11. Sketsa

124 29 2
                                    

°°°

Sejak pertemuan hari minggu lalu, rasa kepercayaan Elmira kalau Rendra adalah cowok brengsek naik menjadi 70%.

Mengetikkan sesuatu sambil tersenyum semanis itu? Elmira memang tidak banyak mengungkapkan ekspresi diri sendiri, namun dia bisa menilai bahwa Rendra saat itu tidak sedang menemukan jokes receh dan menuliskan komentar "haha".

Dirambah lagi dia bahkan bermain mata dengan para gadis yang duduk di seberangnya. Untung saja lelaki itu mau diajak pindah tempat duduk.

Hal yang perlu disyukuri Elmira pindah tempat duduk adalah dia tidak merasa mual karena dejavu. Rendra menjaga jarak aman darinya. Cukup dekat, tapi tidak membuat Elmira risih.

Dia menceritakan bosnya yang tiba-tiba menawari pindah ke cabang di Bandung. Mereka butuh marketing director yang professional saat ini untuk ditempatkan di sana.

Elmira memang tidak tahu apa-apa soal marketing. Pekerjaannya hanya sebagai staff keuangan di kantor Deandra.

Setelah mengobrol di kafe, mereka pergi untuk makan malam. Elmira mengajaknya makan ke restoran khas Bandung. Hal yang bisa dipastikan, Rendra suka wisata kuliner. Meskipun sebenarnya Elmira sudah tahu dari akun instagram cowok itu.

Seminggu ini, Rendra bilang dia sedang disibukkan oleh program baru yang harus segera diluncurkan, makanya dia berkata hanya bisa bertemu Elmira di akhir pekan saja.

Elmira menampilkan wajah sedikit kecewa saat itu, namun hatinya bergembira.

Waktu berlalu cukup cepat, sekarang sudah tanggal 30 Juni. Hari terakhir Elmira bersama bulan Juni.

Kalau ada satu hari di bulan Juni yang tidak membuatnya marah atau kesal, satu hari itu pastilah tanggal 30 Juni. Sebab, hari ini adalah hari ulangtahunnya yang sesungguhnya.

Hari ulangtahunnya memang tidak pernah meninggalkan kesan apa pun, baik tanggal asli ataupun tanggal palsu di KTP-nya.

Hanya saja, setiap mengingat hari lahirnya ke dunia, Elmira selalu merasa sedih. Wajah datar dan tak pedulian yang biasanya dia pakai sehari-hari, berubah menjadi ekspresi menyedihkan, kesepian, dan kerinduan.

Kadang dia bertanya-tanya, apa yang sebenarnya dia rindukan? Ia juga tidak tahu. Seolah-olah Elmira merindukan sosok dirinya sendiri yang tidak pernah ada. Dia merindukan kehidupan yang tidak pernah ia jalani.

Dari luar jendelanya, terdengar suara gemuruh. Sudah hampir seminggu tidak turun hujan, dan hujan memutuskan untuk turun di hari terakhir bulan Juni, menemani Elmira yang selalu sendirian.

Elmira memutuskan untuk mengabaikan Jane kali ini juga. Jane sudah beberapa hari selalu lupa dibawa pulang dan tersimpan rapi di laci meja kerjanya, namun ketika dia tidak lupa membawa pulangnya, dia tidak ada mood untuk membaca buku.

Sepertinya ia sedang terkena reading-slump akibat emosi yang datang mendekati hari ulangtahunnya.

Dia memutuskan untuk mengambil buku sketsa yang tersimpan di kopernya, sengaja tidak ia susun bersama barang-barangnya yang lain di apartemen ini.

Bersama buku itu di tangan dan sebuah pensil 2b untuk sketsa, Elmira membawanya ke sofa di depan TV.

Suasana di kamarnya sepi, dia tidak terlalu suka menonton TV sehingga benda itu selalu mati. Hanya ada suara gemuruh dan suara kertas yang dibalik ketika ia membuka-buka hasil sketsanya.

Sejak dulu, Elmira memang suka menggambar. Dia menggambar apa saja dan di mana saja. Dia bahkan sempat kena pukul orang yang dulu tinggal bersamanya saat masih kecil karena menggambar di tembok.

Moment of JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang