekarang terpampang dua gelang yang terbuat dari rantai-rantai kecil, nyaris hanya terlihat seperti satu garis saja. Di tengah-tengah gelang itu ada sebutir permata kecil, satu berwarna merah, satu lagi berwarna bening.

"Tadi aku cari gelang couple dulu sebelum ke sini. Tapi ini bukan barang mahal sih," jelas Rendra.

Elmira tidak memperdulikan benda ini mahal atau tidak. Dia meraih gelang itu dan tersenyum tulus. "Lucu," katanya.

Baik Rendra maupun Elmira bukan penggemar perhiasan sebenarnya, tapi zaman kuliah dulu, Rendra sempat coba-coba menindik sebelah telinganya dan memakai gelang cowok. Sekarang mungkin lubang tindikan itu sudah mulai menutup.

Elmira menyodorkan tangan kirinya, Rendra mengambil gelang bermata merah itu dan memasangkannya di pergelangan tangan Elmira.

Gantian, sekarang Elmira yang memasangkan gelang satunya di tangan Rendra. Keduanya refleks mengepalkan tangan sambil memandangi gelang kecil itu.

Tidak terlalu mencolok, sesuai dengan yang diinginkan Rendra, dan Elmira pun tampak menyukainya.

Rendra menyodorkan kepalan tangannya kepada Elmira, gadis itu dengan cepat langsung memberikan kepalan miliknya.

Jika dibandingkan kepalan Rendra yang besar, kepalan Elmira sangat kecil dan rapuh. Kulit Elmira yang seputih susu disandingkan dengan kulit Rendra yang sedikit kecokelatan dengan vena menonjol, entah kenapa saat itu terlihat manis di mata Rendra.

"Sebentar," kata Rendra sambil merogoh ponsel di saku dengan tangan yang satunya.

Dia pun memotret foto kepalan tangan mereka dengan dalih untuk memamerkan gelang couple.

"El, kamu sadar nggak sih kalau kita nggak punya foto barengan?" tanya Rendra setelah selesai memotret gelang.

"Hah? Oh.. aku emang nggak terlalu suka difoto," kata Elmira jujur.

"Tapi kalau sama aku mau kan?" bujuk Rendra. "Selfie yuk."

Elmira merasa ragu, tapi Rendra membiarkan kedua matanya meneriakkan kata-kata permohonan hanya lewat tatapan.

"Aku jelek kalau difoto." Elmira beralasan lagi.

"Please.."

Elmira kembali mempertimbangkan. "Nggak akan kamu upload ke instagram kan?"

"Nggak kok," jawab Rendra cepat. Paling dikirim ke mama, lanjutnya dalam hati.

Mereka berdua sempat membicarakan ini, Rendra bertanya kenapa gadis itu tidak punya akun instagram padahal dia sangat cantik. Rendra pikir, semua orang rupawan selalu ingin eksis di media sosial.

Tapi Elmira bilang karena dia tidak pandai bergaul, jadi dia tidak punya teman untuk saling mengikuti di media sosial. Lagian, Elmira juga tidak tahu apa yang perlu dipamerkan dari hidupnya.

"Boleh deh kalau gitu," balas Elmira akhirnya.

Rendra buru-buru melepas jasnya agar lebih santai lalu merapatkan diri ke tubuh Elmira. Dia merangkul gadis itu, membiarkan pipinya dan pelipis Elmira bersentuhan, lalu mereka mengambil foto bersama untuk yang pertama kalinya.

Moment of JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang