26. Cinta dan Persahabatan

357 37 5
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan coment





























+++

Seorang laki-laki dengan paras yang rupawan itu tengah berdiri mondar mandir dedapan pintu kosan perempuan, ia sedang menunggu seseorang yang beberapa hari ini tengah menghindari dirinya

Hari ini ia akan pastikan seseorang yang ia tunggu itu, tidak akan menghindari dirinya lagi. Dan tepat saat itu seorang gadis yang sedari tadi sedang ia tunggu, keluar dari dalam kosan

Manik mata mereka bertemu, sang gadis berusaha menghindari pandangan mata mereka berdua, dan berjalan hendak melalui laki-laki itu, namun pergerakannya terhenti kala ia merasakan tangannya yang digengam lembut oleh sang laki laki

"Berangkat sama gue ya Li? " Pintanya

Lia berbalik menghadap Gibran. Dua insan yang beberapa hari ini tidak saling mengobrol ataupun menyapa, kini dihadapkan kembali

"Gue udah ada janji sama Panji, Gibran" Jawab Lia, ia berusaha mati matian menahan air matanya yang sudah siap untuk keluar kapan saja. Melihat laki-laki ini didepan matanya sekarang, benar benar membuatnya ingin menangis, dia sendiri yang ingin menjauhi, dan menghindari Gibran, namun dia sendiri juga yang tidak bisa menahan kerindukan terhadap laki-laki tampan dihadapannya ini

"Kalo gitu pulang bareng gue! Please" Kata Gibran lagi, ia benar-benar ingin segera menyelesaikan masalah diantara mereka berdua, sampai kapan Lia ingin menghindari dirinya

Suara klakson mobil yang kencang, membuat dua insan yang saling memandang dalam itu teralihkan fokusnya. Dilihatnya mobil Panji yang sudah berhenti tepat didepan pagar kos kosan, Lia hendak pergi menghampiri Panji, namun tautan tangan Gibran yang sedari tadi masih menggenggam tangannya, kembali membuat dirinya tidak bisa bergerak

"Please, gue mohon Lii" Tatapan mata yang penuh dengan permohonan itu, membuat hati Lia sakit, ia sadar ia telah menyakiti laki-laki didepannya ini, maka dengan lembut ia melepaskan genggaman tangan Gibran, dan menautkan kedua jari kelingking mereka, dan mengangguk

Gibran yang mendapatkan persetujuan dari Lia, tersenyum bahagia

Lia segera melepas tautan jari mereka, dan berjalan menghampiri Panji, ia tidak sanggup melihat senyum menawan yang sudah lama tidak ia lihat

Gibran tersenyum sambil memandang kepergian Lia, ia akan dengan ikhlas menerima apa keputusan Lia akhirnya nanti

+++

Saat ini keadaan kantin fakultas elektronik sedang sangat ramai. Cherry dan Prima sedang menikmati makan siang mereka dengan khidmat, sesekali bercanda gurau, melemparkan candaan satu sama lain, entah itu lucu ataupun tidak, mereka hanya tertawa menikmati waktu kebersamaan mereka

Secara tiba-tiba, Prima melontarkan pertanyaan yang berhasil membuat Cherry menegang ditempatnya "Lo sama Lele lagi ada masalah ya Cherr?"

"Hah?, enggak tuhhh" Balasannya berusaha sesantai mungkin

"Benerr? Kalo ada masalah cerita aja kegue, gue dengerin" Cherry hanya membalasnya dengan anggukan

"Prim... Menurut lo, gimana hubungan bang Gibran sama mbk Lia kedepannya? " Tanya Cherry

"Ya gak gimana gimana, mereka tuh sebenernya saling suka tau, cuman mbk Lianya aja yang takut kalo pacaran, terus putus, dan akhirnya gak bisa temenan lagi"

Kos Kosan Nyai JeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang