Moment of June

17. Rencana

Pernah suatu hari di bulan Juni, Elmira baru saja mengalami kesialan di hari-harinya yang selalu tenang. Lalu malamnya, sembari melilitkan diri di balik selimut, dia mengetikkan sesuatu di mesin pencari.

Month june. Bulan juni.

Nama bulan ke-enam dari dua belas bulan yang ada di kalender masehi, June, diambil dari nama dewi Romawi kuno, Juno. Istri dari dewa langit dan penguasa semesta, Jupiter.

Juno selalu dikaitkan dengan kehidupan perempuan, terutama pernikahan. Di versi Yunani-nya, dia adalah Hera sang Pelindung Pernikahan.

Betapa ironinya peran dewi Juno dan pernikahan, jika dibandingkan dengan Elmira, yang sangat membenci pernikahan.

Sejak masih sekolah, Elmira sudah membenci orang-orang. Sejak dia tumbuh dewasa sendirian, dia mulai memutuskan untuk tidak akan pernah menikah.

Juno si dewi pernikahan dan June si anti menikah.

Elmira mengulang lagi kalimat itu dalam benaknya. Lalu dia berucap pelan, "June."

Sudah bertahun-tahun lamanya Elmira tidak mengucapkan nama aslinya itu. Sebelum pergi ke panti asuhan terjauh yang bisa dia temui sejak kabur, Elmira punya tempat tinggal. Dia juga punya orang-orang yang tinggal bersamanya.

Dia tidak mau memanggil orang-orang itu dengan sebutan keluarga, karena Elmira tahu mereka bukan keluarganya.

Dan sejak dia bisa mengingat, dia mulai tahu bahwa namanya adalah June. June Arshani. Karena orang-orang itu memanggilnya begitu.

Tetangga di sekitar tempat tinggalnya selalu menyangkanya anak laki-laki karena pelafalan namanya hanya 'jun'. Tapi begitu dia memperlihatkan rambut panjangnya, orang-orang mulai tahu kalau dia perempuan.

Lalu suatu hari dia pergi dari rumah itu. Berjalan kaki sendirian, pura-pura mengamen di angkutan kota hanya demi menumpang pergi gratis. Syukur-syukur jika ada yang memberinya uang receh.

Hingga dia tidak tahu ada di mana. Usianya baru lima setengah tahun. Untuk anak seusianya, Elmira bisa dikatakan cukup pintar, dan karena mengalami hal-hal buruk sejak kecil, yang ada di pikirannya adalah bagaimana caranya untuk pergi jauh.

Dia bahkan meminjam gunting dari warung di pinggir jalan untuk menggunting sendiri rambutnya hingga menyerupai anak laki-laki.

Elmira tidak mau mengingat-ngingat bagaimana dia bertahan hidup di jalanan waktu itu, yang jelas, setelah itu dia menemukan panti asuhan.

Orang-orang di sana menanyai siapa dirinya, di mana keluarganya. Lalu, kebohongan itu meluncur dari mulutnya seolah-olah dia sudah terlahir dengan bakat itu.

"Elmira," katanya menyebutkan nama. Tidak tahu di mana keluarganya berada. Dia sendiri, dan tidak mau bicara.

Elmira tahu pihak panti asuhan melaporkannya ke polisi. Mereka memotretnya, dan membuat pengumuman anak hilang bernama Elmira. Saat itu, Elmira tidak menyebutkan nama panjangnya karena dia tidak tahu mau memilih nama yang mana.

Berhari-hari dia tinggal di panti itu, dia menghabiskan malam-malam dengan penuh ketakutan, takut seseorang akan datang dan menjemputnya.

Namun ternyata, tidak ada seorang pun yang datang. Tidak ada yang mengakui dirinya. Sampai bertahun-tahun kemudian, sampai Elmira tumbuh dewasa, dia selalu sendirian.

---

Lalu dia mengenal Deandra. Wanita yang ia tahu mirip dengannya. Dia mengagumi wanita itu. Seorang pengusaha sukses yang masih single. Deandra tidak pernah menikah.

Elmira ingin menjadi seperti Deandra. Seolah menemukan saudara, Deandra mulai mengakui keberadaannya. Mereka mulai menjadi dekat sampai akhirnya Deandra bercerita kalau dia mempunyai seorang anak perempuan.