4. Tsundere Boy

1.1K 98 15
                                    

Cerita fiksi ya guys, jangan di bawa ke dunia nyata. Cukup buat hiburan saja
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
"

Hua bangun, kita kan ada kelas pagi, nanti telat loh, Huaaa, Shintia Shuhua, bangun dongggg, ihh gak gue barengin lo ya. Ihh yaudah serah" Yeji menyerah, sedari tadi ia mengetuk pintu kamar bercat cokelat tersebut, bahkan sampai berteriak untuk membangunkan orang yang ada di dalam kamar tersebut, tetapi orang yang ada di dalam kamar, tidak kunjung keluar, dan hanya membalas teriakan Yeji dengan deheman kecil.

Yeji turun dari lantai atas, berlari keluar menuju kosan sebelah

"Bran, Juna ada gk? " Tanya Yeji pada Gibran, yang kebetulan berada di depan kosan untuk membuang sampah

"Ada di dalem, masuk aja" Balas lelaki tersebut

Yeji berjalan masuk, dan mendapati Juna sedang mengobrol bersama Jeno, Ele, dan Icung, Yeji berjalan mendekati mereka

"Jun, gue minta tolong bangunin Shintia dong, kita ada kelas pagi tapi dia gk mau bangun, cuma ham hem ham hem doang"

"Kalo ada kelas, ya cepet berangkat sana Ji, Shintia nya di tinggal aja" Kata Jeno pada Yeji

"Ya mana tega sih gue No, gitu gitu temen gue"

"Terus kenapa Harus bang Juna yang bangunin mbk? " Tanya Icung pada Yeji

"Kayak gk kenal mbk Shintia aja lu Cung" Bukan Yeji, tapi Lele yang jawab

"Tuhhh, si bayik aja peka, masak lo gk peka. Aduh Jun tolongin kekk" Rengek Yeji pada Juna

Tanpa sepatah kata apa pun, Juna berdiri berjalan masuk ke dalam kosan cewek, dan di ikuti oleh Yeji di belakangnya, Juna naik keatas dan berdiri tepat di depan pintu bertuliskan 4G tersebut

"Shintia bangun, udah siang, lo gk kasian apa sama Yeji, udah mau barengin lo setiap ada kelas, rela telat juga kadang buat nungguin lo, lo malah kayak gini, kayak gini balasan lo buat Yeji?, kalo gk mau bangun yaudah, biar Yeji berangkat sendiri aja" Juna berbalik hendak turun dari lantai atas, namun sebuah hantaman kencang menghentikan langkah kakinya

BRAKKKKK

Shintia membanting pintu kamar nya cukup kencang, membuat orang-orang yang ada di bawah, bahkan anak kos sebelah terkejut akan suara kencang tersebut. Yeji yang berada tepat didepan Juna, memperhatikan setiap pergerakan Juna sedari tadi, dibuat syok oleh hantaman kencang dari gadis berkulit putih tersebut

"URUSANNYA SAMA LO APA?, SOK PEDULI SAMA GUE?, LO SIAPA??CIHH"

"Yeji minta gue buat bangunin lo, gue mau juga karna Yeji yang minta, kalo dia gk minta mana mungkin gue mau berurusan sama lo. Oh iya juga, itu pintu bukan punya lo, lo cuma minjem, jangan seenaknya aja"  setelah berkata tanpa melihat sang lawan bicara, Juna turun meninggal kan Yeji dan Shintia dalam keadaan canggung

"Hua.... "

"Gue pergi mandi dulu" Hua masuk kembali ke dalam kamarnya, menutup rapat rapat pintu bercat coklat tersebut
.
.
.
.
.
.
Sekarang Juna berada di ruang tamu kosan cewek, menemani adik kesayangannya se kosan, membuat tugas proyek yang di berikan oleh dosen kepada dirinya

"Bang Jun, menurut abang yang bagus yang mana?, sebelah kanan atau kiri? " Tanya Yuna sambil menunjukkan 2 gambar sketsa bangunin yang ia buat

"Emmmmm, yang kanan bagus, kiri juga bagus, bagus semua sih, tapi menurut abang kalo mau diserahin ke Bu. Seulgi, serahin yang gambar kiri aja, soalnya Bu. Seulgi lebih suka ya simpel tapi elegan"

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang